Part 5

473 24 0
                                    

Eyooo i'm back hihiii

Yuuuhhuu, jujurly aku agak males ngetik hehe tapiii demi readers tersayanc ku inii aku up :*

Cuuss ngengg

Happy Reading

.

.

Hari ini hari dimana Hanna dkk akan kerja kelompok. Habit banget gasi kalo lagi ada tugas kerkom pasti kebanyakan mainnya atau makan-makan nya dulu yang lama abis itu baru ngerjain

Sebelum pulang Hanna berpamitan dulu ke omanya

"Aku pulang yaa omaa, nanti aku bakal nginep lagi deh yang laammaa"

"Iya kalo bisa si setiap hari aja nginep" canda oma. "Yaudah hati-hati ya"

"Siiapp" Hanna pun salim dengan omanya. "Dah oma, assalammu'alaikum"

"Wa'alaikummussalam, dahh" ujar oma sambil melambaikan tangannya

--------

Untungnya Hanna sampai dirumahnya 30 menit sebelum jam 9. Jadi dia ga kena amuk si Caca, Caca kalo marah tu bikin ketar-ketir.

"Assalammu'alaikum bi" ucap Hanna sambil masuk ke dalam rumah

"Wa'alaikummussalam neng, eh neng udah sampe. Eneng udah sarapan belum?"

"Udah bi. Bibi udah siapin buat temen-temenku kerja kelompok kan?"

"Udah neng, tapi masih ada beberapa yang belum bibi siapin"

"Oh gitu yauda ayo aku bantuin." Mereka langsung mempersiapkan semuanya untuk Hanna dkk mengerjakan tugas. Lalu pas banget selesai, temen-temen Hanna sudah datang berbarengan. Ga ada yang ngaret berarti yaa

"ALLOOO FELIN YANG CANTIK JELITA TIADA TANDING INI SUDAH DATANGGG YUUHHUUU" teman-temannya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Felin yang sangat meresahkan ini

"Astagaa ini anak ga dimana-mana bikin heboh mulu dah, ucapin salam kek gitu emang rumah gue ini hutan apa" ucap Hanna

"Tau ni cewe ga bisa diem banget, lo bayangin aja tadi gue ngeboncengin dia trus dijalan ga mau diem banget hampir aja jatoh. Mana kalo gue berhenti semua orang disapa mulu sama ni anak" marah Clay yang sangat menglelah dengan Felin

"Sabar ya, pokoknya banyak-banyak sabar aja sama dia" ucap Yasmin seakan tau apa yang dirasakan Clay

"Yauda ayo masuk"

Mereka pun langsung duduk dan mengeluarkan buku-buku yang akan digunakan untuk menyelesaikan tugas mereka. Tapi, lagi-lagi Felin si sumber kerusuhan bin kehebohan malah nonton drakor favoritnya itu dan mengabaikan tugasnya. Sedangkan 2 anak laki-laki, Clay dan Vano juga malah mabar game dengan asik.

Kecuali Hanna, Caca, dan Yasmin yang benar-benar mengerjakan tugasnya.

.
.

Sekarang hari sudah sore, mereka juga sudah pulang siang tadi. Ya rumah Hanna pun kembali sepi, saat ini dia sedang nonton film dengan ditemani segelas thai tea dingin dan beberapa camilan kesukaannya

"Neng" panggil bibi sambil menghampiri Hanna

"Ya bi?"

"Bibi mau ke Supermarket ya ada yang harus bibi beli. Tapi kayaknya agak lama si neng. Gapapa kan?"

"Oh gapapa ko bi tapi jangan lewat magrib ya bi pulangnya." Bi Erni hanya menampilkan jarinya yang seakan melambangkan 'oke'

Hanna sebenarnya tidak bisa ditinggal sendiri dirumahnya, meskipun rumahnya itu berada di perumahan elit yang aman dan mempunyai satpam sendiri khusus menjaga rumahnya tapi dia selalu takut jika sendirian dirumah.

Apalagi kalau mendung atau hujan dengan petir yang kencang, dia benar-benar takut dengan situasi itu.

Benar saja bi Erni belum pulang hingga jam menunjukkan pukul 18.45. Tentu saja itu membuat Hanna takut karena menjelang magrib tadi awan sudah mendung dan sekarang hujan turun dengan lebat

"Ck ini ko bibi ga pulang-pulang si" decaknya sambil mondar-mandir

"Mana ujannya makin deres lagi"

Karena lelah mondar-mandir, akhirnya ia naik ke atas kasurnya dan menunggu bibi pulang sambil memainkan gadgetnya. Entah kenapa tiba-tiba petir pun muncul beberapa kali dengan suara cukup keras.

Mendengar petir-petir itu jantungnya berdebar kencang

"Astaghfirullah" kaget Hanna dengan memegang dadanya yang seakan berdetak cepat

Lalu saat petir datang kembali dengan sedikit lebih keras, dalam hitungan menit semua listrik padam dan keadaan pun sangat gelap. Handphone yang tadi Hanna pegang juga entah kemana jatuhnya dan dia pun tidak bisa menyalakan senter untuk mendapat penerangan

"Ck ni hp pake jatoh segala si, ga keliatan lagi ish" keluhnya

"Ya allah bibi kemana iniii,
mati listrik nya lama ga ya mana gelap banget ujannya ga berenti-berenti" ocehnya

Tanpa diduga hujan yang tadinya deras kini juga disertai angin kencang. Itu membuat Hanna semakin ketakutan

"Hiks hikss hiks mama" tangisnya semakin jadi dan air matanya tak dapat ditahan lagi

"Ih ini ko ga nyala-nyala si lampunyaaa" kesalnya masih sambil menangis

PRAANGGG

Entah apa yang jatuh tapi yang jelas bunyi itu terdengar sampai ke kamar Hanna. Bahkan, dia sampai terlonjak kaget

"SIAPAAA" teriaknya. Namun, tidak ada yang menyahut

"Maa aku takut hiks, bibi plis pulangg"

Sepanjang mati listrik, Hanna terus duduk menangis dengan menelungkupkan wajahnya menggunakan tangan sampai sesenggukan.

Lalu sekitar 2 jam Hanna menangis, listrik masih padam tapi hujan mulai reda. Saat itu juga ada yang membuka pintu kamarnya

"Neng" ternyata bi Erni yang baru pulang. Hanna masih menyembunyikan wajahnya

Lalu listrik pun nyala, dia mengangkat wajahnya dan langsung menengok ke arah bibi

"Bibi" ucapnya dengan nada rendah. Ia pun langsung memeluk bi Erni

"Bibiii abis kemana ajaa kenapa lama banget pulangnya, aku takut"

"Maaf in bibi ya neng tadi bibi udah mau jalan pulang terus tiba-tiba ujan, bibi neduh dulu terus ada temen bibi yang ngajak kerumahnya buat nungguin ujan berenti. Tapi ujannya malah tambah deres, bibi juga ga bawa hp. Maaf in bibi ya maafff banget" ujar bibi karena bersalah

"Iya aku maaf in tapi nanti jangan lama-lama kalo keluar rumah" ucap Hanna sambil melepaskan pelukannya. Bi Erni hanya menanggapi nya dengan anggukan kepala seraya tersenyum




~~~

Segini dulu ya ges yaa

Tinggalkan jejak :*

SEE YOUUU <333 ily

HANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang