• • •
~BRAK!!
Suara hantaman meja cukup keras, tepatnya tubuh Nasya jatuh menabrak meja kantin. Nasya pingsan tidak sadarkan diri setelah melakukan perlawanan terhadap ALTEREGO nya sendiri. Gino yang berada dekat dengan Nasya langsung menggendongnya ala bridal Steyl lalu membawanya menuju UKS. Begitupun Arkana, Al dan teman-temannya yang lain menyusul Gino. Wulan juga tidak sadarkan diri, Abi yang membawanya ke uks.
Kanara, teman dekatnya Arkana langsung mempersiapkan brangkar kala melihat Nasya yang pingsan. Sementara Wulan dibrangkar yang satunya lagi.
"Lho Nasya kenapa lagi, serangan jantung mendadaknya kambuh lagi?".tanya Kana.
"Bukan, lo punya minyak kayu putih ga?".
"Ada, ini".Kana memberikan botol minyak kayu putih pada Arkana.
"Em yang tidak berkepentingan tolong keluar, beri ruang untuk mereka".lanjut Kana lagi.
"Kana, coba lo periksa dulu keadaan Wulan. Jangan-jangan mati lagi ni anak".timpal Alex.
"Sebenarnya ada apa sih, kenapa lagi rambut si Wulan acak-acakan gini?".
"Habis dugem, makanya kayak gini hhh".
"Kurang ajar lo Lex. gimana, masih idup ga".tanya Angga.
"Ya masih lah dianya cuma pingsan".
"Yah gua pikir udah mati, habisnya brutal sih tadi".
"Ga ngerti gua kalian ngomong apa. kalo gitu gua balik ke kelas dulu ya".
"Ok makasih ya Ka".
"Aman sayang".
"Aa sa ayee lo Ka".Alex bulshit dengan kata-katanya Kanara.
"Yee malah bulshit ni anak".
Perlahan mata Wulan terbuka. Dirinya reflek bangun lalu hendak pergi dari sana, tapi Gavin mencegahnya. Wulan memberontak histeris, dia pikir yang mencekam tangannya adalah Nasya. Bagaimana tidak, dia masih syok akibat kejadian beberapa menit yang lalu.
"Aaaa l-lepas lepasin gua! gua ga mau lepas!".
"Lo udah ga waras ya, ini gua Gavin".
"H-hah? G-Gavin, bawa gua pergi dari sini. gua ga mau ada disini, g-gua mau pulang aja".
"Kenapa pulang? kan masih jam sekolah, lo ga mau nunggu Nasya sadar dulu gitu".
"Na-nasya?".Wulan mengikuti arah pandang Gavin. "Egh! ga mau gua mau pulang aja".
"Gav, biarin dia pergi".sahut Arkana.
Mendengar suara Arkana yang membiarkannya pergi, Wulan tampa ba bi bu lagi langsung tancap gas berlari ke arah luar. Sementara Gavin dan anggota OSIS lainnya tertawa ngakak dibuatnya. Di lain sisi, terlihat wajah Nasya yang semakin pucat. Arkana semakin khawatir dengan kondisi adiknya itu. Lalu tidak butuh waktu lama Nasya pun sadar dari pingsannya.
"Urhk!".lirih Nasya.
"Sya? syukurlah lo udah sadar, gimana keadaan lo?".tanya Abi.
"Eh Arka. coba lo pastiin dulu, itu Nasya apa si..si, siapa sih itu namanya" ucap Alex mengingat-ingat nama lain dari alteregonya Nasya. "Oh iya gua ingat! Disya ya Disya".
"Sya? ini elo kan? bukan si setan itu kan?".
"Plak! lo kalo ngomong tu yang bener napa".Anggara menggeplak mulut Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL IS MINE
Teen FictionNasya Aqilah Bramaskah anak bungsu yang cantik nan dimanja dan disayangi oleh Orang tua sekaligus Abang-abangnya .Anak dari sepasang suami istri yang bernama Evan Dimas Bramaskah dan Ayana Shahab yang hidup serba berkecukupan dengan sifat badgilrnya...