Keesokan harinya kami sudah bersiap untuk berkeliling dengan menaiki perahu sewaan. Sekalian berfoto-foto nantinya jadi aku memilih menggunakan dress dengan motif bunga-bunga yang panjang setengah lutut. Cuaca disini sangat panas jadi aku tidak mau terbakar, oleh karena itu aku memilih menggunakan dress yang memudahkan ku untuk bergerak dan tidak panas. Sementara Jiyeon dan Yuna mereka memakai baju crop dan celana pendek, aku sendiri tidak mengerti mereka bisa setahan itu dibawah sinar matahari hanya dengan menggunakan pakaian seperti itu. Sementara aku saja sudah merasa terbakar saking panasnya.
Tak lama perahu yang akan kami naiki sudah datang bersamaan dengan itu rombongan para laki-laki juga baru berdatangan ke bibir pantai. Taehyung dan Ren menggunakan baju bermotif bunga-bunga, Jay baju berwarna putih polos, Ren biru dan yang terakhir Jimin dia menggunakan baju berwarna hitam. Tentu baju hitam yang Jimin gunakan mengundang pertanyaan dariku, apalagi warna hitam sangat mudah menyerap panas.
"Kenapa lama sekali? " tanyaku padanya yang memang datang menghampiriku.
"Tadi malam kami tidur larut, " jawabnya lalu memelukku dengan posessive. Hal itu membuat aku sedikit terkejut akan perlakuannya yang tiba-tiba begitu.
"Yaaaa! Kenapa kau memelukku seperti ini? " kukira Jimin hanya akan memelukku sebentar saja tapi nyatanya sampai detik ini dia belum juga melepaskan pelukannya.
"Kukira kau tadinya akan memakai bikini, untungnya dugaanku salah, " Bisik Jimin tepat dikupingku. Oh Tuhan, tidak tau kah dia kalau aku benar-benar merasa merinding mendengarnya.
"Aku masih waras untuk tidak memakai bikini panas-panas begini, " protesku masih didalam pelukan eratnya.
"Kalian berkencan? " tanya Jiyeon tidak menyangka terutama melihat posisi kami yang berpelukan seperti ini. Pertanyaan Jiyeon membuat yang lainnya ikut memperhatikan kami, jujur itu membuat aku risih dilihati seperti begini.
Aku tidak tau harus menjawab apa karna memang hubunganku dengan Jimin belum resmi. "Iya, " balas Jimin langsung menjawab seenaknya.
Yuna menatapku tak percaya, jelas dia pasti akan marah-marah padaku karna tidak bercerita perihal kedekatanku dengan Jimin. "Kau harus mentraktirku saat sudah sampai di Korea nanti, " pintanya tanpa banyak bicara lagi langsung naik ke kapal diikuti oleh Jay.
"Yaaaak! Kenapa begitu, " Aku menghembuskan nafas kasar hanya bisa berpasrah dalam pelukan Jimin. Kemudian Taehyung lewat menyusul menaiki kapal sambil menatap kearah kami sebentar dengan tatapannya yang tajam seperti elang, tanpa tersenyum sedikitpun. Lalu disusul oleh Ren dan Nicolas.
"Jadi kapan kau akan melepaskan pelukanmu Jimin? " tanyaku masih diam, menunggu dia sendiri yang melepaskan pelukannya.
Jimin terkekeh mendengar pertanyaanku lalu segera melepaskan pelukan kami. "Kalau kau menjadi pacarku nanti kau akan aku peluk setiap saat. " dia lalu meraih tanganku mengiringku untuk naik ke atas kapal.
Aku tidak paham apakah Jimin sedang menggodaku atau bagaimana. "Kenapa kau tiba-tiba seperti ini m, sih? " jujur sikap Jimin yang tiba-tiba seperti ini membuatku tidak mengerti.
Sometimes Jimin look cute and hot at the same time.
"Aju ingin membuat orang-orang tau kalau kau milikku, " jawabnya membuat aku tak paham. Dan siapa orang-orang yang dimaksud Jimin?
"Tapi aku memang bukan milikmu, " candaku dengan nada bicara yang dibuat sengaja sok imut. Sebetulnya aku tidak masalah jika Jimin mengklaimku sebagai pacarnya sekalipun. Karna saat ini aku cuma perlu proses untuk mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞
Fanfiction𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 Lea membenci sebuah janji, namun seseorang dengan beraninya datang untuk berjanji padanya namun juga diingkari dengan begitu pelik. 🏆 jungkook [19/01/2022] 🏆 jin [20/01/2022] Publish : 6 Mei 2020 Copyright ©Skylightzv