|HAPPY READING 📖...
🐰🐰🐯🐯🐯🐰🐰
Gino dengan tergesa-gesa menggendong Nasya dan membawanya ke UKS, tak lupa Bagas yang juga menyusulnya dari belakang. Wajah Nasya yang kian memucat menambah kekhawatiran Gino, dirinya siap siaga menjaga gadisnya itu, memperhatikan setiap sudut wajah gadisnya serta mengusap keringat yang keluar dari keningnya. Setibanya di uks, Gino segera membaringkan tubuh Nasya di brangkar lalu mengambil minyak kayu putih dan menggosokkannya di kening Nasya dengan gerakan sambil memijatinya. Karena jam pelajaran sedang berlangsung, para anggota PMR tidak bisa mengurusnya apalagi bertugas di uks.Sementara Bagas hanya memperhatikan dari belakang Gino. Sebenarnya dia juga bingung akan perkataan Gino sebelumnya, bahwa Nasya adalah ceweknya. Bagas hendak menanyakan hal itu ke Gino, tapi sebelum Bagas membuka mulutnya, Gino sudah lebih dulu menarik tangan Bagas untuk keluar.
"Gua tanya sama lo.. lo apain cewek gua sampe dia kesakitan gitu".tanya Gino langsung to the poin.
"Cewek lo? lo sama dia pacaran?".pas sekali Gino mengatakan bahwa Nasya adalah ceweknya, jadi Bagas dengan mudah bisa menanyakan hal itu.
"Bukan urusan lo gua sama dia pacaran atau nggak, yang jelas lo ga usah deketin dia lagi".
"Lo siapa nyuruh-nyuruh gua buat deket atau nggak sama Nasya, kalo lo emang bukan pacarnya.. bisa dong gua deket sama dia".
"Berani lo deketin Nasya.. lo bakalan mampus di tangan gua".lalu Gino masuk kembali ke ruang uks.
"Kita liat aja.. lo atau gua yang bakalan mampus".ucap Bagas dengan senyum smirknya lalu pergi meninggalkan uks.
Gino terus saja menatap wajah Nasya, dari tadi gadis itu tidak kunjung bangun juga entah dia sedang pingsan atau bagaimana Gino juga tidak tau. Gino terdiam mengingat surat ancaman yang dikirimkan ke Nasya, bergegas dia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan mengetikkan sesuatu di sana setelah itu dia simpan kembali di saku celananya.
"Agi, bangun napa sih. Tidur mulu dari tadi".ucapnya manja sambil menoel-noel wajah gadisnya itu.
"Gua khawatir sama Agi.. Sebenarnya siapa yang udah berani ngancam Agi, gua janji bakal cari tau orangnya dan gua ga bakal lepasin orang itu gitu aja.. Sebelum gua buat perhitungan sama dia.. Hey bangun dong, kalo lo ga bangun juga.. ".Gino tersenyum jahil dan mendekatkan wajahnya di telinga Nasya. "Kalo lo ga mau bangun.. Gua cium lo".
Seketika mata Nasya terbuka lebar setelah mendengar ucapan Gino. Ia langsung menjauhkan wajahnya dengan Gino, sementara itu si pelaku tertawa renyah.
"Hhh baru melek kan lo. Gitu aja langsung takut, gua tau lo pura-pura kan".
"Resek lo. Kalo gua ga buka mata bisa abis bibir gua sama lo".
"Yah ga bisa nyium lo dong, pura-pura pingsan lagi aja ya".
"Mau kena jotos gua lo".
"Mau banget.. Tapi jotos nya pake bibir lo aja gimana".ucap Gino menaik tirunkan alisnya.
"Ga usah ngadi-ngadi lo. Sana gua mau masuk kelas".Nasya beranjak dari brangkar.
"Bolos aja sehari sama gua.. Mau ke rooftop ga".
"Tapi kalo ke tauan sama bang Aka gua bolos gimana".
"Tenang aja ga bakalan ketauan kok, ayo".
Pergilah dua sejoli itu menuju rooftop sekolah, bukannya masuk kelas, mereka malah bolos berdua. Di rooftop terdapat banyak sekali buku-buku yang tertata rapi di sebuah rak berukuran kecil. Walaupun Gino sering bolos, tapi dia juga menyempatkan membaca buku pelajaran, bahkan buku-buku yang lainnya juga ada di sana. Buku-buku itu dia beli sendiri dan membawanya ke rooftop untuk mengisi waktu senggangnya saat bolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL IS MINE
Teen FictionNasya Aqilah Bramaskah anak bungsu yang cantik nan dimanja dan disayangi oleh Orang tua sekaligus Abang-abangnya .Anak dari sepasang suami istri yang bernama Evan Dimas Bramaskah dan Ayana Shahab yang hidup serba berkecukupan dengan sifat badgilrnya...