DF : Collaboration

6K 472 24
                                    


Mingyu tersenyum sambil membuka kedua tangannya, membiarkan adik cantiknya duduk dipangkuannya. Myungho, adik Mingyu, menyambutnya dengan duduk dipangkuan Mingyu sambil mencium pipi dan bibir Mingyu.

Mingyu sedang berada diruang kerjanya saat Myungho menghampirinya.

"What's wrong my princess?" tanya Mingyu seraya menyampirkan rambut Myungho ke belakang telinganya.

Myungho menyandar manja pada bahu Mingyu, sambil mengelus dada bidang sang kakak.

Mingyu dan Myungho, meskipun mereka adalah saudara kandung, tapi mereka juga memiliki hubungan lain. Mereka berpacaran, Incest, hubungan percintaan antara saudara kandung. Namun, hubungan mereka tak sampai pada tahap bercinta, sebab Mingyu ingin menjaga kesucian adik tercintanya itu.

Mereka berhubungan layaknya sepasang kekasih,  berpelukan, berciuman, tapi Mingyu tak pernah mengizinkan untuk sampai pada tahap inti. Mereka menjalaninya dengan santai, bahkan ketika sahabat-sahabat mereka tahu dan menegur mereka. Tapi mereka tetap menjalani hubungan terlarang itu.

"Salah satu kepala departemenku memberikan ide untuk mendigitalisasi penjualan produk kami." jawab Myungho sambil mengedus leher Mingyu.

"Bukankah sebagian penjualan sudah melalui situs online?" tanya Mingyu yang tangannya mulai nakal meraba paha Myungho.

"Hem, tapi mendigitalisasi secara mandiri. Tidak menjual di aplikasi penjualan milik orang lain." jawab Myungho.

Myungho merupakan seorang fashion designer sekaligus pemilik salah satu brand yang paling terkenal di dunia, KiHo. Perusahaan fashion milik Myungho yang awalnya hanya berupa aksesoris, kini semakin melebar ke fashion item lainnya, dimulai dari pakaian baik santai, formal, hingga pakaian dalam, sepatu, hingga tas.

"Kalau begitu, kenapa tidak bekerja sama dengan perusahaan Jun saja. Kau ingat, dia pemilik perusahaan digital terbesar, sayang. Bahkan peralatan digital di perusahaanku berasal dari perusahaanya." saran Mingyu.

Myungho bangkit menatap wajah tampan sang kakak. "Apakah bisa?"

Mingyu mengangguk yakin. "Tentu saja bisa. Kalau kau mau aku akan berbicara dengannya."

Myungho dengan cepat menggeleng. "Tidak, tidak. Biar aku saja yang langsung berbicara dengan dia. Aku tak mau membawa namamu dalam kegiatan perusahaanku." tolak Myungho.

Mingyu terkekeh, adiknya memang begitu mandiri dan perfeksionis sehingga apapun garus dia lakukan oleh dirinya supaya sempurna. "Baiklah, sekarang bisa kau berikan ciuman rindu untuk kakak sekaligus kekasihmu ini? Aku sungguh merindukanmu, kau terlalu lama di luar kota."

"Ck, selama aku diluar kota, berapa jalang yang sudah kau masuki?" tanya Myungho dengan wajah sebal. Dia tak rela dengan kebiasaan kakaknya itu yang suka sekali bermain jalang.

Mingyu tampak berpikir. "Mungkin 3?"

Myungho berdecak. "13 atau 30? Atau 300? Atau tiga rib-"

Mingyu langsung menyumpal mulut cerewet Myungho dengan ciuman penuh kerinduan. Myungho langsung membalas dan menyelusupkan jemarinya ke rambut Mingyu. Sementara tangan Mingyu sedari tadi sudah bergerilya menyusuri tubuh seksi adiknya.

"You are so sexy, my sister."

"You too, my brother."  jawab Myungho sebelum kembali membalas lumayan Mingyu.

~♥~

Myungho berjalan dengan anggun menyusuri koridor lantai khusus untuk ruangan CEO, mengikuti sekretaris berpakaian seksi didepannya. Myungho berdecih melihat sekretaris itu, sepertinya dia sengaja berpakaian seksi untuk menarik perhatian bosnya. Myungho yakin jika sekretaris itu sudah berulang kali dimasuki oleh bosnya yang memang pemain wanita itu.

Dangerous FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang