Warning 21+ !!!
Tubuhku meremang saat Jimin mencium belakang kupingku. Dari bawahnya aku dapat melihat dengan jelas saat Jimin menggeram rendah, menekan lebih dalam lagi dirinya hingga terbenam lebih dalam sampai menyentuh titik sensitifku. Aku tidak tau sudah berapa kali aku mencapai klimaks. Jimin terus mendorong dirinya hingga menyemburkan semua cairannya memenuhiku.
"Bisa kita mengulang semuanya dari awal lagi?"
"Kita sudah selesai, Jimin," Sialnya, Jimin kembali menekan miliknya sengaja tidak mau mendengarkan ucapanku.
"Aku ingin mencoba dari belakang," tanpa aba-aba Jimin membalik tubuhku, berakhir dengan mendekap tubuhku dari belakang. Tanpa sedikitpun melepaskan penyatuan kami. Milik Jimin terasa masuk semakin dalam, sesekali dia juga memberikan rangsangan hanya untuk mendapatkan kepuasan lebih dengan menciumi tengkuk ku.
"Aku sangat mencintaimu, apa kau masih mencintaiku?" tanyanya membuat aku merasa gila. Bagaimana aku bisa menjawab pertanyaan jika saat ini dia bahkan sedang memasuki ku?
"Aku tidak mencintaimu," aku memang berbohong, sejujurnya dari hati kecilku aku masih mencintainya. Karena bagaimana aku juga tidak bisa melupakan Jimin secepat itu. Pria yang akhir-akhir ini mengisi kekosongan dalam hidupku.
"Kau berbohong," ucapnya jelas tidak percaya.
"Aku tidak tidak berbohong-ahhh."
"Tapi kau menikmati penyatuan kita," aku merasakan sengatan yang menjalar pada tubuhku saat Jimin bergerak pelan.
"Aku tidak menikmati nya," aku menahan tubuhku kuat, posisi seperti ini membuatku tidak bisa bertahan lama.
"Aku mohon, beri aku kesempatan," ucap Jimin memohon.
"Kau hanya menginginkan tubuh ku." aku berusaha memberontak namun Jimin berhasil mendekap tubuhku.
"Aku menginginkan semua hal tentang mu."
Aku meremas sprei kuat-kuat, mengingit bibirku sekuat mungkin berusaha untuk tidak mendesah, "kau bohong, lalu bagaimana dengan Jihan?"
"Dia hanya mantan ku," Jimin kembali membalik tubuhku agar menghadap ke arahnya.
"kau bahkan menemuinya sampai subuh."
"Kami hanya membicarakan masalah yang belum terselesaikan," jawabnya namun tidak menjelaskan secara jelas apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka.
"Lalu kau menyusulnya lagi ke Amerika?"
"Lea aku bersumpah aku hanya mencintamu saja."
"Berhenti bersumpah padaku Jimin, kau bahkan tidak bisa menempati janji mu," larangku benar-benar tidak mau mendengar alasannya lagi.
"Kau bahkan mencium Chaerin didepanku, kenapa bukan dia saja yang kau pacari? kenapa harus balik padaku lagi."
"Aku tidak tau, pikiranku benar-benar kosong saat melakukan itu," jelas Jimin, sementara aku saat ini hanya bisa berharap aktivitas bercinta kami bisa segera berakhir karena aku sudah terlalu lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞
Fanfiction𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 Lea membenci sebuah janji, namun seseorang dengan beraninya datang untuk berjanji padanya namun juga diingkari dengan begitu pelik. 🏆 jungkook [19/01/2022] 🏆 jin [20/01/2022] Publish : 6 Mei 2020 Copyright ©Skylightzv