Hanna bangun tepat jam 04.45 wib dini hari untuk melaksanakan ibadah subuh nya. Tak lupa ia membangunkan mamanya agar bisa sholat bersama
"Maa.. bangun udah subuh" ucap Hanna lembut sambil mengelus lengan Gita yang berada di pinggangnya.
"Maa.."
"Eunggh.. Iya sayang" Ia pun melepaskan pelukan nya dan duduk bersandar di headboard tempat tidur.
Ada satu lagi lengan seseorang yang masih betah berada di pinggang Hanna.
"Cici nya bangunin juga dek" ujar Gita yang masih mengumpulkan nyawanya
"Cici lagi ga sholat mah, gausa dibangunin aja ya?" ucap Hanna menatap mamanya dengan posisi yang masih tiduran di kasur.
Gita pun mengangguk seraya tersenyum
"Yauda, lepasin pelan-pelan tangan cicinya biar ga bangun"Perlahan Hanna menyingkirkan lengan Zera dengan hati-hati. Ia tidak ingin mengganggu tidur Zera karna terlihat wajah Zera yang masih lelah.
Setelah sudah terlepas, tak lupa Hanna mengecup pipi Zera sekilas.
"Ih cicinya doang yang di cium" gumam Gita pelan namun terdengar oleh Hanna
Sedangkan Hanna yang mendengar itu terkekeh pelan
"Cemburu yaa.. ciee mama cemburu" ledek Hanna sambil mencolek pinggang mamanya"Ih apasi, geli tau"
Karna tidak ingin membuat mamanya cemburu lagi, ia pun langsung mengecup seluruh wajah mamanya yang membuat Gita sedikit terperanjat.
"Udah ah ayo wudhu" Hanna beranjak meninggalkan mamanya. Gita pun menyusul di belakang.
Selesai mengambil air wudhu mereka melaksanakan sholat berjamaah.
"Adek mau kemana-mana ga hari ini selagi masih libur. Besok udah masuk sekolah kan?" ucap Gita sehabis berdoa di atas sajadah nya
"Iyaa maah besok udah masuk sekolah. Aku mau dirumah aja kayaknya"
"Oke"
Mereka pun merapihkan peralatan sholatnya masing-masing.
"Mama mau masak untuk sarapan ya dek. Nanti kalo cici nya belum bangun, dibangunin aja biar ga telat sarapannya. Kemarin kayaknya dia banyak pasien deh, mukanya keliatan capek banget begitu" ucap Gita dengan mengelus kepala Hanna lembut dan melirik ke Zera sejenak.
"Iya maah nanti aku bangunin"
Gita mengangguk dan pergi keluar kamar menuju dapur. Sedangkan Hanna beranjak duduk di sofa depan TV yang ada di kamarnya sambil memainkan ponselnya.
Benar saja cicinya itu masih nyenyak dalam tidurnya meskipun sekarang matahari sudah memasuki jendela kamar Hanna.
Hanna mendekati Zera yang berbaring di kasur dan mulai mencoba membangunkannya dengan lembut.
"Cii.." sambil mengelus lengan Zera dan sedikit menepuk-nepuk
"Cicii.. udah siang, sarapan dulu yuk" kini dengan menyampirkan rambut Zera ke belakang telinga
Perlahan Zera menunjukkan pergerakannya dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.
"Cici capek ya?" ucap Hanna pelan namun terasa lembut sekali
"Umm, iya sedikit" jawab Zera seraya mengangguk
"Hari ini cici ke rumah sakit jam berapa?"
Zera mendudukkan dirinya terlebih dahulu sebelum ia menjawab pertanyaan Hanna.
"Hari ini cici cuti ko" katanya dengan tersenyum kepada Hanna
"Yauda gapapa kalo gitu, cici istirahat yang cukup dulu" kata Hanna
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA [END]
General FictionHanna, seorang anak perempuan yang sangat disayangi dan dicintai oleh mamanya. Bahkan, seluruh keluarga besarnya juga sangat menyayanginya. Kalau ada kalimat "tuhan itu adil sama semua makhluk nya" itu tidak berlaku untuk seorang Hanna. Hidup dia sa...