DF : Contract

5.8K 419 35
                                    

Ketukan sepatu hak tinggi terdengar mengiringi langkah gadis itu menuju ruangan yang bertuliskan CEO Kim Mingyu.

Cho Wonwoo melangkah dengan anggun dan seksi membuat para staf yang berpapasan dengannya sejenak menghentikan langkahnya untuk menikmati wajah cantik itu.

Sekretaris Mingyu langsung mempersilakan Wonwoo untuk masuk ke dalam ruangan Mingyu, sebab titah Mingyu seperti itu.

Setelah mengetuk, Wonwoo langsung membuka pintu itu dan masuk. Namun, satu pemandangan didalam sana membuat Wonwoo terkejut, tapi kemudian Wonwoo mendengus.

Wonwoo melihat Mingyu sedang memangku seorang gadis dan mengelus punggung gadis itu, sedangkan keduanya tengah saling melumat.

Suara decitan pintu tak lantas menghentikan aktivitas mereka. Hingga akhirnya Wonwoo duduk disofa didepan meja Mingyu.

Gadis itu bukanlah jalangnya Mingyu, tapi gadis itu adalah adiknya Mingyu, Myungho. Myungho tengah asyik melumat bibir kakaknya itu meskipun dia mendengar suara pintu terbuka.

Sudut mata Mingyu menangkap seorang gadis duduk di sofa didepannya, tapi bukannya berhenti, Mingyu justru memperdalam ciumannya, membiarkan gadis itu menjadi penonton atas aksinya.

Satu menit kemudian, dia melepaskan pangutan mereka dan menurunkan Myungho dari pangkuannya. Myungho terkejut ketika mendapati seorang gadis asing duduk disana, sedangkan Mingyu dia hanya bersikap tenang dan santai.

"Oh, Nona Cho Wonwoo, Anda sudah datang?" basa basi Mingyu.

Myungho hanya melongo tak mengerti, dia menatap Mingyu bertanya, lalu menatap Wonwoo dengan ekspresi yang tak bisa digambarkan.

Mereka berdua kemudian pindah ke sofa yang Wonwoo duduki.

"Perkenalkan, dia Kim Myungho, adik kandungku. Dan Myungho, perkenalkan dia Cho Wonwoo, calon Home Ambassador produk baruku." Mingyu memperkenalkan kedua gadis itu. Myungho dan Wonwoo pun saling berjabat tangan.

Wonwoo mendelik ketika rupanya gadis itu adalah adik kandungnya. Jadi mereka Incess? Hubungan terlarang rupanya, tapi Mingyu justru malah terlihat bangga?

Myungho merasa canggung berada disini, apalagi tatapan Mingyu pada Wonwoo terlihat seperti pemburu menemukan rusa. Obrolan Wonwoo dan Mingyu pun tidak terlalu dia pahami, sehingga dia memilih untuk pamit pergi.

Selepas kepergian Myungho, Mingyu mengambil surat kontrak yang akan di tandatangani oleh Wonwoo. Sebenarnya hal seperti ini bisa dilakukan oleh sekretaris atau staf yang bersangkutan, tapi karena ini adalah Cho Wonwoo, jadi Mingyu sendirilah yang menemui gadis itu secara langsung.

"Ini kontraknya, kau bisa membacanya terlebih dahulu." ucap Mingyu menyerahkan dokumen itu pada Wonwoo.

Wonwoo membuka lembar demi lembar kontrak itu dan membacanya, tapi dia justru mengantuk membaca deretan poin perjanjian yang menurutnya adalah hal umum yang biasanya ada di kontrak kerjasama. Akhirnya, tanpa pikir panjang, Wonwoo melewatkan satu lembar dan langsung membuka lembar pengesahan lalu membubuhkan tanda tangannya disana.

"Kau yakin tak ingin membaca poin-poinnya dengan teliti?" tanya Mingyu meyakinkan.

Wonwoo mengangguk yakin dan menyerahkan dokumen itu pada Mingyu. "Isi kontrak itu sama seperti kontrak kerja sama pada umumnya.

Mingyu menyeringai. "Tapi kau melewatkan satu lembar, Nona Cho."

Mingyu kemudian memberikan lembar yang Wonwoo lewatkan tadi, mempersilakan gadis itu untuk membacanya ulang.

Di kertas itu, Wonwoo melihat 5 poin penting yang dia lewatkan.

19. Selama kontrak ini berlangsung, maka pihak kedua wajib menerima setiap keputusan dari pihak pertama.

Dangerous FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang