52

620 92 22
                                    

Dengan kuat Lea memejamkan matanya, sambil merasa merinding karena tubuh tegap Jimin yang tepat berada di belakangnya. "Aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Kunci aku di kamar mandi dan segera mencari bantuan," setelah itu Lea dapat merasakan Jimin yang perlahan menjauh dibelakangnya. Ia masih belum berani menoleh ke belakang, sampai saat terdengar suara pintu kamar mandi tertutup. Barulah Lea melaksanakan apa yang Jimin suruh tadi padanya.

Saat Lea hendak mengunci pintu kamar mandi dari luar, terdengar bunyi pecahan kaca dari dalam kamar mandi sampai membuatnya terkejut. Dengan cepat Lea buru-buru mengunci pintu kamar mandi dan segera mencari bantuan melalui ponsel genggamnya.



Shin Seokjin, sebuah nama yang pertama kali terlintas di benak Lea.



Sebelum akhirnya Lea menggelengkan kepala untuk menghubungi nomor lain. Dari nomor ayahnya, kedua saudara tirinya, Jiyeon sampai nomor yang terakhir Lea menghubungi Taehyung untuk meminta pertolongan.


Perlu waktu cukup lama sampai Taehyung dan Jiyeon sampai rumahnya. Sementara Lea sudah merasa ngeri sendiri dengan apa yang Jimin lakukan di dalam kamar mandi.


"Lea kau baik-baik saja? buka pintunya!" teriak Taehyung dari luar kamar.


"Pintunya dikunci dari luar," beritahu Lea membuat terjadinya keheningan diluar sana.


"Lea kau tenang saja oke, kami akan mencari bantuan!" terdengar suara Jiyeon menyemangati. Lea tidak tau apa yang Taehyung dan Jiyeon lakukan diluar sana, tapi yang jelas keduanya tidak banyak bicara atau mungkin sedang berdiskusi yang mana hal itu tidak bisa di dengar oleh Lea di dalam kamar.

"Lea bisa sedikit menjauh dari pintu kamar? Taehyung akan mencoba untuk mendobrak pintu!" teriak Jiyeon membuat Lea menurut dengan menjauh dari pintu kamar.


Saat Lea sedang memundurkan langkahnya, dia dibuat terkejut karena pintu kamar mandi yang bergoyang. Membuat Lea seketika menahan nafas untuk waktu yang lumayan lama.


"Lea kau sudah menjauh?" kali ini Taehyung yang bertanya untuk memastikan.



"Sudah," setelah mendapatkan jawaban dari Lea, Taehyung mulai mendobrak pintu kamar sampai beberapa kali cobaan. Membuat Lea hanya bisa menggigit bibir sambil menatap ke arah pintu kamar dan pintu kamar mandi secara bergantian. Entah hanya perasaan Lea saja atau bagaimana, tapi yang jelas bunyi pintu kamar mandi yang ikut didobrak rasanya sebentar lagi tidak akan bertahan lama. Sampai-sampai kayu penahan yang biasanya terdapat disetiap pintu terlihat retak.


BRAK



Untungnya Taehyung lebih duluan berhasil membuka pintu kamar. Membuat Jiyeon langsung berlari agar bisa memeluk Lea, "Apa yang terjadi?"


"Aku tidak tau . . . tapi Jimin tiba-tiba mengamuk tanpa alasan," Lea berusaha menjelaskan apa saja yang ia ketahui.




"Apa Jimin ada meminum sesuatu atau mengkonsumsi sesuatu?"


"Tadi ahjumma datang membawakan Jimin teh," mendengar itu Taehyung mulai menganggukan kepalanya paham. "Jiyeon tolong bawa Lea ketempat yang aman, biar Jimin aku yang urus."


"Lea kau baik-baik saja!" teriak ibu tiri Lea saat pertama kali memasuki kamar. "Apa yang terjadi?" kenudian dia memeriksa satu persatu tubuh Lea untuk memastikan tidak ada sesuatu yang buruk terjadi.


"Bibi kita bawa Lea keluar dulu, nanti aku akan menjelaskan apa yang terjadi," ucap Jiyeon yang menyadari jika Taehyung juga harus segera mengurus Jimin.

Setelah itu mereka bertiga pergi dari sana, dimana selanjutnya kondisi Jimin akan dilaporkan secara bertahap oleh Taehyung.


***

Jam enam sore, dan sampai saat ini Taehyung belum melaporkan apa-apa juga. Jelas hal itu membuat Lea dan yang lainnya merasa khawatir. Sampai pada saat yang ditunggu-tunggu, akhirnya Taehyung menghubunginya.


"Halo Taehyung, bagaimana keadaan disana?" tanya Lea benar-benar sangat penasaran.


"Kami sedang berada di rumah sakit," jelas Taehyung membuat Lea seketika merasa panik.


"Apa yang terjadi?"


"Jimin mengalami overdosis obat, kami juga tidak bisa langsung pulang karena ditahan pihak kepolisian. Karena ternyata minuman yang suami mu minum mengandung narkoba tipe langka."


"Apa Jimin baik-baik saja?"



"Untungnya dia baik-baik saja," beritahu Taehyung membuat Lea bisa bernafas lega, "Tapi sepertinya dia tidak bisa langsung pulang karena harus melakukan rehabilitasi medis terlebih dahulu, sekaligus memastikan tidak ada riwayat kecanduan narkoba untuk kedepannya."


"Jadi hal ini dilakukan secara sengaja oleh seseorang? maksudku apa ada orang yang secara sengaja ingin menjebak kami?"


"Aku rasa begitu," untuk beberapa saat Taehyung mengambil jeda, "Aku sempat membawa bukti gelas teh yang diminum Jimin sebagai bukti, sementara ini pembantu rumah tangga kalian menjadi tersangka utama. Aku harap mulai sekarang kau harus berhati-hati dengan siapa saja."

"Dari hasil introgasi ahjumma itu mengaku jika dia hanya iseng mencampurkan obat tersebut ke minuman Jimin. Tapi jelas hal tersebut tidak membuat kami percaya dengan alibinya," sambung Taehyung didengarkan dengan serius oleh Lea.


"Saat ditanya dia mendapatkan obat itu dari siapa, ahjumma itu tidak berani menjawab hingga pada akhirnya ahjumma tersebut berani mengaku jika dia disuruh oleh seseorang." ucapan Taehyung kemudian menggantung.



"Disuruh oleh siapa?"




"Shin Seokjin," mendengar nama yang Taehyung sebutkan, hal itu membuat Lea mematung tidak percaya. Karena selama ini Seokjin sudah dianggap sebagai orang yang sangat ia percayai, bahkan beberapa waktu pria itu selalu membantunya setiap kali Lea masalah.

"Apa kau mengenali orang tersebut?"


"Ia aku mengenalnya," jawab Lea, namun setelahnya Taehyung tidak bertanya apa-apa tentang Seokjin.



"Kapan aku bisa berkunjung untuk melihat keadaan Jimin?"


"Sepertinya sekarang sudah bisa, dia juga sudah sadar namun terlihat seperti orang linglung," beritahu Taehyung membuat Lea benar-benar kasihan dengan suaminya.


"Baiklah kalau begitu aku akan segera kesana, terimakasih Taehyung atas segalanya. Kau sudah terlalu banyak membantu kami, sampai aku sendiri tidak tau harus bagaimana membalas jasamu."


"Tidak usah dipikirkan, aku juga tidak keberatan untuk membantu kalian. Kalau begitu panggilan aku tutup," setelah itu panggilan ditutup oleh Taehyung. Sementara Lea mulai bersiap-siap untuk menuju ke tempat rumah sakit Jimin dirawat.

***

untung banyak yang milih satu

𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang