47. SALAH PAHAM

41 3 0
                                    

|HAPPY READING 📖

~PLAKK!!

        Tamparan yang begitu keras berhasil melayang di pipi lembut Cahaya. Sherly sudah tidak bisa lagi mengontrol emosinya, alhasil tamparan lah yang Cahaya dapatkan. Akibat dari tamparan yang Sherly berikan, Cahaya sampai tersungkur ke lantai. Tangan gadis itu sedikit robek akibat jatuh dan mengenai lantai yang kasar. Orang-orang termasuk para guru bergidik ngeri melihatnya dan tak berani ikut campur apalagi membantu Cahaya. Ada yang mengatakan bahwa Sherly sebelas duabelas sama seperti Nasya bila marah, sama-sama kejam.

         Bahkan Bu Zikra yang ada disana tak bisa berbuat apa-apa, karena masih mengingat akan kejadian dimana Wakepsek kena jotos dari Nasya. Untung Al segera datang dan melerainya. Bila tidak, entah apa yang akan terjadi terhadap Cahaya.

"Kalian kenapa diam aja ngeliat temen kalian mukulin Cahaya!? lo juga Sya, kenapa ga coba nyegah dia agar ga nampar Cahaya".bentak Al tiba-tiba.

"Kok lo bentak gua, kalo lo ga liat ga usah asal kaprah! gua tadi udah nyegah Sherly agar ga buat kasar sama dia, mana gua tau tiba-tiba aja dia langsung nampar ni cewek!".Nasya balas membentak.

"Bangun Aya".Al membantu Cahaya bangkit.

"Kak Al ngapain bantu dia sih".ucap Sherly kesal.

"Lo sama jahatnya sama Nasya, sama-sama kasar. Sering mukul orang ga jelas tampa tanya dulu ke orang yang bersangkutan".

"Kok lo malah ngatain Sherly sih, kalo lo emang ada masalah sama gua bilang! jangan libatin orang lain!".

"Gua ga suka sama sifat lo yang kaya gitu, kasar sama orang lain. Padahal lo sendiri kan juga cewek, tapi kenapa malah kasarin cewek juga!?".

"Ga jelas lu tau ga. Apa hubungannya coba, gua kan ga ngasarin siapa-siapa hari ini".

"Wulan.. Dia masuk rumah sakit dan itu salah siapa? salah lo!".tunjuk Al tepat di wajah Nasya.

"Ga usah nunjuk-nunjuk gua lo".Nasya menepis tangan Al kasar. "Itu salah dia sendiri, siapa suruh ngusik gua".

"Gua ga habis pikir sama jalan pikiran lo, apa otak lo itu udah di cuci sama Gino? makanya lo jadi gini".

"Ga usah bawa-bawa Gino, dia ga ada urusannya sama sifat gua yang berubah".ucap Nasya tak suka.

"Sya.. Kita balik aja yuk".ajak Sherly.

"Sebelum lo pergi, minta maaf dulu sama Cahaya".ujar Al ketus.

"Gua ga mau minta maaf sama dia! Sya, ayo pergi".

"Ga pa-pa Kak, Cahaya baik-baik aja kok".ucap Cahaya parau dengan wajah tertunduk takut.

"Tu! lo dengar sendiri kan, dianya ga pa-pa. Lo sendiri yang berlebihan".

"Kak. Sebenarnya aku sama bang Septian ga ada hubungan apapun, Kakak salah paham. Waktu itu aku sama bang Septian gandengan tangan karna kaki aku lagi sakit. Bang Septian minta aku buat nemenin dia ke mall untuk beliin hadiah buat Kakak. Aku sama bang Septian itu sebenarnya saudara kandung".jelas Cahaya masih takut untuk menatap Sherly.

"Apa? ja-jadi lo adiknya Septian?".kaget Sherly sekaligus merasa bersalah.

"I-iya Kak".jawab Cahaya gugup.

"Waterpark ker meen! mampus gua Sya, gua bisa diputusin sama Septian karna udah nampar adeknya.. Aarrghk! Sya gimana ini hiks.. Gua ga mau putus lagi sama Septian hiks..".

     Sherly menangis meratapi kebodohannya karena telah menampar adik Septian sekaligus calon adik iparnya itu. Cahaya yang mengerti akan kondisi Sherly saat itu, memilih untuk melupakan bahwa kejadian dimana Sherly menamparnya hari ini. Meskipun masih takut, tapi Cahaya memberanikan diri berjalan pelan ke arah Sherly lalu memeluknya hangat.

BAD GIRL IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang