Sekarang ini entah kenapa Gita merasa pekerjaannya sangat banyak. Sampai-sampai saat makan siang tadi dia hampir lupa makan.
Untung saja Luna membelikan makanan untuknya dan tidak lupa juga mengomel kepadanya karena sudah melewatkan waktu makan.
Kalau saja Gita beneran telat makan, bisa-bisa yang kena omel itu Luna secara dia telah diberi amanah dari Hanna alias anak dari sobat karib sekaligus bos nya itu.
- Flashback -
"Nagita Elbiya Prameswari... Lo bener-bener ya mau bikin gue diomelin sama Hanna?" teriak Luna dengan raut marahnya yang tiba tiba masuk ke dalam ruangan Gita
"Astaghfirullah, santaii oiii. Lo udah masuk ga ketok pintu dulu trus berisik lagi, kenapa sih?"
"Sekarang jam berapa?" tanya Luna mengetes Gita
"Ha? Sekarang ya jam 1 siang kan" jawabnya enteng
"Capek ya gue ngomong sama lo" Luna mencoba sabar
Ia pun menarik nafas dalam dalam dan berbicara pelan pelan karena menahan emosi
"Gitaaa, temen gue, sahabat gue yang paaalinggg cantikk dan kadang sedikit lola hehe. Ini udah jam 1 oke, itu artinya jam makan siang udah mau abis cantikk tapiii kenapa lo masih sibuk sama berkas lo ini hm? Kalo Hanna tau lo belum makan bisa-bisa gue yang disalahin sama diaaa"Seakan langsung sadar apa yang diucapkan Luna, ia langsung berhenti menulis dan langsung mengangkat kepalanya dengan tatapan kaget
"Ya ampun, Lun sorryyyy gue beneran lupaaa. Yauda sekarang gue bakal makan dulu oke, by the way makasih udah ingetin gue ya bestieee" ucapnya dan kemudian berdiri dari duduknya
"Eittss lo mau kemana?"
"Mau keluar lah, beli makanan tadi kan lo nyuruh gue buat makan"
"Udah gausa, nih udah gue beliin buat lo" katanya sambil menaruh paper bag yang berisi makanan tersebut di meja Gita
Melihat itu Gita tersenyum manis menatap Luna
"Lo baikk bangettt dehhh, beruntung banget gue punya lo di hidup gue""Udah dehh gausa ngomong begitu. Tuh mending lo makan abis itu minum obat"
"Okeee makasih lhooo jadi ngerepotin" ia pun membawa paper bag tersebut ke meja tamu yang ada di ruangannya dan mengeluarkan makanan yang dibeli Luna
"Diabisinn" ujar Luna yang duduk di samping Gita
"Iyaa.. Eh tapi kayaknya seru juga ga si kalo lu nanti diomelin Hanna" usil Gita
"Oh gitu? Yauda sini makanannya"
"Eh eh jangan dongg, kan gue bercanda. Lagian gue juga bisa kena omel dia kali Lun"
"Ya makanyaa gausa mancing mancing gue. Makan buru" greget Luna kepada Gita
Gita pun langsung menyuap makanan tersebut dengan lahap.
------
Jam sudah menunjukkan pukul 3 siang, wanita cantik yang berada diruangan kerjanya masih sibuk berkutat dengan laptop didepannya. Dia Gita.
Disaat itu juga Hanna yang berniat datang ke kantor mamanya sudah tiba. Setelah membayar ongkos ke supir taksi, ia langsung memasuki perusahaan yang sangat besar dan luas itu.
Semua mata menatap ke Hanna. Bahkan banyak yang menyapanya. Hanna cukup sering mendatangi perusahaan papanya sejak diambil alih oleh mamanya.
Sebab itu karyawan disana sangat ramah dan baik kepada Hanna, karena Hanna pun setiap kesana sangat ramah kepada mereka bahkan layaknya teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA [END]
General FictionHanna, seorang anak perempuan yang sangat disayangi dan dicintai oleh mamanya. Bahkan, seluruh keluarga besarnya juga sangat menyayanginya. Kalau ada kalimat "tuhan itu adil sama semua makhluk nya" itu tidak berlaku untuk seorang Hanna. Hidup dia sa...