"Non udah bangun?" Ucap Bi Mala yang meletakkan bubur oatmeal, roti gandum panggang dengan madu, jus alpukat dan buah-buahan seperti jeruk dan semangka. Ia letakkan semuanya diatas nakas disamping tempat tidur Rachel.
Rachel merasa kepalanya seperti terhantam batu, ia menyipitkan matanya saat Bi Mala membuka gorden di jendela kamarnya yang besar.
"Bi.. Tolong tutup lagi gordennya. Silau. Aku pusing banget." Pinta Rachel.
"Kata Den Vano, Non gak usah kebawah. Istirahat dan sarapan di kamar aja. Ini sarapan dia yang milih menunya. Katanya bagus buat pereda mabuk." Ucap Bi Mala.
"Iya bi. aku sarapan disini aja, lagian nanti Tante Irina mikir yang aneh-aneh kalo tahu aku habis minum alkohol." Ucap Rachel.
"Nyonya mah udah ga aneh lagi. Tuan besar dulu hampir setiap malem pulang subuh sambil mabuk. Sebelum mesra kayak gini. Tuan sama Nyonya itu hampir mau beberapa kali bercerai." ungkap bi mala sambil membersihkan ruangan kamar Rachel.
"Tuan Shawn dan Ny.Irina??" Rachel merasa sulit percaya karena kedua orang tua Jevano itu seperti punya relationship goals. Mesra, romantis dan saling pengertian.
"Dulu Tuan Shawn itu keras banget. Jevano dididik kayak militer. Dia harus jadi yang terbaik di bidang akademis, olahraga dan seni. Puluhan Piala yang dipajang diruang tamu itu hasilnya. Tapi Den Vano ga pernah bahagia."
"Den Vano ga pernah ngelawan sampai suatu hari Tuan Shawn bawa wanita muda belia kesini. Tuan Shawn bilang wanita itu bakal jadi mama tiri Den Vano dan katanya Den Vano bakal segera punya adik." Bi Mala menghentikan kalimatnya mencoba mengingat kejadian pahit.
"Ny. Irina shock berat dan dibawa ke rumah sakit. Nyonya Irina juga melakukan percobaan bunuh diri. Dari situ selama Nyonya dirawat di Rumah Sakit, Den Vano selalu ribut sama ayahnya dan berakhir dipukuli. Seluruh badannya memar dan luka-luka. Padahal Den Vano baru aja lulus kuliah dan baru mulai kerja di perusahaan buat gantiin posisi Tuan Besar. "
"Den Vano yang awalnya ga pernah neko-neko berubah 180 derajat, dia mulai konsumsi obat-obatan terlarang sering minum-minum juga. Bibi sama Pak Panca yang berusaha nutupin semuanya."
"Sampai malam itu akhirnya Tuan besar tau kelakuan jelek anaknya, dia juga tau Den Vano berusaha bujuk Nyonya buat pergi ke luar negeri. Tuan besar ga pernah semarah itu. Beliau ngamuk nyiksa den Vano. Nyonya yg baru pulang dari Rumah Sakit mohon-mohon sama tuan buat stop nyiksa Vano. Akhirnya Den Vano disuruh Pak Panca pergi buat nenangin diri. Bibi khawatir sekali soalnya waktu itu Den Vano pergi keluar nyetir sendiri setelah minum whisky. "
"Bibi Takut kenapa-kenapa. Bibi masih ingat persis tanggalnya tanggal dimana rumah ini berubah kayak neraka. Kejadiannya malem sehari setelah Nyonya Ulang tahun di tanggal 31 Juli. Besok malemnya Tuan nyiksa Den Vano sampe kabur itu di tanggal 1 Agustus 2016."
DEG!!
"Ta- Tanggal berapa bi?" Rachel meremat sprei kuat-kuat.
"Tanggal 1 Agustus 2016 non. Tuan besar sama Jevano sama-sama kayak orang kesetanan di malam itu. Kami pikir kalo ga dipisahin mereka bisa sampai saling bunuh." Bi Mala tertegun seolah mengingat.
"Non Kenapa? Kok pucet. Masih ga enak badannya ya? Apa mau dipanggilin dokter?" Bi Mala heran karena tiba-tiba saja Rachel mendadak pucat pasi dan menegang.
"Non tangannya dingin banget. Saya panggil dokter ya."
"Eng- Enggak.. gak perlu bi.." Ucap Rachel gugup, sudah lama tubuhnya tidak bereaksi. Ini karena Rachel sudah jarang mengingat kejadian itu lagi.
Bi Mala menyelimuti tubuh Rachel sambil terus bercerita tanpa diminta.
"Jadi neng, besoknya kan Nyonya Panik ngira Den Vano bener-bener kabur dari rumah padahal sama Pak Panca disuruh menenangkan diri. Pak Panca yang nyewa Villanya buat Tuan. Pas lagi panik itu selingkuhan Tuan besar datang kerumah dan ketemu sama Nyonya. Akhirnya mereka ribut non. Nyonya lari kekamar soalnya wanita itu kasar banget kayak ga sekolahan, dia jambak-jambak dan nyakar Nyonya. Pas mau ngejar Nyonya kekamar atas, dia jatuh dari tangga Non. Terus keguguran." Bi Mala sedikit tercekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA
FanfictionGoresan trauma di masa silam. Tentang dia yang terluka, tentang dia yang jadi penyebab luka, tentang dia yang berusaha menyembuhkan luka dan tentang dia yang tak mengetahui ada luka. Warning 🔞⚠️ Harsh Words Mature Content