Part 56

135 11 0
                                    

Untuk part ini aku saranin si sebenernya kalian dengerin lagu-lagunya dulu aja biar paham sama artinya hehe.

Tapi terserah kalian.

Happy Reading!!

.
.

Kini Hanna dan Zera sudah membersihkan dirinya masing-masing setelah bermain bulutangkis.

Zera yang baru saja keluar dari kamar mandi itu tidak melihat Hanna di kamarnya.

"Kemana nih si dedek" monolog nya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk

Setelah menyisir rambut, Zera pun memutuskan untuk ke bawah mencari Hanna.

Saat sudah berada di akhir tangga, ia pun mendengar ada yang memainkan alat musik dari arah ruang keluarga.

Dia menuju kesana hingga suara musik tersebut makin terdengar jelas. Bahkan, dia juga mendengar ada yang menyanyi di dalam ruangan tersebut. Ruang musik. Ya, sumber suara itu dari ruang musik.

Karna rasa penasarannya, Zera makin mendekatkan dirinya ke ruangan tersebut yang memang tidak di tutup.

Ia pun dapat melihat jelas kalau disana ada Hanna yang sedang memainkan piano sambil bernyanyi sebuah lagu.

"Closed doors" gumam Zera yang tahu judul lagu tersebut sambil terus memperhatikan Hanna dari samping pintu ruangan musik itu.

Ia terus mendengarkan Hanna yang bernyanyi dengan sangat menghayati lagu tersebut. Bahkan Zera bisa melihat Hanna juga menetes kan air matanya sambil terus bernyanyi.

Ya, sedari awal Hanna memang memejamkan matanya. Jadi dia tidak tau kalau Zera ada di depan pintu.

Zera bisa merasakan perasaan Hanna kala menyanyikan lagu tersebut. Seolah-olah itu memang menggambarkan keadaan Hanna yang tengah dialaminya.

"God, I know you can set me free. And please open a door and again restore. This broken piece of me" Hanna menyelesaikan lirik terakhirnya dan juga menghentikan pergerakan jarinya yang menekan tuts piano.

Ia pun membuka matanya perlahan. Zera juga menghampiri Hanna dan langsung memeluknya dari belakang.

Dia cium lama pucuk kepala Hanna dengan penuh kasih sayang. Hanna menerima ciuman itu dengan memejamkan matanya.

"Cici cariin dedek ternyata ada disini" ucap Zera lembut setelah melepaskan kecupannya dan menopang dagunya di kepala Hanna.

Hanna pun mendongak kesamping dan mengecup pipi Zera sekilas.

"Sini duduk" ucap Hanna sambil mengambilkan kursi untuk cicinya duduk disamping dia.

"Makasih sayang" Ia pun duduk dan tersenyum manis ke Hanna

"Umm cici dari kapan?" tanya Hanna sambil menekan tuts pianonya

"Dari awal kamu nyanyi" jawab Zera yang terus menatap Hanna dari samping.

Hanna hanya berdeham sambil menganggukan kepala.

"Kenapa nyanyi lagu itu?" tanya Zera

Jari Hanna yang sedari tadi tidak diam menekan tuts piano akhirnya berhenti sejenak untuk menjawab pertanyaan Zera.

"Lagi kepikiran mau nyanyi lagu itu" jawab Hanna tanpa menoleh ke Zera dan ia lanjut menekan tuts pianonya lagi.

"Cici tau lagu itu?" tanya Hanna yang tetap fokus kepada pianonya

"Iya tau"

Hanna pun melirik ke Zera sambil tersenyum getir.

"Dedek mau nyanyi lagi?" tanya Zera yang kini pandangannya melihat jari Hanna yang lihai menekan tuts tersebut.

HANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang