7. Jasa

8.4K 779 50
                                    

HAPPY READING

7. JASA

"Zayn, adek lo pas kita dateng langsung masuk ke kamar, kayak lihat setan aja deh," ujar Nauval begitu melihat Zayn baru saja pulang dan menghampiri mereka di ruang tengah. Rega, Nauval, Arlan dan Karel sejak pulang sekolah datang duluan ke rumah Zayn, sementara Zayn tadi ada keperluan lain. 

Zayn memandang ke arah Nauval, sambil terkekeh. Ia mengerti benar kenapa Zoline langsung ke kamar saat mereka datang. Namun yang Zayn tidak paham benar kenapa Zoline tidak suka dengan mereka. Padahal ia sudah menjelaskan pada Zoline bahwa kasus kemarin hanya salah paham. 

"Tapi adik lo manis Zayn, buat gue aja gimana?" sahut Arlan sambil menggoyangkan kaki. 

Zayn yang baru saja duduk di sofa single langsung melempar bantal sofa ke arah Arlan. 

"Mimpi!" balas Zayn. 

"Gue yakin selera Zoline bukan lo," ujar Rega pada Arlan. 

"Sotoy lo!" kesal Arlan.

"Sok ganteng banget lo pada," sambung Karel, membuat mereka langsung terdiam. 

"Karel kalau ngomong suka bener," kekeh Nauval.

"Apapun yang Karel ngomong tepat sasaran." Zayn tertawa.

"Oh ya, mau minum apa?" tanya Zayn hendak beranjak mengambil minuman. Namun Rega mengisyarat Zayn tidak perlu melakukannya. 

"Gak usah Zayn, sebelum lo sampai, Nauval udah gebrek minuman kaleng di kulkas lo!" tutur Rega. Nauval hanya membulatkan mata seolah memperingatkan Rega tidak mengatakannya. Namun justru Rega merebut ransel Nauval yang bertambah berat karena diisi minuman kaleng. Rega membuka ransel Nauval yang sibuk mencegah Rega. Namun ransel Nauval berhasil terbuka. Rega memperlihat isinya pada Zayn. 

"Sialan," desis Zayn sambil menggelengkan kepala. 

Nauval merebut ransel dari Rega kemudian memukul kepala Rega kesal. "Kampret lo!"

"Udah hafal letak dapur gue lo?" tanya Zayn.

Nauval menyengir. "Kalau bukan bantuan Arlan gue mana inget di mana letak dapur lo." Sudah beberapa kali Nauval hendak ke dapur Zayn sendirian, justru ia menemukan kolam, gudang dan halaman belakang rumah. 

Zayn berdecak mengetahui kelakuan temannya. 

Beberapa waktu kemudian, mereka pamit pulang pada Zayn. 

Zayn mengantar mereka ke depan pintu.

Setelah motor mereka meninggalkan perkarangan rumah Zayn, ia melangkah ke pos penjaga rumahnya. 

"Pak, selama ini ada orang mencurigakan gak yang masuk ke rumah?" tanya Zayn.

"Mencurigakan?" Gak ada." Pak Gusti menggeleng. 

"Bapak udah lihat cctv depan?" tanya Zayn.

"Setiap hari saya pantau Mas, tidak ada hal mencurigakan." Pak Gusti meyakinkan Zayn sambil mengangguk.

Zayn benar-benar bingung sampai sekarang. Siapa yang selama ini meneror Zoline?

"Belakangan ini Zoline diteror seseorang, setiap kali saya pasang kembali cctv di rumah, selalu dihancurkan. Saya mohon sama Bapak dan penjaga lain untuk lebih ketat awasi setiap sudut rumah."

"Baik, Mas. Saya akan beritahu yang lain."

"Terima kasih, Pak." Zayn berbalik arah setelah Pak Gusti mengangguk.

***

Bang Leon
Lov jemput gue di bar.
22.06

Loveetta menganga seketika. Ia melirik jam dinding di kamar. Ini sudah malam! Leon menyuruh Loveetta menjemputnya di bar? Kenapa tidak pulang sendiri saja? Tentu saja karena Leon mabuk berat. Bagaimana bisa Loveetta keluar dari gang rumah seorang diri? Menyeramkan bukan? 

Tapi Loveetta mau tidak mau perlu menjemput Abangnya itu. 

Loveetta baru saja hendak terlelap di ranjang, kini ia turun lalu meraih jaket di ambang pintu. Ia bergegas keluar dari kamar, tidak lupa membawa ponsel. Ia memesan ojek online agar aman.

***

Loveetta tidak pernah masuk ke bar. Langkah kecil Loveetta menuntun hingga masuk ke tengah bar. Musik keras berdentum memekakkan telinga, ditambah sorotan lampu berbagai warna yang berkelap-kelip cukup membuat pusing. Ia mengendarkan penglihatannya mencari Leon. Sedikit sulit hingga ia menemukan sosok Leon di pantry bar.

Leon terlelap di atas pantry

"Bang Leon!" Loveetta sedikit berteriak. Ia mengguncang tubuh Leon.

"Ini Lovee! Ayo pulang!" 

Leon mengangkat kepala dengan berat. Matanya sayup. Bau alkohol kini semakin menyeruak di penciuman Loveetta. 

Loveetta berusaha membantu Leon berdiri. Ia memapah Leon dengan susah payah. Bobot Leon terlalu berat untuk Loveetta. Hampir saja Leon terjatuh jika seseorang tidak membantunya menahan. 

Loveetta mengintip ke sebelah Leon. Ia cukup terkejut mendapati Rega. 

"Gue bantu!" teriak Rega.

"Gak usah! Gue bisa!" ujar Loveetta hendak memisahkan Leon dari Rega, namun lagi-lagi Leon hampir terjatuh. 

"Udah, gue bantu aja!"

Rega membantu Loveetta membawa Leon keluar dari bar. Loveetta tidak bisa menolak karena ia benar-benar butuh bantuan. Tapi muncul darimana Rega? Beruntung Leon mabuk, bisa gawat jika Leon melihat Rega membantu Loveetta membawa Leon keluar. 

Loveetta memesan taksi online sementara Rega menahan Leon. Tidak lama kemudian, sebuah taksi kini berhenti di depan. Loveetta membukakan pintu agar Rega bisa membawa Leon masuk. 

"Gue temenin lo pulang ya," tawar Rega. 

"Gak perlu, makasih." Loveetta hendak masuk ke jok penumpang,  namun tertahan karena suara Rega.

"Bahaya buat lo," ujar Rega. Tanpa menunggu persetujuan Loveetta, Rega langsung mengambil motor di parkiran setelah berujar, "Gue ambil motor dulu."

***

"Thanks," ujar Loveetta.

Rega kini sudah di depan rumah, hendak pulang. "Sama-sama." Rega tersenyum. 

Loveetta melirik gugup. "Gue masuk dulu." Ia menutup pintu setelah Rega mengangguk. 

Loveetta bersandar di ambang pintu dengan ekspresi khawatir. Bagaimana bisa Loveetta membiarkan Rega membantu Leon? Bahkan sekarang Rega juga sudah tau rumah Loveetta bahkan masuk ke rumahnya? Siapapun katakan, apa Loveetta dalam bahaya sekarang? Kemarin Zayn, sekarang Rega, lalu siapa selanjutnya? Nauval, Arlan atau Karel? Atau bahkan semua anak REVAZKAR?

"Nice dream!" seru Rega dari luar rumah. 

Loveetta terkesiap seketika. Buru-buru ia melangkah masuk ke kamar.

👣 B E R S A M B U N G 👣

Kamu tim siapa Zayn atau Rega?

Tokoh yang paling kamu suka siapa?

Boleh minta pendapat kamu tentang REVAZKAR?

Spam komen untuk part selanjutnya

Terimakasi

Follow ig: meliyana.j

Salam sayang,
Meliyana Jia

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang