Myungho lagi-lagi mendengus sambil menggaruk alisnya menahan kekesalan. Pasalnya anaknya terus menangis gara-gara kelakuan random sang suami.
Myungho menatap Jun dengan segitiga merah menghiasi kepalanya. Aish, bisa-bisanya dia jatuh cinta dan terobsesi pada pria random seperti Jun. Seharusnya dulu Myungho memilih dulu, tapi apalah daya sudah terlanjur. Lagi pula yang menciptakan hubungan ini juga adalah dirinya bukan Jun.
"Jun, bisakah kau mengalah pada anakmu?! Dan berhenti membuat Jongseong menangis!" seru Myungho menahan diri untuk tidak berteriak pada sang suami dan membuat anaknya semakin menangis.
Jun menatap Myungho dengan wajah yang paling menyebalkannya. Hobi barunya selain mengukung dan bermanjaan pada sang istri, kini dia suka menggangu anaknya yang baru berusia 18 bulan itu. Jun senang sekali bermain bersama anaknya, tapi terkadang sifat jailnya justru membuat sang anak yang awalnya tenang dan anteng justru malah menangis kencang.
Seperti sekarang, Jun dengan jailnya terus mencubiti pipi gembil Jongseong yang sedang anteng bermain. Membuat anak itu merasa risih dan berakhirlah dia marah dan menangis dipelukan ibunya.
Myungho yang tadi sedang melakukan online meeting dengan pegawainya, harus segera mengakhiri pertemuannya sebab Jongseong menangis kencang.
"Pa nkal, hwaaa." Jongseong menangis digendongan Myungho yang sedang menenangkannya.
"Iya iya, Papa nakal ya, nanti Mama cubit ya Papanya, sstt Sayang." Myungho mencoba menenangkan Jongseong dan menjauhkannya dari Jun.
Namun, bukannya membantu menenangkan Jongseong, Jun justru malah membuat anak itu kenbali menangis. Dia memeluk istrinya dari belakang seraya menjulurkan lidahnya mengejek Jongseong.
"Paa."
Brekkgg
Myungho dengan segenap emosi dan kekuatannya menginjak kaki Jun, membuat suaminya itu meringis kesakitan.
Melihat Papanya meringis kesakitan, Jongseong mulai menghentikan tangisannya dan tertawa. Baik Myungho dan Jun, mereka terkesiap ketika Jongseong tertawa melihat Papanya kesakitan.
"Kenapa kau menertawakan, Papa? Kau suka melihat Papa kesakitan, huh?" keluh Jun mengusap kakinya.
Jongseong tak menjawab, dia justru malah asyik tertawa digendongan Myungho. Jun menatap sinis pada Myungho, yang juga sedang menjulurkan lidah padanya.
Jun dengan segenap ide kejahilannya, dia langsung terduduk dan pura-pura menangis. Myungho tahu akal bulus suaminya sehingga dia tak menggubris, tapi sayangnya Jongseong termakan oleh tipuan Jun.
Jongseong meronta dan merengek ingin menghampiri Jun, Myungho sudah memberi tahu anaknya bahwa Jun hanya pura-pura. Namun, Jongseong tetap keukeuh, hingga akhirnya Myungho memberikan Jongseong pada Jun.
"Paa." Jeongseong duduk turut mengusap kaki Jun, ikut meniupnya lalu memeluk sang Papa.
Sekalipun keduanya selalu saling mengganggu, tapi rasa sayang keduanya sebagai Papa dan Anak tak bisa ditampik. Sekalipun Papa nya sering menjahili dan membuatnya menangis, tapi Jongseong tetap sangat menyayangi Jun.
Myungho terenyuh melihat perlakuan sang Anak, dia tak mengerti kenapa anak sekecil Jongseong bisa berbuat seperti itu. Sekali pun Jun sudah membuatnya menangis, tapi Jongseong justru malah mendatanginya dan memeluknya. Hati anaknya begitu suci dan mudah memaafkan.
Terkadang, hati Myungho begitu tersentil oleh sifat yang dimiliki oleh Jongseong. Anaknya begitu mudah memaafkan, sekalipun usianya bahkan masih balita. Sangat jauh dengan dirinya yang begitu sering menyimpan dendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Flower
RomanceSiapa yang tak kenal dengan Serenity? Sebuah nama grup dari 6 CEO tampan, kaya tentunya, dan berkarisma. Mereka adalah pemimpin big 6 perusahaan terbesar di Korea Selatan. Namun jangan berharap bisa jadi sugar baby/pasangan hidup untuk mereka. Seba...