Part 43

190 13 0
                                    

Saat ini Hanna sedang menunggu taksi. Ia sengaja tidak meminta untuk dijemput oleh supirnya.

Sesuai rencananya, ia akan pergi ke rumah sakit sendirian.

Setelah kurang lebih 5 menit lamanya menunggu, akhirnya taksi Hanna pun sampai.

"Sesuai aplikasi ya non" ucap supir taksi

"Iya pak"

Taksi itu pun membawa Hanna ke rumah sakit yang dituju.

Skip

Saat ini Hanna sudah berada di rumah sakit dan sedang menunggu untuk diperbolehkan masuk ke ruangan dimana ia akan diperiksa.

"Ka silahkan masuk, dokternya sudah menunggu di dalam" ucap suster yang keluar dari ruangan tersebut

"Oh baik sus, terimakasih"

"Sama-sama" suster pun pergi meninggalkan Hanna

Sedangkan Hanna langsung memasuki ruangan dokter itu.

"Selamat sore, dok" sapa Hanna

"Selamat soree" balas dokter nya ramah

"Okee baik, jadii ada keluhan apa yang kamu alami adik cantik?" tanya dokter muda nan cantik tersebut. Dokter Zera namanya.

"Jadi gini dokter, belakangan ini aku selalu ngerasa pusing banget di waktu yang ga menentu, selain itu juga setiap malam aku selalu mimisan kadang juga aku muntah darah. Sebenarnya aku sakit apa ya, dok?" jelas Hanna

Dokter yang mendengarkan penjelasan Hanna seakan sudah mengerti penyakit apa yang tengah diderita Hanna.

"Umm kamu kesini sendiri atau sama orang tua kamu?" tanya dokter

"A-aku kesini sendiri dokter"

"Yasudah, ayo aku mau periksa kamu"

Hanna pun berbaring di brankar yang ada diruangan dokter tersebut dan dokter Zera mulai memeriksa Hanna.

Ia juga mengambil sample darah Hanna yang akan ia periksa di laboratorium.

Sekitar 1 jam lamanya Hanna menunggu hasil pemeriksaannya. Lalu dokter Zera memanggil Hanna untuk masuk keruangannya.

"Gimana dokter? Aku sakit apa?" tanya Hanna yang sangat tidak sabar karna dokter Zera hanya diam saja

"Gapapa ko dokter bilang aja sama aku, aku udah siap ko denger hasilnya. Jujur aku juga ngerasa kalo apa yang aku alamin itu udah ga normal lagi, dan aku juga udah ngerasa kalo penyakit aku ini pasti parah. Tapi aku sakit apa?" tanya Hanna lagi

Dokter Zera menghembuskan nafasnya terlebih dahulu.

"Hanna, setelah aku periksa semuanya kamu dinyatakan mengidap penyakit leukemia stadium 3. Itu artinya penyakit kamu hampir mendekati stadium akhir" akhirnya dokter Zera menjawab

Hanna yang mendengarnya tentu terkejut. Ia memang sudah yakin kalau ia sakit parah, tapi kenapa bisa harus leukemia? Kanker darah? Bahkan udah stadium 3?

Ia sama sekali tidak memikirkan dirinya sendiri. Justru ia kepikiran akan mamanya, bagaimana kalau akhirnya ia meninggalkan mamanya untuk selamanya?

Penyakit ini sangat berbahaya bukan? Sangat kecil kemungkinannya untuk sembuh dari penyakit ini, dan Hanna tau itu.

"Hanna? Hei.. Are you okay?" ujar dokter menyadarkan lamunan Hanna

"Eh iya dokter. Aku gapapa ko"

"Kamu gausa khawatir, kita masih bisa berusaha untuk menyembuhkan penyakit kamu. Kita bisa menjalani kemoterapi secara rutin, kamu mau kan? Oh iya sebelum itu kamu juga harus beritahu orang tua kamu dulu karena untuk menjalani kemoterapi harus ada persetujuan dari orang tua kamu"

HANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang