⚠️🔞⚠️🔞
Warning!! bukan hanya mature scene tapi juga terdapat adegan kekerasan dan kata-kata kasar. Using Local Harsh Words (ktl, mmk, pju)
Harap bijak bahwa cerita ini fiksi semata. Dan jika belum mencapai usia yg dianjurkan harap mundur.
•••••Jakarta, 01 Agustus 2016
Rachel menendang betis lelaki itu kuat-kuat saat lelaki itu menciuminya dengan paksa. Tetapi lelaki itu malah bertambah marah. Dijambaknya rambut Rachel dengan kasar."Sakit.. ampun.."
"Diem!! Jalang kayak lo jangan ngelawan!!."
"Aku bukan jalang, Kumohon lepasin aku." Rachel memohon dengan bercucuran air mata. Dirinya sudah nyaris putus asa dan ketakutan setengah mati.
"Cih!! Beneran ga tahu malu. Kenapa, lo takut gue ga sanggup bayar HAH?? Berapa yang bisa lo hasilkan dari memeras lelaki hidung belang kaya raya. Berapa tarif lo buat Om-om haus belaian daun muda di luar sana?? Jalang kayak lo emang ga pantas diperlakukan dengan baik." Lelaki itu belum mau melepaskan jambakannya, pergelangan tangan rachel mungkin sudah bengkak dan memerah akibat cengkaramannya.
"Sungguh aku bukan jal-" Ucapan Rachel terhenti karena lelaki itu mencekik lehernya. Sakitt.. apakah hari ini rachel akan mati.
"Cewe laknat kayak lo ga usah banyak alasan!!" Laki-laki itu kemudian melepaskannya dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
"Minum ini" Katanya menunjukan dua buah pil dan satu tangannya menyerahkan air mineral kemasan.
"Apa ini?? Aku ga mau, lepasin aku mau pulang. Aku ga akan menceritakan hal ini sama siapapun, aku janji bakal tutup mulut." Rachel tak kuasa lagi, Bahkan tangisannya tak dipedulikan. Lelaki ini seperti tak punya belas kasih.
"Mau melapor juga percuma. Gue punya banyak uang dan kekuasaan. Sekarang minum ini kalau lo masih mau hidup." Paksanya.
Dengan tangan gemetar rachel mengambil 2 buah pil itu dan meneguknya sekali minum.
"Lo cantik sih. Sayang banget lo milih hidup dari jual diri."
Aneh sekali lelaki itu kini tampak tenang. Dia duduk di kursi empuk sambil menyalakan sebatang rokok. Matanya lekat menatap rachel yang terduduk diatas tempat tidur sambil mengepulkan asap rokok dari sela-sela bibirnya. Apa dia seorang psikopat? Tadi dia begitu kejam sekarang dia tampak begitu normal. Apa lelaki ini ingin meyaksikan kematiannya secara perlahan?
"Sebenarnya obat apa itu? Apa obat tidur atau racun?" Rachel memberanikan diri bertanya.
"Satu pil untuk pencegah kehamilan." Jawab Lelaki itu santai.
"Kau akan memperkosaku??!! Bajingan!! LEBIH BAIK KAU MATI SAJA BANGSAT!!!" Rachel berteriak histeris dirinya berlari menuju ke arah pintu yang terkunci rapat dan menggedor serta memukuli pintu itu!!
"Seseorang siapapun tolong aku!!! TOLONG AKU!!!!!!"
Lelaki itu mendekatinya perlahan, memeluknya dan membawa kembali tubuh rachel yg kehabisan tenaga menuju tempat tidur. Lelaki itu mengecup puncak kepala Rachel yang segera ditepis jijik oleh Rachel.
"Aku masih perawan. Jangan lakukan itu kumohon." Rachel meronta mencoba melepaskan diri dari pelukan lelaki itu
"Ssshht.. Gue ga akan memperkosa lo. Gue ga akan maksa. Lo sendiri yang akan minta disetubuhi ." Ucapnya sambil mengeluarkan smirk yang bagi Rachel terlihat seperti Iblis.
"Bajingan. Apa rencanamu?? Tolong jangan macam-macam!!"
Lelaki itu hanya diam seakan menunggu.
Pil apa yang dikonsumsinya tadi??" Rachel merasa tubuhnya memanas dan gelisah. Oh. Bagian bawahnya terasa gatal dan geli sekaligus panas dan gerah. Panas ini terasa di sekujur tubuhnya. Tangan Rachel menyentuh payudaranya sendiri, dirasakan putingnya mengeras. Lelaki itu menyentuh pipi Rachel. Mengusap bibir bagian bawahnya. Dan tanpa disadari tubuhnya menggelinjang sendiri akibat sentuhan itu. Diraihnya tangan Lelaki itu dan ditempelkannya pada payudaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA
FanfictionGoresan trauma di masa silam. Tentang dia yang terluka, tentang dia yang jadi penyebab luka, tentang dia yang berusaha menyembuhkan luka dan tentang dia yang tak mengetahui ada luka. Warning 🔞⚠️ Harsh Words Mature Content