Setelah malam itu kami kembali menjadi dua orang yang tidak saling mengenal, sebenarnya kata 'kami' sangat tidak tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini. Karna sepertinya hanya Jimin yang lebih bersikap seakan-akan tidak mengenalku dan menganggap kejadian malam itu tidak pernah terjadi.
Saat mengantarkan aku pulang dulu Jimin tidak banyak bicara, dia langsung pulang dan tidak membahas kejadian malam itu lagi. Dengan kata lain semuanya sudah selesai disitu.
"Lea tadi malam kau pulang dengan siapa? " senggol Jiyeon membuat sesendok makanan yang mau kusuapkan kemulutku hampir terjatuh.
Aku tersedak lalu buru-buru mengambil air minum hingga meneguknya sampai habis, "Aku pulang sendiri, " jawabku cepat.
Mendengar itu Yuna mengangguk, "Pantas saja kau tidak ada waktu pulang. Kau tau kami mencarimu takut kau hilang diculik ahjussi byuntae."
Mendengar itu aku pura-pura terkekeh, "Tidak kok aku sudah pulang duluan. "
"Oh iya malam itu juga Jimin menghilang, aku tidak melihatnya, " pungkas Yuna tiba-tiba membuat aku salah tingkah. Bagaimanapun misteri kehilangan Jimin malam itu juga ada sangkut pautnya denganku.
"Lea kau sudah merekam video speaking mu? " tanya Jiyeon menyeletuk, bagus setidaknya itu bisa mengalihkan pembicaraan yang tadinya membahas Jimin.
"Belum, " ucapku lirih, bahkan aku sama sekali belum membuat materi yang akan dibahas pada videoku nanti.
"Yaaaa! Kau ini bagaimana, dasar pemalas cepat kerjakan! " marah Jiyeon meneriaki ku membuat aku meringis.
Aku menyahuti ucapan Jiyeon, "Iya nanti akan kukerjakan, "
"Jangan nanti bodoh cepat kerjakan sekarang! " Jiyeon terus berteriak sementara Yuna tertawa senang melihat aku dimarahi seperti itu. Ah menyebalkan.
"Eoh, aku bahkan belum membuat materinya, " jawabku langsung mendapatkan pelototan tajam dari Jiyeon.
"Aish anak ini! " tangan Jiyeon dilayangkan keatas seperti ingin memukulku. Walaupun tidak benaran memukulku hal itu membuat aku menutup wajah karna reflek.
"Wah ada apa ini ribut-ribut? " Taehyung datang-datang langsung nimbrung, dia tidak datang sendiri kesini tapi bersama Jay. Nampaknya Pria bermarga Choi itu sedang menemani Jay ke restoran Coza untuk menemui Yuna. Padahal niat awal kami hanya girls time saja untuk menghabiskan waktu bersama sebagai sesama perempuan.
"Sayang aku merindukanmu, " kata Jay yang baru datang langsung mencium bibir Yuna tepat didepan kami semua.
"Ew! " Jiyeon langsung berekspresi jijik melihat kemesraan dua sejoli itu. Jay dan Yuna bahkan sama sekali tidak perduli yang kini langsung berpelukan manja.
Samar-samar aku menyadari Taehyung memperhatikanku, "Kau baik-baik saja malam itu? " tanyanya membuat aku panik.
"Malam itu? " ulang Yuna tak mengerti.
"Apa kau dan Jim-aw! " ucapan Taehyung terpotong karna aku menendang selengkangannya dari bawah meja.
"Kalian bicara apasih? " Jay menyahut tak mengerti, begitu juga dengan tatapan Yuna dan Jiyeon.
"Aniya bukan apa-apa kok, " kataku angkat bicara. Aku merasa sedikit sesak jika mengingat tentang malam itu.
"Kalian cuma datang berdua? " tanya Yuna yang memeluk erat lengan Jay sesekali bersandar pada bahu pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞
Fanfiction𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 Lea membenci sebuah janji, namun seseorang dengan beraninya datang untuk berjanji padanya namun juga diingkari dengan begitu pelik. 🏆 jungkook [19/01/2022] 🏆 jin [20/01/2022] Publish : 6 Mei 2020 Copyright ©Skylightzv