Hanna sudah tertidur pulas dipangkuan mamanya. Gita baru menyadari ketika Hanna membalikkan tubuhnya ke arah perut dia. Karena Gita terlalu larut dengan hpnya sedari tadi.
Ia pun menaruh hpnya dan membangunkan Hanna.
"Sayang, cinta bangun yuk. Bobo nya pindah ke kasur" katanya dengan mengelus pipi anaknya
"Deee, heii" katanya lagi
Perlahan Hanna mulai bangun dan mengucek matanya sebentar.
"Pindah dulu bobonya gih" titah mamanya. Hanna mengangguk dan berdiri dengan matanya yang tidak kuat menahan kantuk.
"Ayoo" ucap Hanna merengek dengan suara khas bangun tidur kepada mamanya
"Iya iya.. Sebentar mama matiin tv nya dulu" ujar Gita yang sudah memeluk anaknya
Mereka pun menuju kasur dan berbaring dengan posisi saling berhadapan. Mamanya tidur dengan memeluk Hanna, begitupun Hanna yang memeluk mamanya dengan sebelah tangannya.
.
.Pagi pun tiba, Hanna sudah berada di sekolahnya dengan diantar oleh supirnya. Mamanya sudah berangkat kerja lebih dulu.
"Gaiss nih ada tugas dari bu Intan, tugasnya nyatet materi cerita inspiratif dan membuat cerita inspiratif. Dikerjakan dan dikumpulkan hari ini" ucap Zahra di depan papan tulis. Dia adalah sekretaris kelas Hanna.
"Gurunya kemana Za?" tanya Rayyan yang duduk dibarisan pojok
"Ada rapat ceunah"
Mereka semua pun mengerjakan tugasnya dengan kebisingan anak cowo dikelas itu karena gurunya tidak datang.
"Na, sebelum lu olim bisa kali kita nginep di rumah lu" kata Caca disela-sela sedang menyatet materi
"Bolehh ajaa, ntar istirahat kasih tau si Felin sama Yasmin kalo gitu"
"Okeee"
----------
"Eh kalian mau nginep di rumahnya Hanna ga?" tanya Caca kepada Yasmin dan Felin di hadapannya. Mereka sedang menunggu pesanan makanan mereka di kursi dan meja yang ada di kantin
"Mauu" ucap Felin
"Kapan mau nginepnya?" tanya Yasmin"Kapan Na?" tanya Caca yang duduk disebelah Hanna
"Kapan ya, mau weekdays? Kalo weekend takutnya gue ga bisa alias weekend adalah me time gue" ucap Hanna terkekeh
"Gue si oke aja. Lu pada gimana?" ujar Caca
"Gue juga bisa bisa aja" kata Felin
"Gue in syaa Allah ya. Takutnya bentrok sama voli gue" ucap Yasmin. Dia memang sudah lama menggeluti olahraga tersebut dan Yasmin adalah temen mereka yang satu-satunya jago dalam voli.
"Okee sipp" kata Felin dan yang lain hanya mengangguk
Setelahnya mereka mengobrol sampai bel masuk berbunyi.
"Woi Vando jangan kabur dulu loo, piket duluu sinii" teriak Jehan yang melihat Vando keluar kelas. Sekarang waktunya pulang sekolah dan piket sebelum pulang sekolah sudah menjadi hal wajib di kelas Hanna.
"Masuk ga lu, enak aja main pulang duluan" kata Khansa yang menghampiri Vando dengan membawa sapu
"Iyee nih gue piket"
Vando yang daritadi cengengesan akhirnya terpaksa masuk ke dalam kelas dan melaksanakan piket.
"Duluan ya gaiss, semangat piketnyaaaa" ucap Felin
Hanna dkk pun meninggalkan kelas dan pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya Hanna dirumah
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA [END]
Narrativa generaleHanna, seorang anak perempuan yang sangat disayangi dan dicintai oleh mamanya. Bahkan, seluruh keluarga besarnya juga sangat menyayanginya. Kalau ada kalimat "tuhan itu adil sama semua makhluk nya" itu tidak berlaku untuk seorang Hanna. Hidup dia sa...