3 tahun kemudian
3 years laterJevano mencuri kesempatan melumat bibir isterinya di dalam mobil. Saat ini mereka sedang berada di parkiran. Pak supir disuruhnya pergi membeli makanan dan Jason sedang bermain melihat-lihat Aquarium yang tak jauh dari sana.
"Mas.. Jev.. ini bukan di Indonesia." Cegah Rachel saat tangan nakal Vano mulai merayap pada bra dan celana dalamnya.
"Jangan terlalu lama ninggalin Jason. Kita kan ngajak dia kesini buat main." Protes Rachel yang merasa heran. Suaminya selalu engas setiap ada kesempatan mereka berduaan.
"Ya udah nanti malam dilanjut di kamar ya pas Jason udah tidur." Ucap Vano mengerling nakal tetap melumat bibir isterinya sekilas dan meremas payudaranya dengan gemas.
••••
Sementara itu tak jauh dari sana. Mata anak laki-laki yang berusia hampir 5 tahun itu berbinar-binar. Ia sangat menyukai pemandangan yang ada dihadapannya sekarang. Berbagai macam ikan berwarna-warni berenang kesana kemari. Ia mengikuti langkah ikan-ikan yang berenang tersebut, tak tahu sudah berapa kali ia mengitari S.E.A Aquarium yang terletak di Resorts World Sentosa Singapura ini.
Anak laki-laki itu berhenti tatkala melihat anak perempuan cantik yang terlihat duduk berjongkok dengan tangan terlipat diatas lututnya dan ia menenggelamkan mukanya disana. Awalnya anak lelaki itu akan membiarkannya saja namun terdengar seperti suara isakan dari gadis kecil itu membuatnya tak bisa abai. Kaki kecilnya melangkah mendekatinya.
"Hi.. " Ucapnya memamerkan senyum manis memperlihatkan dua dimple warisan dari ayahnya.
Gadis kecil itu terkejut. Ia tampak merasa aneh namun tidak terlihat takut pada sapaan anak lelaki yang lebih tua darinya ini.
"What's your name?" Tanyanya dalam bahasa inggris.
"Viviane. Just call me Vie or vivie.." Balasnya masih sesenggukan beberapa kali.
Anak lelaki itu menyodorkan tumbler starbucks berisi air mineral yang dibawanya.
"Drink this. My mom always give me some water everytime i cry."
Dengan ragu vivie mengambil tumblr tersebut dengan lengan mungilnya. Awalnya ia kesusahan membukanya nmun anak lelaki itu membantunya. Ia lalu meminum dengan rakus. Haus sekali karena ia habis menangis.
"You lost your parents?" Tanya bocah berdimple itu lagi. Dan Vivie mengangguk lemah. Bagaimana ia bisa tahu?
"Don't panic. I will help You. Oh My name is Jason." Katanya yang terlambat memperkenalkan diri.
"I'm from Indonesia." Ucapnya lagi dengan sangat ramah.
Mendengarnya anak perempuan itu langsung tersenyum cerah dengan mata berbinar.
"Aku juga dari Indonesia. Bahasa Inggrisku belum bagus. Aku cemas dan takut. Papaku hilang." Ucapnya mengadu dengan murung.
"Bukan orangtuamu yang hilang tapi kamu. Mereka pasti sama paniknya sekarang. Jangan khawatir, Papaku bilang kalau aku kehilangan mereka aku harus segera pergi kebagian informasi atau melapor pada police officer or security. Aku akan mengantarmu." Ucap Jason.
Mereka berdua berjalan beriringin melewati dinding aquarium raksasa mencari puntu keluar. Namun baru beberapa langkah setelah keluar dari sana, ada sesosok pria yang terlihat sedikit lebih muda dari ayahnya berlari menghampiri mereka dengan raut cemas dan nafas yang tersengal.
"Viviane...!!!" Teriaknya kemudian menjatuhkan diri dan berjongkok memeluk gadis kecil itu. Gadis kecil itupun menangis tersedu-sedu.
"Papa!!!!! hikss.. Papa!!!! Vivie takut gak bisa ketemu Papa lagi." Isaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA
FanfictionGoresan trauma di masa silam. Tentang dia yang terluka, tentang dia yang jadi penyebab luka, tentang dia yang berusaha menyembuhkan luka dan tentang dia yang tak mengetahui ada luka. Warning 🔞⚠️ Harsh Words Mature Content