Rasa 37 - Bunda

168 16 0
                                    

PENYATU RASA
________________________

"Ayo masuk, Sya. Bunda udah nunggu di dalem," ajak Caca ketika Sasya hanya berdiam diri di depan rumah Caca.

"Ayok ah, masuk," tarik Caca yang tak tahan dengan sikap Sasya.

"Eh—"

Sasya sedikit gemetar, dia takut diintrogasi perihal kemarin saat ngecamp. Pasalnya Sasya meninggalkan Caca begitu saja, gara-gara mendengar Ramdan kecelakaan dia jadi lupa segalanya.

"Tenang Sya, Kenzo udah di dalem loh," jelas Caca seraya menutup pintu rumah.

"Mereka pasti lagi di dapur, yuk kita kesana aja," terka Caca, sementara Sasya mengekorinya.

"Assalamualaikum, Bunda! Caca pulang!" teriak Caca begitu melihat Bundanya.

"Waalaikumsalam Neng, kenapa terlambat?" tanya Bunda.

"Engga Bun, tadi abis mampir dulu bentar ke toko. Jadi telat deh, hehe..." dalih Caca dengan cengiran kudanya.

"Lain kali kabarin Bunda ya Neng. Oh iya Neng Sasya, sini nak. Bunda kangen."

Sasya langsung menyalimi Bundanya Caca, tanpa aba-aba Bunda memeluk tubuh Sasya.

"Yang sabar ya nak, nanti abang kamu pasti cepet sembuh. Bunda selalu do'ain buat keselamatannya, insyaallah kakak kamu segera sadar dari komanya." sambungnya, lalu menepuk-nepuk punggung Sasya.

"Iya Bunda, amiin. Makasih ya Bun, udah mau do'ain Kakak." timpal Sasya dengan mata berkaca-kaca.

"Iya dong, Neng Sasya makan yuk. Bunda udah masak makanan kesukaan kamu, tadi calon mantu Bunda juga udah ngebantuin Bunda masak." terang Bunda.

Blush!

Di belakang Sasya, wajah Caca sudah semerah bokong bayi. Hatinya berbunga-bunga, sepertinya Bunda sudah menerima Kenzo sebagai menantunya beneran.

"Bunda-Bunda, Kenzo ngga bikin rusuh kan di dapur?" tanya Caca penasaran.

"Si Ganteng jago masak ternyata Neng, Bunda aja dibantuin masak air," jelas Bunda membanggakan Kenzo.

"Hah? Masak air Bun?" ulang Caca memastikan.

"Iya Neng, masak air. Dia tungguin sampe airnya mendidih, hebat banget kan Neng."

Caca menepuk jidatnya, "BUNDA!"

Sasya terkikik mendengarnya, dikira jago masak beneran. Eh ternyata jago masak air doang, pake acara ditungguin lagi. Haduh payah!

"Hahaha, pacar lo jago masak tuh Ca. Lo beruntung banget," ledek Sasya.

"Ihh Sasya! Lo sama aja kayak Bunda! Huhu..."

••••

Kini mereka berempat sudah berada di meja makan, Caca tak mampu menatap Kenzo.

Sekarang sudah tugasnya Sasya, gadis itu mengunci pandangan Kenzo lalu tertawa mengejek.

"Heh apa-apan lo! Ada yang lucu hah!" bentak Kenzo.

Sasya masih tergelak, untungnya Bunda sedang mengambil nasi dari magic com. "Engga kok ngga papa," jawab Sasya sambil cengengesan.

"Ca, ada yang salah sama gue Ca?" tanya Kenzo pada Caca yang duduk di sampingnya.

Caca menggigit bibir bawahnya, lalu menggeleng kencang.

"Jangan bohong Ca!" tekan Kenzo.

Bunda datang dengan nasi yang masih mengepul uapnya, "Udah-udah, nanti lagi becandanya. Sekarang makan yang banyak biar pada pinter sekolahnya."

Penyatu Rasa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang