Part 37

268 20 2
                                    

Annyeong ><
Apa kabarrr??? Ciiee nungguin update annya ya??
Kalo ngga yauda gapapa, yang penting masih setia membaca..
bowwleeehh 🤣

Happy Reading
.
.
.

Sudah terhitung 3 hari lamanya Hanna berada disana. Selama itu juga hari-hari Gita tidak berwarna. Suasana hatinya tidak stabil, makannya tidak teratur, setiap malam ia menangis.

Semua itu karna ia merindukan Hanna, anak semata wayangnya.

Seperti sekarang ini, dia sedang bersandar di tepi kasurnya dengan tatapan kosong. Air matanya tidak henti-hentinya berjatuhan.

Tangannya bergerak mengambil handphone dan menghubungi seseorang.

"Assalammu'alaikum bu" ucap Gita

"Wa'alaikummussalam" jawab orang diseberang telepon. Beliau adalah bu Dewi

"Ada apa ya bu?" tanya bu Dewi

"Ah iya maaf saya menelfon malam-malam begini, saya boleh berbicara dengan Hanna nya ga bu? Tapi kalau dia udah tidur tidak usah" ujar Gita

"Baik, sebentar saya cek ke kamar nya dulu ya bu"

Lalu bu Dewi pun beranjak ke kamar Hanna untuk mengeceknya.

"Hanna" panggil bu Dewi

Ya, Hanna belum tidur. Terlihat ia sedang mengobrol dengan teman dikamar nya itu.

"Iya bun.. Kenapa? Ko bunda belum tidur?" ucap Hanna

"Iya belum sayang. Tadi ada yang nelfon bunda, dia mau bicara sama kamu"

"Bunda jawab apa?"

"Bunda ga jawab apa-apa, cuma katanya kalau kamu udah tidur dia nda jadi bicara sama kamu"

"Ooo mana telfonnya bunda?"

Bu Dewi langsung memberikan handphone nya kepada Hanna.

Hanna sudah menduga bahwa itu mamanya. Ia menarik nafas dan menghembuskannya sebelum menjawab telfon itu.

"Halo ma" ucap Hanna

Hening.

Tangis Gita yang tadinya sudah mereda kini kembali deras lagi hanya karna suara Hanna. Ia sangat amat merindukan suara itu. Suaranya, senyumnya, wajahnya, kehangatannya, dan segalanya yang dimiliki anaknya. Ia rindu itu semua.

"Ma?"

"Mama?"

"Iya sayang" ucap Gita setelah lama diam dengan suara serak khas orang menangis

"Ada apa? Kata bunda, mama mau bicara sama aku tapi kenapa nangis?"

Karena merasa ini urusan pribadi mereka, bu Dewi pun meninggalkan Hanna sendiri.

"Mama kangen kamu Hanna"

Kali ini Hanna yang terdiam.

HANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang