"Astaga Ella, ini udha hampir penuh loh..." Jake menghela nafas kasar, menyesal ia membawa gadis bermarga park itu ke supermarket, alih-alih mengganti Snack yang Jake makan tadi justru gadis itu seperti merampok isi dompetnya secara tidak langsung.
Bagaimana tidak, troli belanjaan yang Jake dorong saja sudah terisi penuh, belum lagi beberapa minuman yang ditatap oleh gadis itu.
"Ya elah pak, segini doang." Jake melebarkan matanya terkejut, walaupun dia tergolong orang berada, namun dirinya tidak pernah menghabiskan uang sebanyak ini, terlebih lagi yang di belanjakan adalah MAKANAN.
"Astaga Ella, ini udah banyak loh.." Ucap Jake berusaha sabar mengahadapi Ella. Ella menaikkan bahunya acuh "Pak, bapak suka kopi apa greentea?" Tanya Ella menunjukkan 2 minuman kepada Jake, Jake menunjuk ke botol kopi.
"Bagus deh, saya juga gak suka greentea. Yuk pak bayar!" Alih alih guru dan murid mereka terlihat seperti tuan putri dan pelayannya.
"Ya Tuhan, dosa Jake emang sebesar apa sih, sampe sampe punya murid kayak Ella." Monolognya sambil memijat pelipisnya. Ella tidak ada disana, makanya Jake berani untuk berkata sedemikian rupa.
Jake langsung mendorong troli yang penuh belanjaan itu menyusul Ella yang sudah berbaris rapih di belakang antrian.
"El, nih uangnya, kamu antri ya. Saya tunggu disana." Jake memberi Ella beberapa lembar uang berwarna merah dan Jake menunjuk ke arah dekat pintu masuk. Ella mengangguk dan mengambil alih troli yang berisi makanan.
Jake bersandar pada meja sesekali melirik Ella yang anteng mengantri dengan mengetuk ngetukkan kakinya, tangannya juga sibuk melihat lihat Snack yang dibelinya.
Alis Jake menekuk, melihat seorang ibu ibu yang tiba tiba berdiri di depan Ella, menyelak antriannya, beberapa ibu ibu lagi, yang sepertinya komplotan ibu tadi juga mengelak antrian di depan Ella. Terlihat Ella ingin protes namun ibu tersebut menatap tajam ke Ella, membuat Ella hanya bisa mengulum bibirnya.
Jake yang melihat itu langsung menghampiri Ella "Masih lama?" Ella mengangguk kikuk.
"Bu, jangan nyelak bisa?" Tanya Jake kepada ibu ibu yang mengelak antrian Ella tadi.
"Apaan sih, kan saya memang udah antri disini daritadi." Jawab salah satu ibu tersebut.
"Bu, saya pantau daritadi loh... Ibu menyelak antrian dia." Jawab Jake sesopan mungkin, ibu tersebut menatap Ella tidak suka.
"Jangan asal bicara dong, nak!" Ucap lainnya, Ella menahan lengan Jake agar tidak membalas ucapan ibu itu lagi.
"Bu, saya ngomong sesuai fakta ya! Saya lihat kok, ibu dan 2 ibu ini menyelak antrian. Hargain dong Bu sama pembeli yang lain, yang udah antri daritadi!" Ucap Jake tidak mau terima.
"Pak, udah..." Ella menarik lengan baju Jake.
"Gak bisa gitu dong, El. Kamu kan daritadi udah antri, masa mereka malah nyelak nyelak aja!"
"Emang kamu siapanya dia? Sok banget peduli, pacarnya ya? Heleh, dasar anak jaman sekarang, yang diutamain pacar bukan orang tua."
"Apa jangan jangan pasangan muda kali, ceweknya aja manggil dia bapak." Tambah yang lain.
"Atau jangan jangan yang ituloh, sugar Daddy sugar Daddy gitu." Tambah yang satunya lagi, Ella sudah menunduk tidak kuat mendengar ucapan para ibu ibu nyinyir itu.
"Bu, jaga ucapannya ya. Jangan sembarang bicara! Ucapan ibu, bisa ngebuat ibu masuk ke penjara, tau gak?!"
Tiba tiba saja satpam langsung menghampiri mereka dan memisahkan Jake agar tidak membuat keributan. Laki saya gak salah pak!
"Ada apa ini ribut ribut?" Tanya satpam tersebut, Jake melirik ke arah Ella yang terdiam.
"Ibu ibu itu nyelak antrian pak, padahal dia sudah antri sejak tadi." Jawab Jake menatap ibu ibu itu malas, sedangkan yang ditatap hanya berbisik bisik ria.
"Ohhh kalian lagi, sudah berapa kali saya bilang. Kalau mau nyari ribut jangan disini. Sana! Baris ke belakang!" Satpam tersebut mendorong ibu ibu tersebut agar keluar dari barisan, jadinya Ella langsung menuju gilirannya. Ternyata keributan tadi membuat antriannya semakin pendek, sekarang giliran Ella.
"Totalnya 657.900 ribu." Ucap pegawai kasir, namun Ella masih diam menunduk.
"El?" Jake menyentuh bahu Ella, Ella mendongak dan mengusap pipinya pelan.
"Eh iya pak, sebentar." Ella memberi uang yang tadi Jake beri ke kasir, setelah membayar Ella memberikan kembaliannya kepada Jake.
"Kamu kenapa, El?" Ella melirik Jake dan menggeleng.
"Gak apa apa kok, pak." Ella menenteng belanjaannya dibantu oleh Jake, mereka berjalan ke parkiran dengan suasana hening.
"Ini taro dimana, pak?" Tanya Ella melihat bagasi mobil Jake yang sudah penuh karena barang barangnya Jake.
"Taro di kursi tengah aja." Jake membuka pintu mobilnya dan menaruhnya di kursi belakang.
"Ini saya pegang saja, pak." Ucap Ella ketika Jake ingin mengambil totebag yang Ella pegang.
"Okay."
"Kan bener! Tuh cowok sugar daddynya si cewek! Mana dibelanjakan banyak kan tadi." Jake menghela nafas kasar, ibu ibu itu lagi...
"Bu, udah deh gak usah ngurusin hidup orang, perkara panggilan aja di permasalahin!" Karena tidak mau ada adegan ribut lagi Ella langsung menyeret Jake agar masuk ke dalam mobil.
"Loh? Kenapa sih El? Tuh ibu ibu harus dikasih tau! Gak bener mereka!" Omel Jake saat Ella masuk ke mobil.
"Ih, bapak! Udah ih, perkara panggilan doang. Gak usah diladenin!" Balas Ella sambil melirik ke luar mobil dimana ibu ibu itu masih memantau mereka.
"Tapi mereka malah jadi ngomong gak baik tentang kamu!"
"Ya udahlah pak, biarin aja. Saya kan emang murid bapak, jadi wajar manggil bapak."
"Saya gak setua itu dipanggil bapak ya!"
"Tapi kan bapak guru saya!"
"Ya udah, kamu panggil saya 'kak' aja!" Final Jake menatap Ella...
Kalo suka sama cerita ini jangan lupa vote dan share ke temen temen kalian ya^^
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Handsome Teacher || Jake
Random"Baik, siapkan alat tulis dan kertas selembar, kita akan ulangan." "HA?!" ___ !!! Perhatian!!! Book ini terinspirasi dari kisah nyata, canda:v. Author terinspirasi dari guru ganteng di sekolah awokawokawok. kejadian di cerita ini tidak sepenuhnya sa...