Part 13

394 19 1
                                    

Setelah lama menangis, Hanna bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar mandi untuk membasuh mukanya.

Lalu dia keluar dan berbaring di atas tempat tidurnya. Namun berkali-kali dia mencoba untuk tidur dan berganti posisi tetap saja ia tidak bisa masuk ke dalam mimpinya. Hanna masih kepikiran dengan ucapan mamanya sebelum dia masuk ke kamar.

Akhirnya dia memutuskan keluar kamar dan menuju ke kamar omanya.

"Omaa, oma udah tidur belum?" sambil mengetuk pintu

"Masuk aja Naa" ujar oma dari dalam kamar

"Kenapa sayang?" Hanna duduk di sampingnya

Sejenak Hanna terdiam sambil berpikir
"Omaa.. aku mau pulang sekarang" katanya dengan tersendat-sendat

"Lhoo tadi katanya gamau. Yauda besok oma anterin kamu pulang ya"

"Sekarang omaaa bukan besok" rengeknya

"Ini udah malem banget Naa hampir mau jam 10"

"Yauda kalo oma gamau anterin, aku naik taksi aja atau aku telfon mang Ube buat kesini" Hanna beranjak berdiri setelah mengatakan itu

Tapi omanya langsung mencekal tangannya
"Yauda ayo oma anterin" akhirnya omanya luluh juga dan Hanna tersenyum senang

Mereka pun berangkat dengan omanya yang menyetir mobil dan Hanna berada di sampingnya.
.
.
Setelah melewati perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya mereka berdua sampai di rumah Hanna

"Tunggu, oma mau tanya sebentar" ucap oma yang menahan Hanna membuka seatbelt nya

Hanna menoleh

"Kenapa tiba-tiba kamu mau pulang? Dan gamau nunggu besok aja"

"Aku tadi ga bisa tidur. Kayaknya karna kepikiran mama" jawabnya seadanya

"Yauda ayo turun"

Pintu rumahnya belum dikunci, Hanna langsung masuk ke dalam dan lari menaiki tangga menuju kamar mamanya. Omanya tertinggal di belakang dan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah cucunya itu.

Tanpa mengetuk pintu kamar mamanya, Hanna langsung masuk ke dalam. Tapi dengan perlahan dan memastikan tidak ada suara yang terdengar.

Ia melihat kalau mamanya sudah memejamkan mata indahnya dibalik selimut. Perlahan ia menaiki tempat tidur itu dan berbaring di samping mamanya. Memeluknya. Juga membenamkan wajahnya di dada mamanya

Dugaan Hanna salah. Ternyata mamanya masih belum tertidur, tepatnya mamanya itu baru saja ingin tidur. Mamanya sama sekali tidak tau kalau Hanna akan pulang ke rumah

Melihat anaknya yang memeluk dia, Gita tersenyum lebar. Kaget bercampur senang.

"Udah ga marah sama mama, hm?" tanya nya dengan tangan yang terus membelai surai Hanna dan sesekali mengecupnya

"Aku ga pernah bisa marah sama mama" jawabnya dengan suara samar-samar tapi masih bisa didengar

"Maaf" lanjut Hanna yang masih memeluk mamanya

Air matanya luruh kembali. Gita menyadari itu dan mengusap punggung Hanna untuk menenangkannya

"Kamu ga salah sayang dan wajar aja kalo kamu marah sama mama. Udah jangan nangis lagi yah"

Setelah cukup lama menangis akhirnya tangisan Hanna berhenti. Sebab mamanya tadi terus mengusap punggungnya, tanpa terasa dia sudah tertidur pulas di pelukan mamanya.

Pelan-pelan Gita melepaskan lingkaran tangan Hanna yang ada di pinggangnya agar tidak membangunkan Hanna.

Setelah terlepas tidak lupa ia menaikan selimutnya agar menutupi tubuh anaknya dan juga mengecup kening Hanna

HANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang