Rachel tiba di cafe saat suasana sedang sibuk-sibuknya, banyak pengunjung yang datang dan orderan begitu padat dari aplikasi online untuk di take away.
Sedikit bingung, Rachel tak sengaja menabrak seorang pengunjung cafe sehingga membuat pria tersebut tersandung pada kaki meja.
"Ah maaf sekali." Rachel terpekik kecil.Pria tersebut langsung memegangi meja berusaha menyeimbangkan diri.
"It's okay. Saya yang salah." jawabnya.
"Tapi aku yang nabrak." Ucap Rachel lagi.
"Saya gapapa. Ahh!" Pria itu sedikit mengaduh saat hendak berjalan.
"Ini kayaknya terkilir." Seru pria itu lagi.
"Aduh.." Rachel ingin membantunya karena merasa bersalah tapi dia ragu untuk memapahnya akhirnya setelah beberapa saat bimbang. Rachel meminta tolong Haidan untuk membawanya ke kursi yang kosong di pojok Cafe.
Mina menanyakan apa yang hendak ia pesan dan mengantarkannya dengan cepat. Saat Rachel menawarkan agar Haidan mengompres pergelangan kakinya dengan es, pria itu menolak. Dia malah meminta tolong untuk dibelikan cream pereda nyeri otot. Untungnya Mini Market tak jauh dari sini dan segera Haidan membelikannya.
"Apa masih sakit?" Tanya Rachel saat pria itu selesai mengoleskan cream.
"Not really, Bentar lagi juga baikan." Ucapnya sambil tersenyum ramah.
"Sekali lagi Aku minta maaf."
"Apa Kamu sering kayak gini? Sorry boleh tau namanya?" Tanya pria itu lagi.
"Rachelyn biasa dipanggil Rachel."
"Um. Gimana jelasinnya tapi Kamu ini kayaknya susah konsentrasi dan ga fokus." Ucap Pria itu lagi.
"Tingkat kewaspadaannya juga terlalu tinggi, hingga ga berani nyentuh saya. Padahal tadi saya hampir jatuh kalo ga pegangan ke meja. Apa tampang saya kayak orang jahat yang gak layak untuk dapet pertolongan?" Tanya pria asing itu lagi.
"Maaf, Maaf sekali lagi jika membuat anda ga nyaman." Rachel serba salah.
Pria itu menatap Rachel beberapa saat dan menghela nafas.
"Kalau kurang fokus saya sarankan kamu buat ikut yoga dan meditasi. Biar pikiran lebih tenang."
"......"
"Kalau banyak pikiran sebaiknya beralih kepada kegiatan Yoga dan Meditasi. Rutin melakukan Yoga juga bisa membuat anda belajar mencintai diri sendiri, sedangkan meditasi baik untuk kesehatan emosi juga ketahanan mental dan pikiran." Pria itu menjelaskan panjang lebar membuat Rachel bengong.
"Ah. Saya bicara panjang lebar dan sok tahu pasti bikin kamu bingung. Profesi saya emang Psikiater, jadi tebakan saya berdasarkan first impression biasanya jarang salah." Pria itu terlalu ramah untuk ukuran orang asing. Tapi begitu Rachel tahu profesinya, semua dirasa masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA
FanficGoresan trauma di masa silam. Tentang dia yang terluka, tentang dia yang jadi penyebab luka, tentang dia yang berusaha menyembuhkan luka dan tentang dia yang tak mengetahui ada luka. Warning 🔞⚠️ Harsh Words Mature Content