60. PILIHAN

56 2 0
                                    

      Sesuai yang Sarah katakan tempo hari, kini setelah mereka makan malam, Gino dan kedua orang tuanya sudah berada di ruang keluarga. Sudah lama sekali mereka tidak pernah berkumpul seperti malam ini. Tak mau berlama-lama, Sarah langsung membicarakan pokok diskusi mereka pada malam ini. Terlihat dari raut wajah Papa nya saja sudah sangat jelas bahwa pembicaraan kali ini kurang mengenakkan.

"Ok langsung saja, saya dan Papa akan menjodohkan kamu dengan anak teman saya" ucap Sarah.

"Apa? Mama sama Papa mau nge jodohin Gino? yang bener aja dong" kaget Gino.

"Saya sudah memutuskan hal itu, mau tidak mau kamu harus mau saya jodohkan".

"Tapi Ma.. Gino ga mau di jodohkan segala, lagi pula Gino juga punya pacar".

"Saya ga peduli mau kamu punya pacar atau tidak, yang jelas kamu harus turuti keputusan saya ini".

"Mama ga bisa paksa Gino kaya gini. Gino juga berhak nentuin pilihan Gino sendiri".

"Shudah Sarah, jhangan khamu pakhsa dia. Bhiarkan dia yang menenthukan philihannya sendhiri" ucap Papa nya.

"Ga bisa gitu Pa, mau jadi apa dia kalo tidak kita persiapkan dari sekarang. Setidaknya setelah dia menikah dengan anak teman Mama, dia jadi punya pekerjaan mengurusi kantor suami teman Mama".

"Gino tetap ga mau" kekehnya.

"Baik kalo kamu tidak mau dijodohkan. Setelah kamu selesai sekolah, kamu ikut paman kamu ke Australia" tegas Sarah.

"Mama apa-apaan sih, Gino ga mau dijodohkan apalagi pergi ke Australia".

"Kenapa kamu jadi ngebantah gini hah! kalo kamu mau saya akui sebagai anak saya!, pilih salah satu di antara dua pilihan itu".

"Kenapa, kenapa harus milih pilihan itu untuk bisa diakui oleh Mama. Kalo Mama emang ga mau ngeakui Gino sebagai anak Mama.. Ga usah ngelahirin Gino sejak awal".

"Kamu!!,, " Sarah hendak menampar Gino, tapi keburu dicegah oleh suaminya.

"Jhangan phernah khamu main thangan di dhepan saya! kharna saya thidak shuka ithu mengherti!!!" tegas Giorgi.

"Pembicaraan ini berakhir sampai disini. Intinya, Gino ga akan milih dua pilihan itu".

      Setelah mengatakan itu, Gino pergi ke luar rumah dan menstater motornya kemudian melaju pergi dengan kecepatan bisa dibilang sangat kencang. Jujur saja, dia kecewa atas pembicaraan yang tadi. Pikirannya kacau hingga dia hilang fokus dan hampir menabrak seorang gadis yang sedang melintas secara tiba-tiba tampa melihat motor Gino. Buru-buru dia mengerem hingga ban motornya tergelincir dan alhasil baik dia dan motornya pun jatuh ke aspal. Beruntung dirinya tidak apa-apa, hanya saja pergelangan tangan kanannya terkilir.

Criiitt Bruukk..

"Shit! ahgk" umpat Gino sambil meringis pelan.

"Kamu ga pa-pa? ada yang luka?" tanya seorang gadis yang ternyata pemilik kucing itu.

".. " Gino tak menanggapi pertanyaan gadis itu lalu dia mencoba membangunkan motornya tapi tidak bisa karena pergelangan tangannya yang terkilir.

"Sini biar saya bantu".

"Ga usah" ucapnya datar.

"Kamu mau ke rumah sakit? biar saya yang anter".

"Lo ngerti kata GA USAH!! " Gino menekankan kalimatnya yang artinya dia tak suka akan tindakan gadis itu.

"Tapi saya hanya.. "

      Gino buru-buru membangunkan motornya walaupun harus menahan rasa sakit di pergelangan tangannya itu. Gadis itu hanya menatap Gino saja dan tak berani untuk menolongnya karena mengingat bantuan yang sempat dia tawarkan  sebelumnya ditolak oleh Gino. Gino segera menaiki motornya kemudian berlalu pergi meninggalkan gadis itu dalam kondisi lutut serta telapak tangan yang lecet. Gadis itu sempat jatuh karena terkejut oleh motor Gino dan alhasil lutut serta telapak tangannya luka.

BAD GIRL IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang