48. KOMA

42 3 0
                                    


|HAPPY READING 📖...

       Setelah menunggu cukup lama, akhirnya dokter pun keluar dari ruang UGD dengan Nasya yang terbaring tidak sadarkan diri. Para perawat mendorong brangkar Nasya agar dipindahkan ke ruang VIP sesuai perintah dari Ayana.

"Ya Allah Nasya.. ".isak Ayana begitu melihat kondisi anak perempuannya terbaring disana.

"Gimana keadaan adik saya Dok".tanya Arfin.

"Kita bawa Nasya ke ruang VIP dulu ya, setelah itu akan saya jelaskan nanti".ucap Dokter bernama Luthfi.

    Setibanya di ruang VIP, Nasya kembali dipasangkan alat ventilator serta monitor holter di dadanya.

"Begini bu.. Saya mohon maaf, anak ibu, Nasya mengalami koma dan saya juga tidak tau berapa lama dia akan seperti itu. Ini akibat dari benturan dikepalanya yang cukup keras dan anak ibu juga kehilangan banyak darah.. Saya sudah berusaha untuk mencarikan donor darah yang cocok untuk anak ibu. Tapi dirumah sakit ini tidak ada yang cocok, bahkan stoknya pun tidak ada. Dan kemungkinan besar bila Nasya sadar dari komanya.. Dia juga akan mengalami geger otak, saya juga belum tau pasti apa itu geger otak ringan atau berat. Kita tunggu saja bagaimana perkembangan Nasya selanjutnya, ibu berdo'a saja agar anak ibu tidak mengalami cedera otak yang serius".

"Dan lagi, setelah saya melakukan pemeriksaan.. Anak ibu juga mengalami serangan jantung mendadak, apa itu benar?".

"Iya Dok, beberapa minggu yang lalu dia sempat serangan jantung mendadak. Saya dan keluarga menyuruhnya untuk periksa tapi dia menolaknya".ucap Arkana membenarkan kalau Nasya memang mengalami serangan jantung mendadak.

"Meskipun serangan jantung nya masih memasuki zona aman, bila dibiarkan tampa menjalin pengobatan maka bisa berakibat fatal bahkan bisa berujung kematian. Itu saja yang dapat saya sampaikan, oh iya ada satu lagi.. Secepatnya tolong kalian cari pendonor darah yang cocok untuknya. Kalau begitu saya permisi".

"Iya Dok terima kasih".

       Mendengar Dokter Luthfi mengatakan begitu, Ayana langsung terduduk lemas. Untung saja ada Anggara disampingnya, jadi dia dengan sigap memegang Bunda nya agar tidak terduduk menghantam lantai.

"Bunda yang tenang, Nasya pasti bakal baik-baik aja".

"Hiks, cobaan apa lagi ini Tuhan.. Pertama hamba kehilangan suami yang paling hamba sayangi dan sekarang, Nasya koma".

"Sebaiknya Bunda pulang aja ya, biar kita yang jagain Nasya disini".ujar Arfin.

"Ga, Bunda ga mau pulang. Bunda mau jagain anak Bunda disini".Ayana bangkit lalu duduk dikursi yang ada disamping brangkar.

"Gino mana, gua mau bicara sama dia".tanya Sagara yang tak melihat Gino sama sekali.

"Mungkin dia diluar".sahut Arkana.

"Gara ga boleh kasar sama Gino, dia ga salah apapun".ucap Ayana yang tau akan ekspresi dari anaknya itu.

"Gara cuma mau tanya perihal Nasya kenapa sampe gini. Gara ga akan kasar kok, Bunda tenang aja ya".ucap Sagara sambil menangkup wajah Bunda nya lembut.

       Sagara keluar dan disusul oleh Arkana untuk menemui Gino. Bukan tampa alasan Arkana juga ikut keluar, karena dia tau betul bagaimana sifat dari abangnya itu bila menyangkut dengan Nasya. Meskipun Sagara mengatakan pada Bunda nya bahwa dia tidak akan kasar pada Gino, tapi itu tidak berlaku untuk nya. Dia akan menghajar siapa saja yang tidak bisa menjaga adiknya dengan baik. Begitu melihat Gino yang hendak berjalan ke arah mereka, tampa ba bi bu Sagara langsung meninju rahang Gino kuat.

"Bang Ga.. ".

~BUGHK!

"Mana janji lo yang katanya bakal ngelindungin Nasya hah mana! lo liat kan sekarang, adek gua terbaring koma didalam sana dan itu karna siapa!? karna elo! karna elo yang ga becut buat ngejaga dia!".teriak Sagara menggelegar hingga orang-orang yang lalu lalang melintasi koridor itu kaget.

BAD GIRL IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang