Jam hampir menunjukkan pukul tengah malam, tapi Gita masih belum juga bisa memejamkan matanya. Akhirnya dia keluar kamar dan menyelinap masuk ke kamar Hanna.
Terlihat Hanna yang tidur dengan memeluk guling dan selimut yang menutupi tubuhnya sampai bahu nya. Perlahan tapi pasti, Gita menaiki kasur dan masuk ke dalam selimut.
Dia pun mulai memejamkan matanya. Namun, sama saja ia tidak bisa masuk ke alam mimpinya. Sedangkan Hanna yang merasa ada seseorang disampingnya pun terbangun menoleh ke sebelahnya dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.
Tapi dia tau kalau itu mamanya, siapa lagi kalau bukan mamanya. Ia pun mengerti kalau mamanya sedang tidak bisa tidur, karena terlihat mamanya tidak bisa diam dari tadi. Lalu di luruskan sebelah tangan mamanya dan dijadikan bantal oleh Hanna. Gita yang kaget karena ada yang memegang tangannya pun bangun.
Tapi Hanna langsung menyembunyikan wajahnya di dada mamanya dan tidur kembali dengan memeluk mamanya.
Gita tersenyum tipis dan mengecup pucuk kepala Hanna.
"Udah ga marah lagi, hm?" tanya Gita dengan suara pelan dan lembut. Hanna menggeleng di pelukannya.
"Besok ikut mama mau yah" ucap Gita lagi. Hanna masih menggeleng
"Lhoo kenapa?" Gita bingung
"Nanti aku nyusahin mama kalo ikut"
"Nggaa, kamu tu ga pernah nyusahin mama sayang.. Ikut yah, plisss"
"Harus?" kata Hanna dengan mendongakkan kepalanya
"He'em"
"Iya ikut" putusnya dan setelah itu menutup wajahnya lagi di dada mamanya
"Yauda sekarang bobo"
Mereka pun tidur dengan saling memeluk. Gita bangun saat jam menunjukkan pukul 4 pagi. Ia pun mem-packing pakaian Hanna ke dalam koper karena semalam dia tidak sempat menyiapkan barang-barang untuk anaknya. Tidak banyak pakaian yang mereka bawa, karena di Villa yang mereka punya sudah ada beberapa perlengkapan mereka.
Mereka akan berangkat ke bandara jam 6 pagi. Setelah selesai menyiapkan keperluan Hanna ke dalam koper, ia juga memilih kan pakaian yang akan Hanna pakai nanti.
Lalu Gita membangunkan Hanna untuk sholat subuh. Setelah itu mereka mandi dan bersiap-siap untuk pergi. Tak lupa juga untuk sarapan terlebih dahulu.
"Susu nya ga diminum lagi?" tanya Gita di akhir sarapan
Hanna menggeleng
"Ngga udah kenyang" katanya"Yauda yuk berangkat sekarang"
Hanna pun berdiri dan sudah memegang kopernya, begitupun Gita.
"Bibii" panggil Gita. Tak lama bibi Erni pun muncul
"Saya sama Hanna berangkat sekarang ya" ucapnya
"Iyaa bu, hati-hati dijalan ya semoga perjalanannya lancar dan pulangnya nanti dalam keadaan sehat, aamiin"
Hanna dan Gita pun mengaminkan ucapan bibi. Setelah itu Hanna dan mamanya berjalan beriringan dengan bibi yang mengikuti di belakang.
Saat di depan rumah, mang Ube dengan sigap langsung mengambil koper milik Hanna dan mamanya untuk di masukkan ke bagasi mobil. Lalu mereka berdua masuk ke mobil dan menuju bandara.
Ketika sudah sampai, nampak Luna yang sudah menunggu mereka berdua di lobby bandara. Mang Ube menurunkan dua koper tersebut dan dibawa oleh Hanna juga mamanya.
"Akhirnya sampe juga kalian" ucap Luna
"Lama ya tan?" tanya Hanna
"It's okay cantik untungnya belum ketinggalan pesawat"
Hanna dan Gita terkekeh mendengar itu.
"Yauda ayo Lun" ajak Gita
---
Hampir dua jam lamanya mereka di pesawat, akhirnya sampai juga di tujuan. Mereka pun segera mencari taksi untuk mengantarnya ke villa milik keluarga Hanna.
"Pertemuan sama client nya jam berapa Lun?" tanya Gita
"Jaamm 11 an Gi.. Masih dua jam an lah" jawab Luna yang duduk di depan
Setelah itu mereka pun sampai di villa dan langsung masuk dengan membawa barang-barang mereka. Villa tersebut tidak dibiarkan kosong saat keluarga Hanna tidak menempatinya, tapi villa tersebut dihuni dengan saudara Hanna yang memang tinggal di kota itu.
"Assalammu'alaikum" ucap Gita sambil mengetuk pintu
Tak lama kemudian pintu pun terbuka
"Wa'alaikummussalam.. Ehh udah sampe kalian" sambut tante Nesa. Disamping nya juga ada suaminya yang tersenyum menyambut mereka
"Ayo masuk kalian pasti capek baru sampai" kata suaminya -om Kamal
Mereka pun masuk ke dalam dan langsung membawa barang-barang nya ke kamar masing-masing
"Laper ga? Makan yuk" ucap Gita kepada Hanna yang sedang duduk di tepi ranjang
"Yukkk" ia pun menggandeng tangan mamanya dan keluar kamar
"Loh udah dimasakin nih ternyata" ujar Gita melihat Nesa yang sedang menata masakannya di meja makan. Luna pun sudah berdiri di belakang Gita.
"Iya donggg.. Sini makan, udah pada laper yaa" ajaknya
"Bangettt.. Makasih ya tantee udah masakinn buat kita, kangen deh sama masakan tante" ucap Hanna seraya duduk di kursi
Nesa terkekeh
"Iyaa sama-sama sayang. Yauda atuh diambil nasi sama lauk nya, nambah juga gapapa" katanya bercandaMereka pun makan bersama dengan sesekali mengobrol.
"Kalian nginep kan? Ga langsung pulang" tanya Nesa setelah semua nya selesai makan
"Iya nginep ko Nes, tapi cuma sampe besok aja" jawab Gita
"Oalaa okee dehh"
Setelah nya Gita dan Luna kembali ke kamar dan bersiap-siap akan pergi menemui klien nya.
"Dee mau ikut sama mamah atau disini sama tante?" tanya Gita kepada Hanna yang sedang berada di ruang keluarga bersama tantenya.
"Ummm disini aja deh sama tante.. Gapapa kan?" jawabnya
"Yauda gapapa.. Kalo gitu mama tinggal dulu ya"
Hanna mengangguk. Gita mendekat ke Hanna dan mencium wajah Hanna, begitupun sebaliknya. Tak lupa Hanna juga menyalami tangan mamanya.
"Tinggal dulu ya Nes" ucap Gita yang menatap Nesa
"Iyaa hati-hati dijalan, Gi"
Gita dan Luna pun langsung melesat pergi ke tujuan mereka dengan Luna yang menyetir mobil. Waktu tempuhnya lumayan jauh dari Villa ke lokasi pertemuan mereka.
30 menit selama perjalanan, akhirnya mereka sampai. Lalu mereka juga bertemu klien nya yang kebetulan juga baru sampai disana. Langsung saja mereka membahas proyek yang akan mereka jalani.
~~~~~~~
VOTE VOTE VOTE <333
TENCUUU YANG UDAH MAMPIRR
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA [END]
General FictionHanna, seorang anak perempuan yang sangat disayangi dan dicintai oleh mamanya. Bahkan, seluruh keluarga besarnya juga sangat menyayanginya. Kalau ada kalimat "tuhan itu adil sama semua makhluk nya" itu tidak berlaku untuk seorang Hanna. Hidup dia sa...