Esok harinya aku tidak sempat mengunjungi Jimin karena harus bekerja di cafe terlebih dahulu. Itupun dari tadi pagi sampai sore hari, karena aku memang sudah tidak mengambil kerja jam malam. Pulang dari cafe aku menyempatkan diri untuk mengunjungi Jimin.
"Kau darimana saja? Jimin gelisah satu hari ini karena kau tidak mengunjunginya," beritahu Taehyung membuat aku tidak percaya. Apa iya sampai segitunya?
"Hari ini aku masih harus bekerja di cafe, apa Jimin sedang tidur?"
"Tidak, dia sedang ada didalam menunggumu daritadi."
Aku kemudian membuka pintu kamar untuk melihat keadaan Jimin. Dia tampak cemberut dan terlihat sangat bosan. Saat melihat kedatanganku raut wajahnya langsung berubah menjadi semangat, serta menyambutku dengan senyuman manisnya.
Hal itu sedikit membuatku merasa tidak enak, tapi aku juga tidak bisa terus seperti ini. Aku baik padanya hanya sebatas untuk balas budi. Aku juga tidak mungkin lupa dengan apa yang telah dia lakukan padaku.
"Maaf aku tidak sempat mengunjungi mu, hari ini aku sangat sibuk," ucapku berusaha untuk tega padanya.
"Tidak apa-apa aku senang kau datang," balas Jimin tidak mempermasalahkan itu.
"Aku kesini hanya ingin memastikan keadaanmu, lalu langsung pulang."
"Kau ingin langsung pulang?" ulang Jimin terdengar sedih.
"Jimin aku lelah, aku perlu istirahat," jujur aku merasa tidak enak hati, entah kenapa aku merasa sangat tega padanya. Apalagi saat aku melihat wajah Jimin yang langsung melongos pasrah.
"Kalau begitu hati-hati, jangan lupa makan malam," suaranya terdengar malah seperti orang yang tidak rela.
"Kalau perlu aku akan menyuruh Taehyung mengantarmu."
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri. Maaf aku tidak bisa berlama-lama," setelah pamit pulang aku kemudian keluar dari ruangan kamarnya.
Namun belum jauh aku meninggalkan area kamar rawat Jimin, aku bertemu dengan Jungkook yang berlawanan arah dariku. Langkah kaki kami sama-sama berhenti.
"Aku senang bertemu dengan mu disini," ucap Jungkook sambil menghampiri ku, "Maaf jika gara-gara ku kau jadi terkena masalah."
"Aku baik-baik saja, lebih baik kau meminta maaf kepada Jimin. Karena keadaannya jauh lebih parah dariku."
"Aku tau, itu sebabnya aku datang kesini untuk menjenguk Jimin," ucapnya lagi, "Tapi apa kau memaafkan ku?"
"Aku memaafkan mu kok, tapi ada baiknya jika kau menyelesaikan masalah ini secara pribadi bersama Robert agar tidak ada lagi korban selanjutnya," saranku padanya, "Mungkin bisa saja yang menjadi korban selanjutnya adalah temanmu atau bahkan kekasihmu."
"Sebetulnya itu sudah pernah kulakukan, tapi tetap saja Robert tidak mau memaafkan ku," jelas Jungkook membuat aku kebingungan, sebenarnya apa yang sedang terjadi antara Jungkook dan Robert?
"Maaf jika aku ikut campur, memangnya kau dan Robert ada masalah apa?" tanyaku penasaran.
"Aku pernah tidur dengan kekasihnya dan hal itu yang membuat dia menjadi tidak terima dan dendam padaku." jujur mendengar itu aku menjadi sedikit syok, aku tidak percaya bahwa awal permasalahan mereka seserius ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞
Fanfiction𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 Lea membenci sebuah janji, namun seseorang dengan beraninya datang untuk berjanji padanya namun juga diingkari dengan begitu pelik. 🏆 jungkook [19/01/2022] 🏆 jin [20/01/2022] Publish : 6 Mei 2020 Copyright ©Skylightzv