Convention Center salah satu hotel berbintang di Jakarta dihias secantik mungkin malam ini. Ada banyak yang akan hadir disini, mulai dari politisi, pengusaha ternama sampai selebritis papan atas. Lokasi acara begitu ketat dan steril. Penggalangan Dana untuk acara amal ini dikelola langsung oleh Yayasan milik Isteri Presiden, tidak sembarang orang bisa hadir dan tingkat keamanannya sangat ketat. Dan disinilah Rachel sekarang menanti kedatangan William dengan perasaan cemas dan gugup. Ada banyak hal yang ingin ia sampaikan padanya, tentu saja hal pertama yang ia ingin lakukan adalah memarahinya. Rachel akan mengomel panjang lebar tentang betapa kesepian dirinya selama ini karena William tidak ada di masa sulitnya. Namun didalam lubuk hatinya Rachel masih yakin bahwa William punya alasan sendiri, dan Rachel ingin tahu semuanya. Rachel tidak bisa menunggu lebih lama lagi, ia ingin hubungannya jelas. Berhenti atau lanjut.
Beberapa meter dari tempatnya berdiri sekarang ia melihat William yang bersiap meresmikan salah satu brand, mungkin milik keluarganya. Rachel tidak tau dan tidak mau peduli tentang itu.
Thank God. William tampak sehat, tidak ada satupun yang tampak kurang dari dirinya selama satu tahun mereka tidak berjumpa. Dia tampan seperti biasanya, senyumnya ceria, kehadirannya secerah mentari. Sesak rasanya. Rachel ingin berlari menghamburkan diri ke dalam pelukannya dimana William biasanya akan merentangkan tangan untuk menyambutnya.
Rachel mencoba mendekat namun tetap menjaga jarak. Berdoa agar William menyadari kehadirannya disini. Rachel mengecek ulang penampilannya, memastikan bahwa ia terlihat cantik dan pantas. Sehingga William tak perlu merasa malu jika harus menghampiri dan berbicara dengannya. Sampai pada detik, kedua mata mereka bertemu.
If a stare could kill you.
Jika sebuah tatap bisa membunuhmu, maka sudah pasti Rachel akan sekarat saat ini. Senyum cerah di wajah William yang diberikan kepada para tamu mendadak lenyap. Tatap matanya berubah dingin dan angkuh saat menyadari kehadiran Rachel. Seperti bukan William yang ia kenal selama ini. Tapi Rachel sudah sejauh ini, keras kepala dan egonya mengalahkan rasa takutnya. Ia dengan nekat menghampiri William dan saat mereka hanya berjarak sekitar 2 langkah saja. William berbalik dan berbicara dengan orang di sampingnya. Pembicaraan yang membuat Rachel menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA
FanficGoresan trauma di masa silam. Tentang dia yang terluka, tentang dia yang jadi penyebab luka, tentang dia yang berusaha menyembuhkan luka dan tentang dia yang tak mengetahui ada luka. Warning 🔞⚠️ Harsh Words Mature Content