Mana ampao nya!!
Hehehe, happy reading guys^^"Thanks ya, Niki, JJ... Lo berdua ngebantuin gue mulihin ingatan gue selama ini." Ucap Ella melirik kedua temannya yang berada di kanan dan kirinya. JJ terkekeh pelan dan mengusap dahinya yang dipenuhi keringat karena sehabis pelajaran olahraga.
"Sama-sama, ini kan gunanya temen. Btw, yang Lo inget telah 4 hari ini apa aja?" Ella menghembuskan nafasnya kasar dan menaikkan kedua alisnya.
"Gue cuman inget Lo, sama anak-anak kelas doang, oh ya! Si Sera juga, ternyata dia sahabat gue ya? Tapi tumben aja tuh anak gak keliatan."
"Sera lagi ada masalah dirumahnya, jadi dia beberapa hari ini gak masuk sekolah." Jawab Niki yang merupakan tetangga Sera.
"Hmmm gitu ya, selain itu, gak ada yang Lo inget gitu?" Ella menggeleng dan melanjutkan langkahnya kembali melewati ruang musik.
"Ada yang gue gak inget, papa gue, penyebab gue meninggal sama... Bapak guru itu." Tunjuk Ella kepada Jake yang memainkan biola di ruang musik, mereka berhenti sejenak dan mengintip dari jendela.
"Seriusan Lo gak inget sama dia?" Ella menggeleng menjawab ucapan JJ.
"Sedikit pun gak ada yang gue inget tentang dia, kenapa ya? Apa jangan-jangan gue sama dia itu dulunya emang gak deket?" JJ menggerakan telunjuknya sambil menggeleng.
"Lo sama dia deket banget, tuh guru suka sama Lo, Lo juga suka sama tuh guru." Ella menengok ke arah JJ dengan mata membesar.
"Beneran? Gue dulu suka sama dia?!" Pekik gadis itu tidak percaya, JJ mengangguk dan menunjuk Niki.
"Tuh, Niki juga tau Lo suka sama pak Jake." JJ kembali mengamati Jake yang bermain biola dengan fokus tidak terusik dengan teriakan Ella tadi, yaa karena ruangan itu kedap suara dan kosong, hanya dirinya yang ada didalam ruangan itu.
"Dia guru musik juga ya?" Tanya Ella menatap Jake dengan lihai memainkan biola.
"Gak, dia cuman guru bahasa Inggris." Jawab Niki, Ella menganggukkan kepalanya mengerti.
"Kok bisa ya gue suka sama tuh guru?" Monolog Ella, JJ dan Niki menaikkan kedua bahunya tidak tahu kompak.
"Kalo misalnya dia suka sama gue... Harusnya dia deketin gue dong? Dan bikin ingatan gue balik, tapi selama gue udah ada disini, dia gak pernah ngehampirin atau ngedeketin gue lagi." Curhat Ella menatap murung Jake, dia sebenarnya heran dan bingung, kepada gurunya itu, apa yang sebenarnya diinginkan pria itu? Apa jangan-jangan dulunya pria itu hanya memainkannya?
"Eh, ke kantin yuk! Keburu rame." Ajak JJ melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul waktu istirahat, ajakannya itu membuat Ella menoleh ke arahnya dan mengangguk kikuk.
"Yok la!" Ajak Niki dan merangkul gadis itu, sudah tidak asing lagi bagi Ella, toh sekarang dia ingat tentang pria disampingnya itu.
"Woy, Nik! La!! Tungguin gue!!" Teriak JJ yang ditinggalkan, Ella dan Niki tertawa kompak, namun terbesit suatu pertanyaan dibenak Ella.
"Nik, Lo pada manggil gue 'la' ya?" Niki melirik sekilas dan mengangguk.
"Kenapa? Ada masalah? Atau Lo gak nyaman?" Ella menggeleng cepat dan berdiam sejenak.
"Gue... Gue akhir-akhir ini mimpiin cowok, mukanya nge-blur tapi dia selalu manggil gue dengan nama 'el' di mimpi. Dia baik tau, dan juga kayaknya dia ramah, kadang dia bawa anjing di mimpi gue dan ngenalin ke anjingnya kalo gue itu mamanya. Cowok dalam mimpi memang meresahkan..." Cerita Ella, Niki terdiam, dia tau siapa yang dimaksud Ella dalam mimpinya itu, pria itu tanpa sadar melepas rangkulannya dari bahu Ella, gadis itu juga tidak menyadari hal itu dan terus bercerita sambil berjalan, Niki memandang Ella dengan tersenyum miris. "Gue juga mimpiin pantai, cakep banget, tapi gue gak tau itu pantai dimana." Ucap Ella terus bercerita.
"Bahkan setelah Lo amnesia, dia tetep berjuang la, walaupun bulan secara nyata..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Handsome Teacher || Jake
Random"Baik, siapkan alat tulis dan kertas selembar, kita akan ulangan." "HA?!" ___ !!! Perhatian!!! Book ini terinspirasi dari kisah nyata, canda:v. Author terinspirasi dari guru ganteng di sekolah awokawokawok. kejadian di cerita ini tidak sepenuhnya sa...