49. Persetujuan

5.6K 381 65
                                    

Jakarta 11.30 WIB

Crkk. Pyarrr!!

Ah William memperhatikan tangannya Padahal tangannya tidak basah dan licin. Lalu kenapa gelas ditangannya bisa tiba-tiba jatuh sendiri.

"Ouch Shit! Sekarang pergelangan tangannya juga ikut luka akibat pecahan kaca dari gelas tersebut. Sia-sia saja ia ingin membereskannya.
Diperhatikan darah yang mengalir turun kebawah lantai. Tampaknya lukanya cukup dalam.

Mendadak perasaan tak enak menggerayangi hatinya. Dilihatnya Tania yang tampaknya hampir selesai packing. Ia juga harus membereskan kopernya. Siang ini mereka akan berbulan madu ke Eropa. Masih ada sedikit waktu. William yang tadinya ingin bersantai menikmati wine, malah mendapat hal tak menyenangkan.

Ia segera mencari kotak P3K untuk membalut dan mengobati lukanya.

••••••

Lombok 12.30 WITA

Ini adalah detik-detik yang menegangkan. Sebentar lagi team yang dibawa Jevano akan melakukan presentasi final Mega Proyek Pusat Wisata di Lombok. Setelah Mandalika, Investor makin melirik kawasan Nusa Tenggara. Beruntungnya Jevano yang sudah memprediksi hal ini sebelumnya sudah melakukan pembelian properti besar-besaran disini. Rencananya mereka akan membangun kawasan hutan wisata dan hiburan. Dengan banyak permainan seperti offroad tracking panjang dan pendek dari kawasan hutan menuju pantai, outbond, paintball, aquarium raksasa, restoran asia dan western serta wahana hiburan lain dengan level internasional. J&J group sedang berupaya menggandeng pihak-pihak yang diperlukan untuk mewujudkannya.

••••

Lombok 13.30 WITA

Nayuta mencengkram kuat pipi Rachel yang mencoba melawan. Rachel entah punya kekuatan dari mana berhasil membuat Nayuta kewalahan dari tadi. Tak ingin terpojok tanpa perlawanan. Rachel mencakar pergelangan tangan dan wajah Nayuta hingga berdarah.

"Goresan kecil ini tidak cukup kuat dan tidak cukup sakit buat bikin Aku stop. Hei mungil. Disimpen aja ya tenaganya. Mending kita seneng-seneng." Ucap Yuta.

Rambut Rachel sudah berantakan. Floral dress yang dikenakannya sudah robek dibagian bawahnya.

"Apa permainan ranjang Vano hebat?? Dari dulu semua wanita rela melakukan apapun supaya bisa ditiduri Jevano.."

"Bahkan dulu Jesse memohon dan menggunakan segala cara agar bisa berhubungan seks dengannya. Dia harus pake obat perangsang untuk bisa ML sama suami sendiri! Ah kamu pasti ga tau karena Jevano gak akan cerita."

Rachel tak mengatakan apapun. Ia hanya memandangi sekitar. Berharap ia punya alat yang bisa dijadikan senjata untuk melarikan diri.

"Mau tahu cerita di negeri dongeng. Bukan ini bukan cerita Cinderella." Ucap Nayuta pada Rachel.

Sekarang Rachel sudah terikat di kursi makan menggunakan tali plastik yang ada didapur. Seluruh tubuhnya merah karena berusaha melepaskan diri. Dia mau berteriak juga percuma karena Villa ini terpencil dan jauh dari keramaian.

"Makanya diem, nurut dan denger cerita aku sampai selesai." Ucap Nayuta yang melihat Rachel kesusahan.

"Sampai dimana tadi? Ohya. Semua wanita selalu tergila-gila sama Vano. Wanita ternyata juga sama ya. Hanya memandang dari fisiknya saja. Padahal. Jevano tidak pernah memperlakukan para wanita dengan baik. Tapi tetap semuanya bodoh hanya melihat pada Jevano. Termasuk Jesse."

"Jesse mungkin masih hidup sampai sekarang kalau tidak menikah sama Jevano. Jesse tidak pernah bahagia dimasa ia menikah. Karena suaminya. Suaminya punya orang lain dihatinya. Seharusnya waktu itu aku melarangnya. Seharusnya dia menikah denganku." Keluh Nayuta.

TRAUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang