"PAPAAAA."
Seungcheol tersenyum lebar ketika dia membuka pintu Penthousenya, teriakan sambutan sang putra yang kini berusia 4 tahun terdengar menggelegar.
Chan berlari kearah datangnya Seungcheol sambil merentangkan kedua tangannya. Seungcheol dengan antusiasnya ikut merentangkan tangan bersiap menyambut Chan dipelukannya.
"Oh my prince i miss you so much." Seungcheol menggendong dan menciumi pipi gembil Chan gemas.
Dia melampiaskan kerinduannya, sebab 3 hari kemarin dia ada kunjungan luar kota. Biasanya dia selalu memboyong anak dan istrinya ketika dia sedang melakukan kunjungan luar negeri maupun kota, sekalian liburan. Namun sayangnya, kali ini dia tak bisa sebab Jeonghan sedang mengandung anak ketiga mereka, dan usia kandunganya masih terbilang rentan untuk dibawa bepergian.
"Welcome home, Papa Choi." sambut Jeonghan begitu Seungcheol memasuki ruang tengah.
Dia tersenyum hangat, istrinya terlihat sangat cantik dengan putra kedua mereka yang baru berusia 16 bulan digendongannya. Oh astaga, baru ditinggal 3 hari tapi kerinduan Seungcheol pada keluarga kecilnya seperti sudah berpisah puluhan hari. Hhgg~ Seungcheol si anti-married sekarang jadi sangat bucin pada keluarga kecilnya.
"Oh God, kenapa aku sangat merindukan kalian, padahal aku hanya pergi 3 hari." gumam Seungcheol memeluk dan mencium kening Jeonghan berulang-ulang.
Jeonghan terkekeh sambil mengusap punggung Seungcheol dengan sebelah tangannya. Cinta dan obsesinya telah berhasil mendapatkan Seungcheol, semuanya, segala yang Seungcheol miliki. Jiwanya, raganya, bahkan hatinya kini hanya tertuju pada Jeonghan dan kedua putranya. Jeonghan berhasil mendapatkan prianya meskipun dengan cara yang licik.
"Jagoan kecil, Papa." Seungcheol hendak menggendong putra keduanya setelah menurunkan Chan, tapi Jeonghan dengan cepat menahannya.
"Mandi dan bersihkan dirimu dulu, baru kau boleh menggendong Heesung."
Seungcheol mencebik kesal, meskipun pada akhirnya dia menurut dan pergi ke kamar mandi, setelah memberi kecupan dibibir sang istri tentunya.
Jeonghan mendudukan Heesung di karpet bulu, tempat Chan sedang membongkar oleh-oleh yang diberikan Papanya. Chan dengan semangat membuka kotak besar dibantu Jeonghan, sedangkan Heesung sudah mulai bermain balok mainannya, mengacuhkan Ibu dan Kakaknya yang sedang bongkar oleh-oleh.
"Heesungie, lihat kakak mendapat mainan baru dari Papa." seru Chan heboh menunjukkan mobil-mobilan yang pastinya memiliki harga yang fantastis itu kepada adiknya.
Heesung menggerakkan tangannya lucu sambil tertawa melihat antusias sang kakak. Jeonghan juga iku tersenyum hangat melihat interaksi kedua putranya. Chan mencium gemas pipi gembil Heesung sebelum kembali mengambil kotak yang belum dia buka.
Chan kembali membuka kotak mainan yang lainnya dengan antusias, sedangkan Jeonghan hanya menghela nafasnya. Suaminya senang sekali menghamburkan uang guna membeli mainan anak-anaknya. Ya, Seungcheol memang sangat royal pada anak dan istrinya. Dia tak memikirkan masalah harga atau apapun, karena baginya keinginan anak dan istrinya adalah hal yang wajib Seungcheol kabulkan.
Meskipun kadang sering mendapat ceramah dan teguran Jeonghan, tapi Seungcheol tetap pada pendiriannya. Dia tak peduli ketika pengeluarannya besar, asal anaknya senang Seungcheol juga ikut senang. Tentu saja dia tak khawatir kehabisan uang, hartanya tak akan habis bahkan sampai Chan dewasa sekalipun, apalagi dia juga memiliki warisan dari Siwon dan Tiffany.
"Kemari sayang, oh kau semakin gemuk dan menggemaskan. Mama pasti menyumpalmu terus dengan makanan, hem." Seungcheol langsung menggendong Heesung begitu dia selesai membersihkan diri dan ganti baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Flower
RomanceSiapa yang tak kenal dengan Serenity? Sebuah nama grup dari 6 CEO tampan, kaya tentunya, dan berkarisma. Mereka adalah pemimpin big 6 perusahaan terbesar di Korea Selatan. Namun jangan berharap bisa jadi sugar baby/pasangan hidup untuk mereka. Seba...