37

643 109 15
                                    

Happy reading guys^^

Pagi ini Jake bangun lebih semangat dari biasanya, mungkin karena semalam sudah telfonan dengan Ella(?)

"Okey Jake, Lo ganteng. Ganteng banget!" Jake memuji dirinya didepan cermin sambil menyisir rambutnya.

Guk guk!

"Tuh kan! Layla aja setuju." Ucap Jake dengan percaya dirinya menatap pantulan anjingnya yang mengamatinya dari atas kasur.

"Layla, doain papa ya, hari ini papa mau ketemu mama buat kamu. Kamu mau mama kan?"

Guk guk

"Bagus! Ya udah, papa berangkat dulu ya, bye!" Jake mengelus kepala Layla dengan sayang dan langsung meninggalkan anjing yang sebenernya tidak mengerti apa yang diucapkan majikannya itu.

Biarkan papamu senang dulu, Layla











"Oy, Hoon!" Jake menepuk pundak sahabat karibnya itu, mata Jake bergerak mencari seseorang disekitarannya.

"Kenapa?" Tanya Sunghoon setelah membenarkan letak dasinya, Sunghoon menatap Jake bingung.

"Lo cari siapa?" Sunghoon menaikkan sebelah alisnya, Jake terkekeh dan menggeleng pelan.

"Lo tumben dateng pagi?" Tanya Jake, mereka berdua berjalan beriringan dikoridor yang masih sepi, hanya ada beberapa siswa/i saja.

"Hmm gue nganter Sera dulu." Jake menganggukkan kepalanya mengerti.

"Lo gak ada niatan ngomongin ke publik gitu?" Sunghoon menggeleng menjawabnya, "Sera maunya breakstreet, dia takut ntar dibully sama anak-anak sini. Gak apa-apalah, kasian juga ntar dia." Jawab Sunghoon, perhatian banget unch.

"Btw gimana Lo sama Ella? Udah diselesain?" Jake meliriknya dengan cengiran dan menggeleng.

"Belum." Sunghoon mendengus malas.

"Tapi gue janji kok, gak bakal bikin adek Lo kecewa, percaya aja sama gue. Omong-omong, adek Lo mana?"

"Masih tidur keknya, tadi udah sempet gue bangunin cuman katanya dia masih ngantuk soalnya semalem dia gak bisa tidur." Ucap Sunghoon dengan raut bingungnya.

"Gak bisa tidur?" Sunghoon mengangguk.

"Gue ke ruangan gue ya, bye!" Sunghoon meninggalkan Jake yang masih terbingung,

"Masa iya karena gue dia gak bisa tidur?"

























"Niki buru!!! Ini udah telat!!!" Ella menepuk pundak orang yang mengendarai motor, siapa lagi kalau bukan Niki.

"Ya sabar!!" Balas Niki yang sibuk menyelip agar bisa sampai sekolah tidak telat, namun nasib berkata lain saat mereka sampai di sekolah gerbang surga tertutup membuat mereka menghela nafasnya kasar.

"Yahhh telat, Nik." Ucap Ella dan turun dari motor Niki dan mendekati gerbang sekolah yang sudah terkunci rapat.

"Bolos kuy!" Ella menatap Niki tajam dan menggeleng.

"Pak! Pak!" Ella memanggil pak satpam sekolah yang berjalan bersama Sunoo disampingnya.

"Aduh Ella, kenapa bisa telat dek? Loh, Niki juga telat?" Tanya Sunoo, Niki yang ditanya seperti itu hanya menampilkan senyumannya. Pak satpam langsung membuka gerbang dan menyuruh Niki memasukkan motornya.

"Padahal ini hari pertama loh dek, kenapa telat?" Tanya Sunoo dengan ramah membuat Ella meringis malu.

"Oke, karena kalian telat, kalian hormat ke bendera ya sampai jam pelajaran pertama selesai. Yuk ke lapangan!" Ajak Sunoo menuntun adik kelasnya itu untuk pergi ke lapangan.

"Tasnya bisa ditaro di bawah ya." Ella dan Niki melepas tasnya dan mulai mengangkat tangannya untuk hormat ke bendera, Sunoo mengawasi mereka dari koridor kelas.

"Elo sih, coba aja tadi gak kempes ban Lo." Protes Ella melirik Niki yang hormat disebelahnya.

"Elo kali kebanyakan dosa, makanya motor gue jadi kempes bannya." Balas Niki melirik Ella juga.

"Tapi kagak ngapa, kali kali di hukum, la." Ucap Niki dengan kekehan.

"Kali-kali? Gue udah pernah dihukum ya, dan ini ketiga kalinya gue dihukum."

"Lo gak tau aja udah berapa kali gue dihukum."

"Pastinya udah beribu-ribu kan? Bandel sih!" Balas Ella dan mengelap keringatnya dengan tangan kirinya.

"Yeuuu gak nyampe beribu kali, baru berpuluh-puluh kalo beribu udah di d.o gue."

"Btw gimana kemarin nilai Lo? Gue denger Lo dapet rangking 2?" Ella langsung menerbitkan senyumannya dan mengangguk.

"Iya bener! Gue kurang di fisika sama Inggris."

"Bagus deh, udah seneng kan bisa masuk 10 besar?"

"Seneng banget dong!" Balas Ella girang.

"Oke, karena Lo seneng banget, ntar traktirin gue di kantin! Gak mau tau pokoknya!" Ella mendelik sebal dan menyenggol lengan Niki.

"Iya iya, gue traktirin."

"Asik!" Niki tersenyum senang dan melirik Ella yang memasang muka masam, "Yang ikhlas mbak."

"Ikhlas lahir dompet gue!" Balas Ella sedikit ketus, Niki terkekeh pelan kemudian mengikis jaraknya dengan Ella, dia menggeser tubuhnya hingga menempel pada Ella.

"Lo mukanya jangan dicemberutin, ntar gue kena semprot sama pak Jake. Liat ke arah jam 11." Ella melirik sesuai omongan Niki dan ternyata Jake sedang melipat kedua tangannya dengan tatapan tajam.

"Astaga!"

[✓]Handsome Teacher || JakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang