13. Prasangka

7.4K 654 99
                                    

Kumpul sini coba yang punya Abang

HAPPY READING

13. PRASANGKA 

Sepanjang perjalanan menuju rumah Loveetta, ia merasa tidak aman, seperti ada seseorang yang mengikutinya. Ia menduga pengendara motor tadi yang mengikuti angkot tumpangannya. Tapi ia tidak mengetahui jelas siapa, karena wajah lelaki tadi tertutup helm. Tapi ia yakin bukan Zayn, motornya beda. 

Sepanjang gang menuju rumah biasa selalu sepi, hal ini menambah kesan horor. Ia membenah letak ransel, kemudian mempercepat langkahnya. Semakin ia menambah kecepatan langkahnya, semakin terasa pula perasaan waspada Loveetta. Ia berusaha mengendalikan diri, ia mengeluarkan ponsel dari saku, kemudian mengangkat ponsel itu sejajar dengan wajahnya. Berpura-pura sedang bermain ponsel. Namun ia tidak menyalakan ponselnya. Ia mengarahkan layar hitam ponselnya yang memantulkan bayangan di belakang. Ia menggerakkan ponselnya untuk melihat arah lain. 

Benar saja, mata Loveetta membulat ketika berhasil menangkap bayangan lelaki berseragam SMA Jaya Prakarsa. Ia sedikit memperlambat langkah agar goncangan layar ponselnya lebih terkendali dan ia mampu melihat lebih jelas wajah lelaki itu.

Loveetta mengernyit begitu melihat Rega. Loveetta yakin tidak salah lihat. Itu siluet wajah Rega. Untuk apa Rega mengikuti Loveetta? 

Loveetta menarik ponsel dari depan wajah. Ia mempercepat langkah, setengah berlari menuju kosannya. 

Sementara Rega masih mengendap mengikutinya. Ia tidak menyadari bahwa Loveetta sudah mengetahui keberadaannya. Rega berlari mengendap sambil membungkuk, agar langkahnya tidak terdengar Loveetta. 

Loveetta berhasil masuk ke rumah. Ia menutup pintu dengan rapat, tidak lupa menguncinya. 

Rega berhenti di balik pohon besar. Ia mengeluarkan ponsel dari saku, kemudian menghubungi seseorang melalui telepon. 

Begitu panggilan tersambung, Rega berujar, "Loveetta baru aja masuk rumah."

Loveetta mengintip dibalik tirai jendela. Ia bisa menangkap sosok Rega yang bersembunyi di balik pohon sambil mengawasi. Entah kenapa, jantung Loveetta berdetak lebih cepat. Bukan karena suka pada Rega, melainkan waspada. 

Siapa yang sedang bicara dengan Rega? Apa Rega sedang menelepon Zayn, seperti beberapa waktu lalu? Loveetta mengutuk diri sendiri, kenapa ia bisa sampai berurusan sejauh ini dengan mereka? Lalu tadi Loveetta juga sudah memberikan informasi tentang Zoline pada Zayn? Apa ia telah berbuat kesalahan? Ia merasa kalut bukan main.

'Ting!'

Suara dentingan ponsel Loveetta berbunyi, ia terkejut bukan main, ponselnya terlepas dari genggaman Loveetta. Buru-buru ia membungkuk meraih ponsel yang tergeletak di lantai. 

Loveetta menyalakan ponselnya. Kemudian membuka pesan dari nomor asing.

08**********
APMJDFEBKBNEBIBZB(1)
15.14

Loveetta berdecak, lagi-lagi pesan spam dari nomor yang sama.

Loveetta memandang keluar jendela, ternyata Rega sudah tidak di sana. Ia bernafas lega.

***

Zayn baru saja melewati kamar Zoline dengan sebatang cokelat di mulutnya. Ia baru saja mengambilnya dari dapur, yang Zoline beli di market beberapa waktu lalu. Namun ia memundurkan langkah hingga kembali ke depan pintu kamar Zoline yang tertutup rapat. Alis Zayn saling bertautan. Ia mendekatkan diri ke pintu. Apa ia tidak salah dengar? Zoline sedang menangis? Untuk memperjelas kecurigaannya, telinganya bergerak mendekati daun pintu. Suara Zoline kini semakin jelas, memang benar Zoline sedang menangis. 

REVAZKAR (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang