"Cicii sinii" ucap Hanna
Zera pun menengok dan menghampiri mereka dengan ragu.
"Ini siapa Gita?"
Amalia langsung menatap Gita penuh tanya. Yang ditatap pun mengerti kalau ia harus menjelaskan pelan-pelan kepada mamanya.
"Ci, sini duduk" ucap Gita yang menggeser tubuhnya agar Zera duduk ditengah-tengah dia dan Hanna.
"Iya ma" ia pun menuruti nya dan duduk disana
"Oke Gita akan jelasin ke mama. Kenalin ma ini Zera, dia udah dianggep Hanna sebagai kakanya. Jadi mereka katanya sering ketemu tanpa sengaja, akhirnya jadi deket. Zera disini tinggal sendiri. Karena Hanna udah nganggep Zera seperti kakanya, Gita juga udah nganggep dia kayak anak Gita sendiri. Dia itu dokter spesialis kanker ma" ucap Gita
"Iyaa oma. Aku sayang banget sama cici. Oma juga tau kan aku dari dulu pengen banget punya kaka perempuan, terus sekarang aku punya cici. Oma mau kan anggep ci Zera cucu oma juga kayak Hanna?" ucap Hanna antusias
Amalia yang mendengar semuanya pun tersenyum kepada mereka
"Iyaa oma akan anggep cici kamu itu cucu oma juga" katanya dengan mengelus pipi HannaLalu ia menatap Zera dengan tatapan lembut dan merentangkan tangannya untuk mengajak Zera berpelukan.
Zera pun menoleh kepada Gita dan Gita merespon dengan anggukan kepala. Ia langsung mendekat kepada Amalia dan masuk kedalam pelukannya.
"Makasih ya oma udah terima Zera" ucap Zera di dalam pelukan itu
Amalia pun mengusap-usap punggung Zera dengan lembut.
"Iyaa sayang, oma seneng ko akhirnya Hanna punya kaka kayak kamu. Makasih ya"Zera pun mengangguk sambil tersenyum. Mereka melepaskan pelukannya dan Zera kembali duduk di tempat semula.
"Oh iya ma tau ga??? Cici sekarang tinggal bareng sama kitaaaa" ucap Hanna yang heboh
Gita dan Zera saling pandang dengan menahan tawa.
"Ih kasian baru tau. Mama udah tau dari kamu pulang wisuda kemaren dongg" ucap Gita meledek Hanna
"Ihhh ko aku ga dikasih tau dari kemarin sii" ucap Hanna kesal dan mengurucutkan bibirnya
"Kan kamu nya bobo gimana mau ngasih taunya" ucap Zera
"Tau ah males" ia pun menghentak-hentakan kakinya menaiki tangga.
Gita hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak nya itu.
"Jadi sekarang dirumah ini nambah anggota nih?" ucap oma menatap mereka bergantian
"Iya dongg ma, jadi adek sekarang ga sendirian lagi. Cici juga ga kesepian lagi kalo tinggal disini, iya kan ci?" ujar Gita
"Iya maa. Tapi beneran gapapa kan kalo aku tinggal disini?" ucap Zera yang masih tidak enak
"Kamu nii, ya gapapa laa. Lagian ini juga rumah kamu sekarang ci jangan ga enakan gitu ah" ujar Gita yang sedikit kesal karna Zera masih saja bersikap seperti orang asing.
"Oma?" tanya Zera dengan menatap oma Amalia di hadapannya
"Gapapa dong ci. Lagian bener kata mama mu, rumah ini sepi kalo cuma ditinggali Hanna dan Gita. Terus Hanna juga jadi punya temen main kalo dirumah" ucap Amalia lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA [END]
General FictionHanna, seorang anak perempuan yang sangat disayangi dan dicintai oleh mamanya. Bahkan, seluruh keluarga besarnya juga sangat menyayanginya. Kalau ada kalimat "tuhan itu adil sama semua makhluk nya" itu tidak berlaku untuk seorang Hanna. Hidup dia sa...