•••
Langkah kaki Nasya terhenti oleh suara berat Wakepsek. sama seperti suasana sebelumnya, Orang-orang termasuk para guru hanya diam dan memandangi Nasya tak berani mengomentari apapun alih-alih takut kena bogeman sama seperti Wakepsek.
dengan langkah lunglai, Wakepsek berjalan mendekati Nasya. tangannya tampak gemetar dan masih syok akibat pukulan Nasya yang tiba-tiba itu. dirinya juga waspada takut-takut nantinya kena bogeman lagi dari Nasya dan beliau juga tidak mau itu terjadi lagi untuk yang kedua kalinya."Kalian semua saya hukum membersihkan wc dan mengepel semua lantai baik yang ada di ruang guru, staf, perpus, dan uks".
"Baik Pak".jawab mereka serentak.
Nasya hendak melangkah lagi tapi suara Wakepsek terus membuatnya muak.
"Dan untuk kamu Nasya, khusus untuk kamu. kamu saya hukum untuk menyapu semua halaman sekolah, lapangan basket, taman belakang sekolah, membersihkan kolam renang sekolah dan ruang OSIS. itu juga sudah termasuk dalam hukuman karna kamu sudah buat keributan saat studytour kemaren".
"...".Nasya tak menjawab dan langsung pergi begitu saja.
"Dasar anak tidak punya sopan santun, TUNGGU APA LAGI KALIAN CEPAT KERJAKAN HUKUMANNYA SEKARANG!!. dan untuk kamu Arkana, Gino dan Askar... kalian juga dihukum sama seperti Nasya, kalian cukup bersihkan gudang sekolah sampai bersih".Wakepsek tampak kesulitan berbicara dikarenakan sudut bibirnya robek dan kebiruan.
Arkana hanya menatap datar ke arah Wakepsek lalu pergi dengan tangan yang terkepal kuat. napas Arkana tercekat kala melihat Nasya adek kesayangannya sedang melaksanakan hukumannya menyapu halaman sekolah dibawah terik matahari yang begitu menyengat. dengan langkah lebar, Arkana menarik tangan Nasya dan membuang sapu yang ada di tangannya asal.
"Apa-apaan lo. lo ga usah ngelakuin hukuman ini, biar gua yang ngelakuin semua hukuman lo. lo masuk kelas sekarang".
"Lo urus aja hukuman lo sendiri, ga usah ikut campur urusan gua".kata-kata Nasya terdengar agak kasar.
"Urusan lo juga urusan gua, gua ini abang lo dan gua juga berhak buat ngejaga lo".
"Jangan ganggu gua".Nasya mendorong tubuh Arkana kasar dan memungut sapu yang dibuang Arkana tadi.
"Gua ga bisa liat lo ngerjain hukuman ini sendiri. setelah gua ngebersihin gudang, gua bakal ngebantu lo".Arkana mengusap pucuk kepala Nasya lembut lalu melangkah menuju gudang sekolah.
Sedangkan dilain tempat atau lebih tepatnya di rooftop sekolah,Gino sedang menikmati tidur santainya disana. tidak berapa lama dirinya memejamkan mata, tiba-tiba tidurnya terganggu oleh teriakan Nasya yang bisa dibilang cukup keras. karena area lapangan basket bisa dibilang dekat dengan rooftop tempat di mana Gino biasa bolos.
"Aaaarrggh!!".
"Aaaarrggh!!".
Dirinya merasa geram dan melemparkan buku kebawah sembarang arah, tapi sialnya buku itu mengenai tepat di kepala Nasya. Nasya berdesis kesakitan dan melihat arah jatuhnya buku itu dan berteriak.
"Woy!! siapa yang ngelempar ni buku ke arah gua hah!! turun ga lo!".
Mengenali suara itu, Gino terperanjat kaget lalu cepat-cepat bangun dan melihat sumber dari pemilik suara itu. matanya memelotot kala mengetahui bahwa itu adalah Nasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL IS MINE
Ficção AdolescenteNasya Aqilah Bramaskah anak bungsu yang cantik nan dimanja dan disayangi oleh Orang tua sekaligus Abang-abangnya .Anak dari sepasang suami istri yang bernama Evan Dimas Bramaskah dan Ayana Shahab yang hidup serba berkecukupan dengan sifat badgilrnya...