50. SADAR

30 3 0
                                    

~HAPPY READING 📖...

       Sudah dua minggu Gino tidak masuk sekolah, ditambah satu hari lagi hari ini jadi dua minggu satu hari. Setiap kali Papa nya menanyakan, dia selalu saja mengatakan bahwa dia sudah izin pada guru, tapi nyatanya tidak. Bukan tampa alasan dia bolos sekolah, bila tidak ada Nasya di sekolah, hidupnya terasa hampa. Pagi-pagi sekali dirinya sudah bersiap-siap untuk menemui pujaan hatinya yang sudah dua minggu tidak menjenguknya di rumah sakit.

        Karena kesibukannya dalam menyelidiki geng NERD, dirinya sampai lupa untuk menjenguk gadisnya itu, walaupun secara diam-diam. Kini dia sudah berada di sebuah ruangan. Terlihat masih sama, tampa berubah sedikitpun. Alat media yang sama masih terpasang di tubuh Nasya dan Nasya sendiri masih belum sadarkan diri hingga sekarang.

"Sorry ya Agi, karna baru sekarang gua ngejenguk lo. Gimana kabar lo? hhh tentu saja masih sama, jangan kan melek, gerak aja ga ada. Ga pegel apa badan lo.. Bangun napa jangan tiduran mulu".

"Oya, ni liat gua bawa apa. Tadaaa es krim kesukaan lo. Bentar gua bukain dulu ya".Gino membuka bungkus es krim lalu Gino memakan es krim itu. "Eemm anak Sya, lo ga mau? yah sayang dong gua udah cape-cape beli".Gino kembali meletakkan es itu ke bungkusnya.

"Agii.. Kapan bangunnya sih, ga tau apa gua udah kangen banget. Kangen pelukan lo, kangen dimarahin sama lo, bahkan kangen pengen nyium lo hehe".

      Tidak lama kemudian, pintu ruangan itu terbuka. Terlihat seorang cowok seumuran dengan Gino memasuki ruang dengan menenteng sebuah kantong plastik di tangan kirinya. Gino panik bukan main, bila itu Gara, maka tamatlah riwayat hidupnya saat itu juga. Ingin bersembunyi, tapi sudah terlambat. Cowok itu sudah duluan menatapnya tajam.

"Ngapain lo ada disini? bukannya bang Gara nyuruh lo buat ga ketemu sama Nasya lagi?".tanya Askar dengan nada tak suka.

"Askar.. Seharusnya gua yang nanya, ngapain lo ada disini".Gino bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah Askar.

"Gua disuruh sama bang Gara buat jagain Nasya. Sekarang lo pergi dari sini".usir Askar.

"Siapa lo nyuruh-nyuruh gua hah! siapa! seharusnya yang pergi dari sini itu elo bukannya gua!".ucap Gino meninggikan suaranya.

"Ga usah treak gua masih bisa denger. Lo itu kaya penjahat yang habis kabur dari sel penjara dan dikejar-kejar sama polisi tau ga".

"Bacot lo! gua minta sama lo sekarang pergi dari sini. Biar gua yang jagain Nasya".

"Ga bisa. Bang Gara udah percayain buat jaga Nasya sama gua".

      Gino teringat bila Askar dua minggu yang lalu sempat bertemu dengan seseorang.

"Gua mau nanya sama lo, dua minggu yang lalu lo sama siapa di resto Retorik".

"Dari mana lo tau".tanya Askar sekaligus dengan wajah kagetnya.

"Bukan urusan lo dari mana gua tau. Lo sama siapa disana".

"Bukan urusan lo juga kan gua sama siapa disana".balas Askar.

"Oh gitu.. Ok, gua bakal cari tau".

"Coba aja.. ".

      Terjadi keheningan beberapa saat. Suara langkah kaki dari luar membuat keduanya berpaling dan menatap ke arah pintu. Ternyata, itu Sagara. Dia baru saja kembali setelah membeli makanan nya. Begitu Sagara masuk, pandangannya langsung tertuju ke arah Gino. Gino pasrah bila nantinya dia akan kena jotos dari Gara lagi karena sudah berani menemui Nasya secara diam-diam. Gara berjalan menuju nakas dan meletakkan kantong kresek yang berisi makanan nya, kemudian berbalik menatap Gino. Sedangkan yang ditatap malah santai saja.

BAD GIRL IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang