12

990 153 5
                                    

Happy reading!!

Sebenernya gak mau ada konflik cuman...
Gak seru ah kalo gak ada konflik xixixixi
_________________________________________


Sebuah mobil memasuki pekarangan rumah nan megah, saat pintu mobil terbuka turunlah seorang pria sambil merapihkan rambutnya setelah melalui perjalanan yang sangat panjang.

Pria itu menatap rumah yang sudah lama ia tinggalkan, bukan bukan karena kabur. Namun karena pria itu memang memilih tinggal sendiri karena tempat tinggalnya sekarang dekat dengan tempat kerjanya.

Dia pun terakhir berkunjung ketika sang nenek meninggal dunia. Jake menghela nafasnya dan memasuki rumahnya. Kedatangannya disambut ramah oleh beberapa maid yang bekerja dirumahnya.

"Weh, pulang Lo?" Jake menoleh ke lantai atas, dimana kakaknya sedang memakan apel sembari menatapnya jengkel.

"Kagak, mau pergi gue!" Balas Jake ketus dan pergi ke ruang tamu, sang kakak langsung turun ke bawah mengikuti adiknya itu.

"Iya iya... Pak guru sensian banget, padahal bercanda doang." Ucap kakaknya sambil tertawa karena sukses membuat asiknya itu merajuk.

"Berisik!" Kakaknya malah semakin tertawa mendengar balasan Jake yang terdengar seperti anak kecil yang ngambek. Tidak jauh seperti Ella.

"Lo gak kerja apa, bang? Ngeledek mulu bisanya!" Tanya Jake yang jengah dijahili kakaknya itu, sang kakak menggeleng.

"Gue dipecat."

"Gak lucu!"

"Siapa yang ngelawak? Bener kok gue dipecat." Balas kakaknya sambil tertawa enteng, seperti tidak ada beban dihidupnya.

"Lah kok? Ah gue tau! Lo pasti suka banget ngelawak kan? Makanya tuh pasien pada kagak mau dicek sama lo. Sembuh kagak punya gangguan jiwa iya." Ucap Jake yang malah meledek kakaknya.

"Sembarangan aja! Kagak yeuuu... Gue tuh dipecat sehari sama dahyun." Balas kakaknya sambil mendekat ke arah televisi, kemudian dia langsung menyalakan PlayStation dan memberikan stick satunya ke Jake.

"Kok bisa? Capek kali kak dahyun punya pacar kek Lo. Makanya mau selingkuh sama pasien ganteng sekarang." Balas Jake meledek kembali, sang kakak yang geram langsung melempar kaset PlayStationnya ke Jake. Jake langsung meringis dan membalas hal yang sama ke sang kakak.

"Ngeledek gue sekali lagi, gue tampol Lo!" Ancam kakaknya garang, sekarang Jake yang tertawa, sangat senang meledek kakaknya itu.

"Iya iya... Pak dokter sensian banget, padahal bercanda doang." Ucap Jake meniru ucapan kakaknya beberapa jam yang lalu.

"Bener bener Lo ya!!" Jake berlari ketika kakaknya mulai mendekatinya, dan terjadilah acara Tom and Jerry gratis dikeluarga Shim. Tidak apa-apalah, peristiwa ini sudah sangat jarang terjadi mengingat sang bungsu keluarga shim sudah tidak tinggal disana.

"Hey hey hey, ada apa ini?" Nyonya shim masuk ke dalam rumah dan sudah disuguhi acara seperti itu. Wanita itu terlihat lebih fresh daripada waktu hari dimana kepergian sang ibu.

"Abang!! Adek!! Udah gak lari-larian!!!" Perintah dari sang bunda membuat Jake dan kakaknya berhenti kejar kejaran, namun keisengan mereka berdua tidak berhenti disitu. Mereka menghampiri sang bunda sambil mendorong satu sama lain.

"Astaga kalian berdua!! Adek udah!! Kakak juga udah!! Kamu udah mau umur 26 kok masih ribut aja sama adek sendiri!" Jake menggeleng kepalanya sambil berekspresi jengkel membuat kakaknya hampir saja mengejarnya lagi.

"Kamu juga, Jake! Jangan ngeledek Abang mulu!" Nyonya shim duduk di sofa sembari mengomel, sedangkan kedua anaknya sedang mengejek satu sama lain.

"Elo tuh udah tua! Jangan ngajak ribut!"

"Heh! Harusnya gue yang bilang begitu sama Lo! Lo bukan bocah lagi, bocah!"

"Gak jelas tua!"

"Yang sopan dong sama yang lebih tua!"

"Sadar juga dirinya tua?"

"Diem bocah!"

"Diem tua!"

"Daripada Lo bocah!"

"Daripada Lo tua!"

"ABANG!!! ADEK!!! DIEM!!" Suara menggelegar nyonya shim mengisi ruangan. Mereka berdua mengusap kupingnya.

"Kayak El aja suaranya." Gumamnya mengingat seberapa menggelegar juga gadis bermarga park itu jika teriak. Ah, omong omong gadis itu, apakah dia sudah pulang? Batin Jake bertanya-tanya, mengingat dia meninggalkan gadis itu walaupun sudah berpamitan.

"Kalian daripada ribut terus, mending ikut mama ke mall, lumayan kan!" Jake dan kakaknya tersenyum paksa.

"Sana siap siap! Mama tungguin." Suruh nyonya shim, sang kakak tersenyum lebar sambil menatap mamanya.

"Mah, Abang gak ikut ya? Kan biasanya Abang yang nemenin, Jake aja ya? Lagipula Abang juga capek kan semalem jaga di rumah sakit sampe pagi." Ucap sang kakak dengan wajah memelas, Jake menatap kakaknya tidak percaya.

"Ya udah gak apa apa. Ya udah Jake, sana kamu siap siap! Mama tunggu." Ucap nyonya Kim, sang kakak mengangguk dan pergi ke lantai atas, Jake memandangnya dengan tatapan mengajak perang sedangkan sang kakak hanya membalas dengan muka meledek.

Jake berjalan gontai ke kamarnya, dia berganti baju menjadi pakaian yang lebih santai daripada baju sebelumnya.

"JAKE!!! UDAH BELUM????" Suara sang bunda membuat Jake menghela nafasnya kasar.

"Bener bener kembaran Ella." Gumam Jake dan kemudian menyisir rambutnya.

"AYO JAKE CEPETAN!!!" Jake mengusap dadanya agar tidak terpancing emosi.

"Baru aja ganti baju sebentar udah diteriakin aja, padahal katanya bakal nungguin." Jake bergumam dan langsung keluar menuju mamanya.

Terlihat mamanya yang tersenyum senang ke arahnya, mereka keluar dari rumah dan menuju mobil mereka yang terdapat supir yang sudah siap siaga didalamnya.

"Ayok pak, ke mall seperti biasanya ya pak." Ucap nyonya shim memberitahu sang supir, sang supir mengangguk patuh dan menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumah.

"Jake..." Jake menoleh ke arah sang bunda, sang bunda tersenyum sembari mengelus rambut putranya itu.

"Kamu belum punya pacar?" Pertanyaan mendadak itu membuat Jake menggeleng kikuk.

"Sayang banget. Kemarin sebenernya bunda mau jodohin kamu sama anak temen bunda, cuman ternyata dia dijodohin sama anak perusahaan lain." Ujar nyonya Shim, Jake tidak merespon apa apa selain terdiam.

"Tapi kayaknya belum fiks dijodohin sih, karena mereka belum acara makan secara resmi. Kalo misalnya mereka gak dijodohin, kamu bakal dijodohin sama dia."

"Gak Bun, Jake gak mau dijodoh-jodohin." Balas Jake sedikit kesal.

"Belum liat udah nolak aja, ntar nyesel loh." Goda nyonya shim, Jake menggelengkan kepalanya tanda tidak ingin. Nyonya shim mengeluarkan hpnya dan memperlihatkan sebuah foto kepadanya.

"Gimana? Cantik kan? Dia anak dari Im Company loh... Namanya Im Yeojin."

Jake terdiam, batinnya bergumam, jika Ella berhasil membatalkan perjodohan yeojin dengan sunghoon itu berarti Jake harus dijodohkan dengan yeojin yang merupakan mantan yang sangat ia benci? Jadi, Jake harus apa sekarang...

[✓]Handsome Teacher || JakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang