"1 Americano dan Vegetable Soup." Ucap Jevano memesan pada Mina yang mendatanginya.
"Vegetable Soup habis, kalau mau kita masih punya crab and corn soup?"
"Baiklah."
"Dibungkus atau makan disini?" Tanya Mina lagi
"Cuacanya dingin, aku mau makan sekarang juga." Ucap Jevano sambil mengamati hujan di luar yang turun dengan derasnya.
"Apa tidak bisa di take away?" Protes Rachel sambil menyalakan kompor untuk mulai meracik pesanan Jevano.
Saat mengintip dari balik meja kasir siapa tamu terakhir malam ini, dia langsung bad mood. Ini pertama kalinya Jevano menginjakkan kaki ke cafe ini sendirian. Sebelumnya ia selalu mampir bersama Jesse. Semua pelayan cafe ini mengenalnya sama seperti mereka mengenal Jesse. Tapi tidak seperti Jesse yang mudah akrab dan punya aura ramah. Mereka semua masih merasa sungkan dan canggung kepada Jevano.
Apalagi Rachel, meskipun telah meminta maaf dan menunjukkan penyesalan serta membuktikan bahwa dirinya kini tak berbahaya untuk Rachel, tetap saja Rachel ingin menghindarinya sedapat mungkin. Rachel enggan menatap Vano. Apalagi berdekatan dengannya.
"Mbak, Mina duluan ya? soalnya ga enak udah dijemput Papa. Semua udah bersih, peralatan bagian dapur juga beres semua." Mina merasa tak enak hati meninggalkan Rachel sendirian sementara masih ada tamu terakhir yaitu Jevano yang dikira akan segera pulang namun malah kembali memesan cola dan kudapan ringan lainnya.
Akhirnya dengan berat hati Rachel terpaksa mengizinkan Mina pulang meninggalkannya seorang diri.
Setelah Mina pergi dengan kesal Rachel mendatangi meja Jevano.
"Ini udah lewat jam tutup cafe. Bisa ga makannya dipercepat." Sungut Rachel.
"Temenin makan sambil ngobrol biar cepet." Jevano tersenyum manis memandang Rachel.
"Sinting." Balas Rachel segera beranjak menjauh dan memilih membereskan meja kasir dan membersihkan lemari display.Tak jarang Rachel sengaja menutup kasar laci kasir ataupun membanting pena dan buku menu sebagai bentuk "pengusiran" tertuju pada si tamu terakhir malam ini. Namun bukannya merasa terganggu, Vano malah menikmati raut kesal Rachel yang terlihat lucu dimatanya. Jevano mengamati setiap pola ekspresi sebal Rachel yang mondar-mandir menyapu lantai dan berberes.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA
FanfictionGoresan trauma di masa silam. Tentang dia yang terluka, tentang dia yang jadi penyebab luka, tentang dia yang berusaha menyembuhkan luka dan tentang dia yang tak mengetahui ada luka. Warning 🔞⚠️ Harsh Words Mature Content