46

576 107 4
                                    

Hahahaha kalian pada ngira kalo pria itu Jake ya🌚

Happy reading guys^^

"Ini udah jam tujuh kurang lima belas."

Siswa berseragam sekolah itu menunggu seseorang didepan gerbang sekolah, sesekali ia juga melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 06.45.

"Ella gak masuk apa telat?" Gumam pria itu melihat ke jalanan depan sekolah yang mulai ramai karena banyak kendaraan berlalu lalang.

"Dek Niki gak masuk kelas?" Tanya satpam yang ingin menutup gerbang.

"Saya nunggu Ella pak, dia belum dateng ya daritadi?" Tanya balik Jake kepada satpam yang biasanya menjaga didepan gerbang.

"Non Ella? Dia tadi dateng pagi banget, mungkin udah ke kelas." Jawab satpam tersebut, Niki membenarkan letak tasnya.

"Ohh begitu, makasih ya pak! Saya pamit!!" Niki langsung berlari ke kelasnya, beberapa menit lalu Niki memang sengaja menunggu Ella di depan gerbang karena mengkhawatirkan sesuatu bahkan pria itu lupa untuk mengecek ke kelasnya dahulu.

"Eh, Niki? Lo kenapa keringetan gitu? Dateng telat?" Tanya Zoa yang memang biasanya menongkrong dulu di koridor depan kelas bersama teman-teman lainnya.

"Ella mana?" Bukannya menjawab, Niki malah berbalik bertanya.

"Ella? Dia kayaknya tadi pergi ke ruang gur-Oy Niki!!!" Zoa dan beberapa teman lainnya menatap kepergian Niki yang sangat terburu-buru.

Niki melangkahkan kakinya dengan sangat cepat hingga ia sampai ditempat tujuannya, ruang guru.

Niki mengetuk pintu ruang guru pelan dan langsung masuk ke dalam ruangan tersebut, matanya mengedar ke segala penjuru, mencari keberadaan sosok Ella yang ternyata sedang berdiri disebelah guru matematika, Bu eunbi.

Niki memerhatikan kepala Ella yang mengangguk-angguk ketika Bu eunbi menjelaskan.

"Ekhem!" Deheman tersebut membuat Niki menoleh ke sampingnya, dimana Jake melipat kedua tangannya sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Kalau mau ngeliat Ella jangan disini, ini ruang guru." Ucap Jake sedikit tajam, Niki menyunggingkan sebelah sudut bibirnya.

"Ya emang kenapa? Gak ada salahnya dong, toh Ella gak punya pacar, gak bakal ada yang marah." Ucap Niki memancing emosi Jake, Jake meredakan emosinya dan melirik Ella.

"Gimana tentang penyakit kamu? Udah sembuh? Yakin bisa jagain Ella?" Niki memasang wajah datar dan menatap gurunya tajam.

"Bapak gak bilang ke dia kan?" Jake menaikkan kedua bahunya acuh, "Bapak gak bilang kan?!" Nada suara Niki kini menaik, membuat Jake tersenyum tipis.

"Kalau saya jahat, udah dari kemarin saya bilangin ke Ella." Balas Jake melirik Niki sebentar dan melirik ke Ella kembali.

"Saya ngerti privasi dan... Mungkin saya bisa jaga rahasia kamu..." Jake berdiri menghadap Niki, membuat Niki menaikkan sebelah alisnya bertanya, "Tapi dengan syarat, fokus dengan kesehatan kamu, sembuhin diri kamu supaya Ella gak khawatir sama kamu." Jake tersenyum tipis dan menepuk bahu Niki pelan.

"Loh? Pak Jake? Niki?" Kedua pria tersebut langsung menoleh cepat ke arah Ella yang memasang wajah bingung.

"Lo ngapain disini?" Tanya Ella kepada Niki yang terlihat panik.

"Gu-gue..."

"Saya panggil, karena ada kekosongan nilai waktu itu." Jawab Jake cepat dan menoleh ke arah Niki, Ella menganggukkan kepalanya mengerti.

"Lo ngapain disini?" Tanya Niki kepada Ella, gadis itu menghela nafasnya gusar.

"Ada lomba olim MTK lagi, cuman lombanya 2 minggu lagi, terlalu kecepetan gak sih? Belum nanti gue juga latihan silat." Ucap Ella memasang raut kesal, Jake terkekeh dan mengelus rambut gadis itu.

"Pilihlah yang menurut Lo penting, kalo Lo gak bisa lomba ya gak usah, gak usah di paksain la, ntar Lo malah sakit, kecapean, ngeluh mulu sama gue ntar gue lagi yang kena omelan sama Lo." Ucap Niki dengan nada sarkas membuat Ella menatapnya kesal, berbeda dengan halnya Jake yang memperlakukan Ella dengan halus, Niki malah melakukan hal sebaliknya.

"Gue ngomelin Lo kalo Lo bikin kesel gue ya?!" Balas Ella menyolot,

"Ya masa ngomel ke gue setiap hari?! Masa iya kesel ke gue setiap hari..." Ucap Niki meledek, "Atau... Jangan-jangan Lo suka sama gue lagi!!" Goda Niki dan tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi muka Jake yang tidak bersahabat.

"Gue? Suka sama Lo?! Amit-amit!!" Ella mengetuk kepalanya dan ke meja guru berkali-kali, "Saya pamit dulu ya pak, bisa-bisa darah saya naik kalo ngomong sama nih orang." Ucap Ella melirik Niki sinis.

"Iya El, sana ke kelas, udah mau masuk bel pelajaran." Ella mengangkat ibu jarinya mantab dan pergi keluar ruangan itu setelah menginjak kaki Niki.

"Asu!" Pekik Niki yang mendapat tatapan horor dari Jake, "Eheheh maaf pak, latah tadi, beneran dah!" Niki mengangkat kedua jarinya sambil menyengir.

"Saya pamit pergi ya pak, kan sebentar lagi bel masuk..." Niki mengambil tangan Jake dan menyalimi gurunya itu, "Dadah bapak!!!!" Jake hanya bisa menggelengkan kepalanya heran.

[✓]Handsome Teacher || JakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang