Beberapa hari ini mood ku dalam kondisi yang sedang tidak bagus. Aku sendiri bahkan tidak tahu harus menghibur diri dengan cara seperti apa lagi, karena rasanya percuma aku sudah seperti perempuan yang sangat menyedihkan.
Aku tidak ingin bertemu dengan siapapun sungguh. Tapi hari ini ayah dan ibu tiriku justru datang menghampiriku ke apartemen. Kedatangan ayah dan ibu tiriku secara tiba-tiba seperti ini membuatku tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
"Lea kau baik-baik saja? kau terlihat tampak pucat," ucap mama khawatir padaku.
"Aku baik-baik saja ma," kataku memberi tahu bahwa aku baik-baik saja.
"Papa dan Mama datang kesini bermaksud mau mengajakmu untuk menginap di rumah, kau mau?" kata Papa angkat bicara langsung menjelaskan tujuan kedatangan mereka kemari.
"Semejak datang ke Seoul, kau tidak pernah menginap. Bahkan Papa baru tahu kau ada disini jika bukan karena ibumu yang memberi tahu pada Papa." Papa terlihat menarik nafas pelan sebelum kembali melanjutkan ucapannya, "Malam ini ada acara bisnis, dan Papa mau semua bagian keluarga kita ada disana."
Mendengar itu aku mendundukan kepala, tapi menginap di rumah Papa mungkin tidak ada salahnya. Aku juga tidak mau jadi semakin stres karena terus-terusan menyendiri di apartemen.
"Baiklah kalau begitu aku menyiapkan barang-barangku dulu," setelah itu aku segera mengeluarkan beberapa pakaian dari dalam lemari dan menyusunnya kedalam tas.
Soal acara bisnis aku juga menyiapkan sebuah gaun favorite ku yang dibelikan oleh eomma. Mengingat eomma aku jadi rindu padanya, eomma pasti kesepian selama ini karena anak satu-satunya pergi kuliah.
***
Saat pertama kali mengetahui appa dan eomma akan bercerai, hal itu sangat membuatku begitu terpukul. Bahkan sampai sekarang aku masih sulit untuk menerima kenyataan itu. Namun meskipun begitu aku tidak pernah menyakahkan ataupun membenci Mama. Karena meskipun Mama adalah ibu tiriku Mama memperlakukanku seperti anak kandungnya sendiri. Kedua saudara tiriku juga baik, tidak jarang mereka sering menghubungiku untuk menanyakan kabar.
Meskipun aku tidak suka acara formal namun kali ini aku harus mengikutinya dengan sedikit terpaksa. Untungnya aku tidak merasa canggung karena Arin dan Seora eonni mengajakku bicara. Kami bercerita tentang banyak hal hingga sampai Papa dan Mama memanggil kami untuk duduk di sebuah bangku yang panjang bersama beberapa orang lainnya.
Disana sudah duduk lima orang lainnya, yang terdiri dari dua orang pasangan paruh baya dan satu seorang pria yang masih terhitung muda. Pria itu menggunakan jas berwarna merah yang mencolok. Untuk seukuran seorang pria muda dia tampak terlihat sangat berani memakai baju berwarna merah. Meskipun memang baju itu tetap tampak cocok dia gunakan.
"Perkenalkan ini ketiga putriku," ucap Papa saat kami bertiga datang. "Perkenalkan mereka adalah tuan Lee dan istrinya, serta Jungkook anaknya," kata Papa kepada kami memperkenalkan pria berbaju merah itu bersama dengan kedua orangtuanya.
"Dan ini tuan Ryu bersama dengan istrinya," lanjut Papa lagi.
"Ada memiliki putri yang sangat cantik-cantik, tuan Gong," puji tuan Ryu menyebutkan nama ayahku.
"Anda berlebihan tuan Ryu," Papa menanggapi dengan terkekeh, hingga beberapa saat kedatangan seseorang mengalihkan perhatian kami semua. Terutama aku yang terdiam mematung.
"Perkenalkan ini putra ku Ryu Jimin," ucap tuan Ryu membuat nafasku tertahan saat nama itu disebutkan. Sementara Papa dan Mama tampak terlihat terkejut, karena setahu mereka Jimin masih kekasihku.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞
Fanfiction𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 Lea membenci sebuah janji, namun seseorang dengan beraninya datang untuk berjanji padanya namun juga diingkari dengan begitu pelik. 🏆 jungkook [19/01/2022] 🏆 jin [20/01/2022] Publish : 6 Mei 2020 Copyright ©Skylightzv