47

577 109 12
                                    

Happy reading guys^^

Drttt drrtt

Jake yang sedang mengendarai mobil langsung memberhentikan mobilnya ke samping jalanan guna mengangkat telefon yang berada di saku celananya.

"Halo mah?" Ucapnya ketika panggilan terhubung.

"Halo Jake, kamu dimana?"

"Aku mau pulang ke rumah mah, kenapa?" Ucap Jake yang memang sudah berada setengah perjalanan dari sekolah menuju rumahnya.

"Ke sini bisa? Mama mau minta tolong sesuatu sama kamu." Jake mengusap tengkuknya dan melirik langit yang mulai menggelap tanda malam hari akan tiba.

"Sekarang banget mah? Mendadak?"

"Iya Jake, kesini ya?" Jake menghela nafasnya kasar dan mengangguk.

"Oke, Jake kesana, Jake matiin handphonenya ya?"

"Thank you so much Jake, mama tunggu kedatangan kamu ya!!" Jake berdehem sejenak dan langsung mematikan ponselnya. Pria itu langsung memutar stir untuk pergi ke rumah mamanya.



















Prittttt

Suara bunyi peluit menandakan permainan akan dimulai sebentar lagi membuat sorakan para suporter saling bersaut-sautan menyemangati tim sekolahnya masing-masing, tidak terkecuali kelas Ella yang terpaksa menjadi suporter dadakan karena kekurangan orang.

Sekolahnya sedang mengadakan turnamen basket yang mengudang sekolah lainnya, tidak jarang Sera juga mengajak gadis itu berkeliling agar dapat melihat para pemain tampan yang berasal dari sekolah luar.

"La, kita ke kantin yuk! Gue denger anak anak SMA Victoria lagi pada nongkrong disana." Ajakan Sera membuat Ella menimang-nimang sejenak.

"Boleh deh, gue juga haus daritadi teriak mulu." Ucap Ella sambil menyengir karena tadi ikut menyoraki saat pertandingan sekolah lain.

"Lo sih, belum juga sekolah kita yang tanding udah teriak duluan, kalo  suara Lo abis sebelum pertandingan gimana?"

"Ya gak apa-apa, yang menting gue gak tanding ini." Ucap Ella, mereka berjalan menyusuri koridor yang lumayan ramai oleh para siswa berseragam yang berbeda dari mereka.

"Iya juga ya, gurunya cakep tapi sayang udah punya anak." Gosip salah satu siswi disana.

"Gak apa-apa kali sama duda ini, yang menting cakep sama tajir, iya gak?" Timpal satunya sambil tersenyum genit.

"Dih? Lo aja sono, gue mah ogah sama duda, nanti ngurusin anaknya mana keknya tuh anak gak bisa diem, daritadi nangis terus." Lanjut gadis yang memulai pergosipan tadi.

"Guru disini cakep-cakep ya, tapi kebanyakan udah nikah."

"Ada tau yang masih lajang belum nikah, ada dua kayaknya satu guru fisika, satu guru BK." Ella menyenggol lengan Sera ketika mendengar ucapan gadis yang sibuk menggosip.

"Anjir! Kalo tuh guru bk ada disekolahan, gue bakal bikin ulah mulu, lumayan kan ketemu cogan." Sera mendesis membuat Ella menahan tawanya.

"Dih? Ngelakuin hal gak baik demi cowok, kagak bener emang." Gumam Sera yang masih didengar oleh Ella.

"Cemburu bilang, Ra." Ucap Ella dengan nada meledek.

"Diem deh Lo!" Balas Sera setengah kesal.

"Eh, itu guru duda itu bukan? Dia bawa anak." Sera dan Ella mengikuti arah yang ditunjuk oleh para siswi-siswi itu. Ternyata benar saja, seorang guru muda sedang menggendong seorang bayi yang sibuk menangis.

"Loh? Pak Jake?!" Pekik Ella membuat siswi-siswi memandangnya heran.

Ella menghampiri Jake yang masih sibuk memomong hayeon yang terus menangis,

"Hayeon!" Panggil Ella pada batita itu, batita itu menengok ke arahnya dan menangis kembali, tangannya terbuka lebar meminta digendong.

"Cup cup cup..." Ella langsung mengambil alih hayeon dan menepuk-nepuk bokong batita itu.

"Udah dikasih dot-nya, pak?" Jake langsung menepuk dahinya lupa, "Astaga aku lupa, sebentar aku ambil dulu!" Jake langsung pergi meninggalkan mereka, Sera menghampiri Ella yang menggendong hayeon.

"Anak siapa tuh, la?" Tanya Sera sambil berbisik, "Saudaranya pak Jake." Jawab Ella.

"Ohh..." Sera menganggukkan kepalanya, siswi-siswi yang bergosip tadi menghampiri mereka dengan wajah penasaran.

"Eh Lo!!" Ella menaikkan sebelah alisnya bingung, "Ini anaknya bapak itu ya?" Tanya siswi itu.

"Kepo amat Lo!" Balas Ella sewot, "Kalo ini anaknya bapak itu gimana? Mau Lo gebet, hah?!" Ucap Ella garang membuat hayeon menghentikan tangisannya dan menatap Ella berbinar.

"Ya gak sih... Abisnya anaknya keknya nyebelin." Jawab siswi tersebut.

"Heh! Yang lebih ngeselin elo!! Ngegosip bae kerjaannya!!" Omel Ella, hayeon membuka mulutnya dan tertawa.

"Tata!" Ucap batita itu membuat Ella menoleh kearahnya.

"Hayeon? Akhirnya kamu anteng!! Sebentar ya, pak Jake lagi ngambilin susu buat kamu." Ucap Ella sambil mengelus kepala hayeon.

"Dih? Lo kenapa sewot banget, jangan-jangan elo emaknya ya..." Ejek siswi itu membuat Ella geram ingin menjambak gadis itu, namun dirinya sadar jika dia masih menggendong hayeon.

"Cih, jadi ibu muda, malu-maluin negara!!" Kompor teman siswi lainnya.

"Elo pada yang malu-maluin negara!! Ngelakuin hal onar cuman karena guru ganteng doang!" Balas Ella yang masih ingat dengan ucapan gadis itu beberapa waktu lalu, "Kepo... Ngegosip, Genit, Ck, ck, ck sama aja malu-maluin negara." Balas Ella menggelengkan kepalanya, hayeon menepuk tangan membuat Ella tersenyum senang seperti ada yang mendukungnya.

"Heh ibu muda! Jangan sok ya Lo!"

"Dih? Siapa Lo? Udah bercermin belum hari ini?" Tanpa mereka sadari sejak tadi Jake mengamati pertengkaran itu dari jauh.

"Lo tuh ya!! Dasar ibu muda!! Punya anak udah gede, nikah sama guru sendiri!!!"

"Sok tau, njer!" Ucap Sera sambil menepuk tangannya menahan tawa.

"Heh elo, jangan sok tau ya. Pertama, gue bukan ibu muda, kedua ini anak bukan anak gue, ketiga guru tadi alias pak Jake, dia belum nikah sama sekali dan ini bukan anaknya." Jelas Ella mencoba menghentikan kesalah pahaman yang terjadi sejak tadi.

"Alah, Lo bilang begitu gara-gara gak mau didenger sama anak-anak lain kan?" Jake langsung buru-buru berlari dan menjadi pembatas antara siswi-siswi itu yang mendekat ke arah Ella dan hayeon.

"Kamu jangan ngelawan, dia galak." Ucap Jake sambil mengedipkan sebelah matanya kepada siswi-siswi tersebut, "Saya belum berkeluarga, tapi saya udah punya calonnya. Idaman banget'kan?" Ucap Jake merangkul Ella dan tersenyum manis kepada gadis yang kini membatu karena ucapan gurunya.

[✓]Handsome Teacher || JakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang