Part 62

164 10 0
                                    

Gita yang baru saja pulang dari kantor melihat Hanna yang tengah duduk terdiam di sofa ruang keluarga lantai atas. Ia pun menghampiri nya.

"Ko belum tidur sih anak cantiknya mama?" ucap Gita dan mengecup kening Hanna sekilas

"Kenapa sayang?" lanjut Gita karna Hanna hanya meliriknya tanpa menjawab

"Gapapa ma... Aku lagi bingung aja sama cici"

Gita mengernyit bingung
"Cici kenapa dek?"

"Tadi waktu cici jemput aku ke sekolah pas di jalan tu cici aneh banget ma. Dia ngajak ngomong aku tapi kayak ada perasaan kesel sama gasuka gitu. Nah sampe rumah cici langsung ke kamarnya, aku tanya kenapa ga ke kamar aku dia jawab mau sendiri. Terus sampe malem ga keluar kamar, aku aja harus manggil cici buat makan malem. Selesai makan langsung ke kamar lagi, ga ada tuu ngobrol sama aku" jelas Hanna

"Adek udah coba ajak cici ngobrol belum?" tanya Gita sambil mengusap rambut Hanna

"Udah maa, aku tadi udah ketuk-ketuk pintu kamar cici tapi ga dibukain"

"Yauda yuk coba lagi biar mama yang ketuk siapa tau dibukain"

Mereka pun berjalan ke kamar Zera yang berada disebelah kamar Hanna.

Gita mulai mengetuk pintu kamar Zera sambil menyebut namanya.

"Cii.. Ini mama sayang"

"Cii.."

Hanna hanya diam sambil menatap pintu itu.

Lalu pintu pun terbuka dari kuncinya dan menampakkan Zera. Ia menyalami tangan Gita

"Kenapa ma?" tanya nya

"Tuh dedeknya sedih karna cicinya jarang ngobrol hari ini. Cici marah sama adek ya?" ucap Gita yang menunjuk Hanna di sampingnya

Zera hanya menatap Hanna yang juga tengah menatapnya tanpa mengatakan apapun.

"Yauda kalian ngobrol dulu aja sana berdua. Pokonya anak-anak mama ga ada yang namanya berantem ya. Mama mau bersih-bersih dulu" sambung Gita

Ia pun meninggalkan mereka menuju kamarnya. Saat menyentuh kenop pintu kamar, ia mengeluarkan suara lagi.

"Kalo sampe mama selesai bersih-bersih kalian masih marahan, nanti mama juga bakal marahan sama kalian" ancam Gita dan langsung masuk ke dalam kamar

Zera menatap Hanna kembali dan meyuruhnya masuk ke kamar.

"Ayo masuk" katanya sambil menyingkirkan tubuhnya agar Hanna lebih dulu masuk ke dalam kamar

Setelah itu ia menutup pintu nya dan bergabung dengan Hanna duduk di tepi ranjang kamar itu.

Zera perlahan mengangkat dagu Hanna agar menatap matanya.

"Kenapa, hm?" ucap Zera lembut berbeda dengan tadi siang yang sangat datar dan dingin

Hanna menggeleng pelan dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Sini" ujar Zera merentangkan tangannya untuk memeluk Hanna

Hanna pun mendekatkan tubuhnya dan langsung mendekap erat Zera.

"Hikss.. hikss" pecah sudah air matanya di dalam dekapan itu.

Zera menenangkan Hanna dengan mengelus punggungnya dan sesekali mengecup pucuk kepala Hanna.

"Kenapa heeii??" tanya Zera lirih di telinga Hanna

Hanna menggeleng di dada Zera.

"Tapi dedek ko nangis? Kenapa? Cici jahatin dedek ya? Hm?"

HANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang