Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Nasya sudah heboh sendiri dan bersiap-siap dengan beberapa barang miliknya yang dia beli bersama Al tempo hari. Arkana juga tidak kalah heboh dari Nasya, dirinya juga membawa beberapa berang penting seperti jaket tebal, bantal berukuran kecil, powerbank, ya buat jaga-jaga siapa tau disana tiba-tiba baterai ponsel habis serta barang lainnya yang menurutnya penting untuk dibawa.
Gilang sedari tadi sudah menunggu Nasya dan juga Arkana di bawah. sambil menunggu mereka turun, Gilang sempat-sempatnya memakan beberapa camilan yang ada di atas meja makan.
"Wah mayan kan buat isi ni perut".
"Lang a-yo aaa camilan gua. kenapa lo makan camilan gua sih, ini kan buat gua makan nanti di dalam bus. gua ga mau tau pokoknya lo harus ganti tu camilan gua".kaget Nasya melihat makanannya dimakan oleh Gilang.
"Ih lo sama sepupu aja pelit. cuma camilan doang juga".ucap Gilang masih mengunyah makanan.
"Gua ga mau tau. pokoknya lo ganti, awas aja kalo ga".
"Oy masih mau ribut disana. gua tinggal ni".teriak Sagara dari arah luar.
"Kalian yang hati-hati ya disana, Arka jagain adek kamu ya".
"Siap Bunda".
Sagara mengantar mereka bertiga sampai di gerbang sekolah. terlihat disana sudah berkumpul beberapa siswa-siswi, guru dan para staf lainnya.Nasya langsung turun dan berlari ke arah teman-temannya berada.
"Ditungguin juga dari tadi".
"Iya ni. kemana aja sih kalian".tanya Bima dan menatap makanan yang ada ditangan Gilang.
"Wah bagi-bagi napa makanannya".Bima merampas makanan yang ada ditangan Gilang.
"Ma-makana gua".rengek Gilang.
"Makanan gua! makanan curian kalo lo lupa".cerca Nasya dan pergi kearah bus.
"Pleh! beneran ni makan hasil curian Lang, kalo gitu gau kagak jadi makan dah, gua balikin ni. takut dosa gua karna makan-makanan hasil curian".Bima melepehkan makanan tersebut dari mulutnya.
"Eh kampreh! lo sama sepupu sendiri pelit amat".teriak Gilang kesal. "Sini kalo lo ga mau makan, perut gua juga masih belum kenyang".
"Punya si Nasya tu makanan? pantesan wajah dia dari tadi cemberut gitu, biang keroknya ternyata elo".cetus Juna lalu pergi menyusul Nasya.
Setelah pembagian kursi oleh masing-masing guru, Nasya kebagian kursi nomor 3 barisan ketiga dari bus ke tiga. kelasnya dan kelas yang lain dicampur sesuai dengan nomor absen. Sedangkan yang lainnya berada di bus 1 dan 2,tidak banyak yang satu bus dengan Nasya.
"Yah gua sendiri ni di bus ke tiga?. gua duduk sama siapa ya. tau dah, tiduran aja kali ya".Nasya memejamkan matanya sebentar hingga dirinya merasakan gerakan dari sampingnya lalu membuka mata dan ternyata...
"Al? lo di bus ini juga".
"Di samping lo kursi nomor delapan bukan".
"Iya, nomor delapan".
"Bagus deh kalo gitu. oya temen-temen lo di bus keberapa".tanya Al masih merapikan barang bawaannya.
"Di bus satu sama dua. sebenarnya ada sih beberapa anak dari kelas gua disini, cuma gua ga begitu akrab sama mereka".Nasya melirik jaket yang dipakai oleh Al.
"Lo pakek tu jaket, gua pikir ga bakal lo pakek".
"Ya jelaslah gua pakek. ken ni jaket yang lo pilih buat gua dan bakal gua pakek sampe kapanpun".ucap Al dengan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL IS MINE
Teen FictionNasya Aqilah Bramaskah anak bungsu yang cantik nan dimanja dan disayangi oleh Orang tua sekaligus Abang-abangnya .Anak dari sepasang suami istri yang bernama Evan Dimas Bramaskah dan Ayana Shahab yang hidup serba berkecukupan dengan sifat badgilrnya...