61. RENCANA MELARIKAN DIRI

47 0 0
                                    

Keesokan paginya...

"Ish Gino mana sih" decak Nasya kesal.

    Bagaimana tidak, sudah 1 jam ia menunggu Gino di taman sekolah. Jangankan tubuh, batang hidungnya saja tak terlihat. Merasa bosan, Nasya memutuskan untuk kembali ke dalam kelasnya. Di saat kakinya hendak melangkah pergi, sebuah tangan tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya. Sontak saja itu membuat Nasya kaget dan reflek mempelintir tangan orang tersebut.

"Mau kemana.. Akhh! aduh-aduh sakit sayang" erang Gino kesakitan.

"Gino? ya elah gua pikir siapa tadi".

"Cewe kok tenaganya kaya cowo".

"Hehe.. Emm bau alkohol, kamu habis minum-minum ya" tanya Nasya mencium bau minuman keras dari mulut Gino serta mengendus-endus tubuh Gino.

"Ada bau parfum cewe juga" lanjutnya lagi dengan tatapan mengintimidasi.

"Dikit kok minumnya tadi malam".

"Trus kenapa ada bau parfum cewe di jaket kamu".

"Biasa lah cewe murahan suka nempel gitu aja kaya blangko".

"Trus kamu biarin gitu aja dia nempel-nempel di kamu? aku ga pernah tuh nempel-nempel kaya gitu" kesal Nasya.

"Ya nggak lah. Udah ga usah cemburu, sini aku peluk. Soalnya kangen banget sama kamu" ucapnya cengengesan.

"Bilang aja modus" Nasya mencubit Gino asal.

"Aelah,, kalo pacaran tu tau tempat kek" ucap Gilang tak sengaja melihat dua sejoli itu sedang berpelukan.

"Ngapain lo disini" tanya Nasya sinis.

"Suka-suka gua dong, tempat-tempat umum juga" jawab Gilang tak kalah sinis.

"Oya gua denger dari mama kalo bunda lo bakal nikah lagi ya" lanjutnya lagi.

"Iya" jawab Nasya dengan raut wajah mulai muram.

"Sya.." panggil Gino namun menatap ke arah Gilang.

Gilang yang peka langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Dia tau Gino ingin bicara hanya berdua saja dengan Nasya. Dapat Gilang lihat dari wajahnya, dia juga sedang memiliki masalah. Begitu Gilang pergi, Gino mengajak Nasya kembali ke taman belakang. Begitu tiba, Nasya tak langsung menanyakan apapun, ia menunggu Gino yang berbicara duluan.

"Sya.. sebenarnya aku,.. aku..." Gino tak bisa melanjutkan ucapannya itu.

"Ga papa, lanjut aja" ucap Nasya sembari mengelus lembut tangan Gino.

"Aku.. aku dijodohin Sya" Gino menatap Nasya dengan khawatir, takut gadis itu akan marah karena mendengar hal itu.

"Hahh!" Nasya sedikit membuang napasnya gusar.

"Nasya juga mau ngomong sesuatu"

"Aku juga dijodohin dan Bunda juga mau nikah lagi" lanjutnya lagi.

"Apa!? tapi kan Bunda tau kalo kita pacaran" ucap Gino kaget.

"Ga bisa, aku ga bisa biarin ini. Aku bakalan ngelamar kamu malam ini juga" ucap Gino tiba-tiba.

BAD GIRL IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang