Aku tersenyum melihat bibir Jimin yang sudah memerah akibat seafood bumbu pedas yang dimakannya. Dia bahkan sampai menegus es jeruk itu hingga habis.
"Pedas sekali, ya? " tawaku melihat Jimin.
"Kau mau? " tawar Jimin membuat aku menggeleng cepat, melihatnya makan saja rasanya perutku sudah kenyang. "Ayo coba!"
"Jimin itu pedas aku tidak mau, " aku masih bersikeras untuk menolak. Raut wajah Jimin kelihatan memohon agar aku mau mencoba jadi pada akhirnya aku memakan sesendok seafood pedas itu yang disuapkan Jimin.
"Jimin ini pedas sekali! " aku memukul bahu Jimin kuat lalu segera meneguk air mineral dalam botol dosebelahku.
Jimin tertawa lepas, "Kukira kau tahan pedas. "
"Kan aku sudah bilang aku tidak tahan pedas!"
Jimin mengangguk lalu mengambil tissue dalam kotak, mengelapkan benda tipis itu pada bibirnya hingga ada noda merah yang tersisa disana. "Ayo balik kekamarku, " ajaknya menarik tanganku begitu saja.
"Balik kekamarmu? " ulangku mengulang perkataannya.
"Iya aku ingin istirahat bersamamu," selepas itu aku hanya bisa mengikut Jimin membawaku masuk kedalam kamar resortnya.
Disana sudah ada barang-barang Jimin. Koper Jimin juga terbuka tapi bajunya tidak dimasukan kedalam lemari. "Bagaimana jika ada Taehyung?"
"Tidak ada Taehyung karena dia sedang berenang bersama Jay, Yuna dan Jiyeon. "
Mendengar itu aku hanya mengangguk paham, lalu kami segera keluar untuk menyantai diluar. Jimin mengajakku untuk turun ke tempat santai yang berbentuk jaring-jaring membuat aku harus hati-hati takut badanku bisa terperosok. Hingga akhirnya kami bisa bisa berbaring.
"Aku membeli sesuatu untukmu sebelum kesini, " katanya membuat aku menoleh hingga wajahku dan wajahnya saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.
"Apa itu? " tanyaku sedikit penasaran.
Jimin merongoh area celananya mencari sesuatu disana. Dia bahkan nampak kesulitan dengan posisi baringnya jadi Jimin sesekali melihat kearah celananya.
Aku menatap benda itu tidak mengerti, "Gelang? "
"Iya, kau tidak suka? "
Aku menggeleng, "Aniya bukannya tidak suka tapi aku memang tidak terlalu suka pakai gelang. " jawabku membuat raut wajah Jimin sedikit kecewa. "Tapi karena kau memberikannya padaku jadi aku akan memakainya. "
"Sini tanganmu, " pinta Jimin membuat aku menurutinya memberikan tanganku padanya. Jimin terduduk lalu memasangkan gelang itu pada tanganku. "Gelang ini sepasang Lea, satu ditanganku dan satunya ditanganmu. "
Mendengar penjelasan Jimin aku segera memperhatikan salah satu tangannya yang memang benar terdapat gelang sayang sama seperti ditanganku.
"Jim bagaimana jika pada akhirnya aku juga tidak bisa membalas perasaanmu? " tanyaku tiba-tiba membuat Jimin terdiam.
"Jadi kau tidak ingin berusaha mencintaiku? " balasnya bertanya.
Aku menggeleng, bagaimana pun aku sendiri tidak tau dengan perasaanku. Yang aku takutkan nantinya hanya seberapa keraspun aku berusaha untuk mencintai Jimin tapi aku juga tidak bisa mencintainya. Perasaanku terlalu abu-abu, jujur aku masih mencintai Jin Oppa.
"Tapi kenapa? "
Aku lagi-lagi menggeleng sudah kubilang aku tidak tau alasannya dan aku tidak mau menyakiti siapapun disini. "Apa kau bisa berjanji untuk tidak akan pernah meninggalkanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞
Fanfiction𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 Lea membenci sebuah janji, namun seseorang dengan beraninya datang untuk berjanji padanya namun juga diingkari dengan begitu pelik. 🏆 jungkook [19/01/2022] 🏆 jin [20/01/2022] Publish : 6 Mei 2020 Copyright ©Skylightzv