Allooo smuanyaaa apa kabarrr?
Kalian kangen ceritanya atau kangen author niee?
Happy Reading
.
.
Di tengah gelapnya dini hari dimana orang-orang mungkin masih menikmati tidur nya dengan kasur nyamannya. Namun, seorang anak perempuan tidak sengaja terbangun jam setengah lima pagi. Dia Hanna. Karena terbangun dia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Setelah itu dia kepikiran untuk melihat mamanya di kamarnya. Dia pun keluar kamar dan langsung masuk ke kamar mamanya itu. Tapi ketika dia masuk, dia tidak melihat mamanya
"Ma, Mama dimana?" ucap Hanna memanggil mamanya sembari mencari-cari mamanya di kamar itu. Namun, Hanna sama sekali tidak menemukan mamanya. Lalu dia pun turun ke bawah, siapa tau mamanya itu sedang ada di dapur untuk mengambil minum.
"Mah mama, ck mama dimana si?" kesal Hanna karena daritadi tidak menemukan mamanya diseluruh sudut ruangan.
Ketika Hanna akan kembali ke kamarnya, tiba-tiba bibi muncul dari kamarnya dengan wajah yang sepertinya habis mengambil wudhu
"Neng lagi ngapain?" tanya bibi dengan wajah bingung
"Eeee bi, mama semalem pulang atau ngga ya?"
"Pulang ko neng, malah bibi juga ketemu pas ibu pulang. Kenapa neng?"
"Ini bi tadi aku ke kamar mama tapi mamanya ga ada trus aku juga udah cari ke semua ruangan juga ga nemuin mama. Bibi tau mama kemana?"
"Oalaa ibu semalem bilang sama bibi kalau dia mau ke luar kota. Trus tadi bibi juga nemenin ibu ke depan buat berangkat neng. Bibi kira ibu udah bilang ke eneng"
"Mama berangkat jam berapa bi?"
"Sekitar jam 4 pagi tadi neng" jawab bi Erni
Setelah itu Hanna langsung pergi menaiki tangga dengan perasaan sedih bercampur kecewa. Di dalam kamar air matanya pun meleleh membasahi wajah cantiknya itu. Dia menangis dalam diam. Entah dorongan dari mana dia pun mengambil handphone nya dan menghubungi mamanya. Sambungan pertama dan kedua tidak diangkat oleh mamanya
"Ck please mah angkat" decaknya yang sedikit kesal karena telponnya tidak kunjung dijawab. Akhirnya pada sambungan kelima kalinya telpon Hanna pun diangkat oleh mamanya
"Ya sa...."
"Mama dimana sekarang?" potong Hanna sebelum mamanya menyelesaikan ucapannya itu. Namun, mamanya tidak kunjung menjawab pertanyaannya
"Ma jawab pertanyaan aku!" tegas Hanna yang masih mengeluarkan air matanya
"Mama lagi dijalan sayang. Mama ada urusan kantor di luar kota" jawabnya
"Mama sekarang anggap aku apa si ma? Hari ini mama ke luar kota tanpa ngomong apa-apa sama aku trus mama berangkat pagi-pagi buta. Sekarang aku tanya deh sama mama, kemarin mama pulang ke rumah jam berapa? Jam 12? Jam 1? Iya ma? Aku ga ngelarang mama ko kalau emang mau ngurusin perusahaan, dan aku juga udah cukup mengerti kalau aku harus kehilangan perhatian mama, aku terima, " Hanna menghembuskan nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya
"Aku peduli sama mama, aku sayang sama mama, dan karena itu aku gamau mama sampe kecapek an dengan pekerjaan mama. Aku tau mama selalu pulang malem, ga cukup istirahat, dan selalu mementingkan orang lain daripada mama sendiri. Sekarang mama ke luar kota berangkat pagi dan aku tau mama juga masih butuh waktu untuk.. setidaknya tidur yang cukup. Ma, aku cuma gamau mama sakit, tolong perhatiin kesehatan mama juga dong. Itu aja" selesai Hanna dengan panjang lebar kepada mamanya. Untuk mengatakan semua itu Hanna sampai menahan tangisnya agar tidak semakin terisak dan karena itu nafasnya juga jadi menderu
Mendengar semua ucapan anaknya itu, mamanya juga ikut meneteskan air mata karena merasa bersalah dan juga merasakan kekecewaan anaknya
"Maaf Na, mama bukannya ga mau bilang ke kamu. Tapi posisinya kamu lagi tidur dan mama gamau ngeganggu tidur kamu. Mama juga gapapa ko, mama baik-baik aja. Kamu gausa khawatir" ujar mama Hanna dengan tersenyum meskipun senyum itu tidak terlihat oleh Hanna
"Terserah mama deh. Aku capek ngomong sama mama" Hanna pun langsung memutus sambungan telponnya. Setelah menenangkan dirinya sebentar dia segera mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat subuh
--------
Saat ini Hanna sedang menikmati makanannya di kantin bersama teman-temannya. Btw, selain bersahabat dengan Caca, Felin, dan Yasmin, Hanna dan sahabatnya itu juga berteman baik dengan siswa yang bernama Vano dan Clay. Nah, si Clay ini sepupunya Caca dan Vano murid pindahan yang ternyata teman dekatnya Clay. Jadilah mereka berteman dekat
"Eh abis ini pelajaran apa dah?" tanya Felin
"Pelajaran matematika bukan si?" jawab Clay yang masih bertanya kepada yang lain. Semuanya pun cuma menganggukkan kepalanya saja (kecuali Clay dan Felin) karena mereka sangat menikmati bakso pak Makmur yang sangat lezat
"Wait, matematika ulangan kan hari ini?" kata Hanna yang mencoba mengingatkan teman-temannya. Seketika mereka pun membolakan matanya karena baru teringat kalau ada ulangan matematika hari ini
"AAAAA PLISSS GUE LUPAA BANGETTTTT" teriak Felin dengan hebohnya. Felin ini memang satu-satunya sahabat Hanna yang luar biasa. Dia itu sumber hebohnya di circle mereka. Paling berisik, paling bawel, super aktif, ya begitulah kira-kira.
"NA YA AMPPUUNN SUMPAH GUE BENER-BENER LUPA ASLI" ucapnya yang masih aja ngomong tanpa mengecilkan volume suaranya itu. Sampai gak sadar kalau semua orang dikantin memandang ke arah mereka hanya karna teriakan Felin yang kayak toa itu
"Iya iya Fel gue dengerr. Tapi tolong gitu suara lo kecilin bisa gasi, lo liat noh diliatin orang-orang" ucap Hanna yang menampilkan wajah kesalnya. Teman yang lainnya pun hanya menampilkan wajah datarnya ke Felin
"Hehe maaf Na, reflek. Etapi nanti gue nyontek dikit ya, pliiss" ujarnya dengan cengengesannya itu. Hanna pun hanya mengiyakan temannya itu dengan deheman.
"YYEEYY MAKASIHHH HANNAAA CANTTIIKK"
"FELIN" ucap mereka berbarengan yang sedikit membentak
~~~~~
Yuhhuu akhirnya aku bisa up lagii wkwkk
Gimana guys dengan part ini?
Ada yang mau ngomong apa ke:
Hanna
Caca
Felin
Yasmin
atau
Mamanya Hanna
Oke segini dulu ya preenn
Kasih vote dan komennya jangan lupa biar aku semangat ngelanjutinnya
SEE YOUUU NEXT PART <3
Sayang kalian banya-banyak
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA [END]
General FictionHanna, seorang anak perempuan yang sangat disayangi dan dicintai oleh mamanya. Bahkan, seluruh keluarga besarnya juga sangat menyayanginya. Kalau ada kalimat "tuhan itu adil sama semua makhluk nya" itu tidak berlaku untuk seorang Hanna. Hidup dia sa...