DF : Incident

5.8K 392 1
                                    

Dengan petunjuk dari anak buahnya yang dia perintahkan untuk mencari Seungkwan, Vernon sekarang tengah mengendarai mobilnya menuju lokasi dimana Seungkwan berada.

Nafasnya berhembus lega saat melihat sang istri yang sedang duduk dikedai es krim depan rumah sakit. Setelah memarkirkan mobilnya dipinggir jalan, Vernon segera menghampiri Seungkwan yang tampak asyik menikmati es krim coklat besar itu.

"Seungkwan Chwe."

Seungkwan lantas menoleh saat suara sang suami menyapa indera pendengarannya. Dengan dengusan sebal, Seungkwan kembali melahap es krimnya tanpa memedulikan kehadiran Vernon.

"Kau kemana saja astaga?! Aku mencarimu kemana-mana, aku khawatir sungguh." omel Vernon duduk disamping Seungkwan.

"Kau tenang saja tuan Chwe yang terhormat. Bayimu aman bersamaku, dan kau bebas melakukan apapun dengan para jalang diluaran sana." jawab Seungkwan.

"Hei, apa yang kau bicarakan? Aku tidak bermain jalang." bantah Vernon.

Dengan wajah masam, Seungkwan melemparkan sendok es krimnya dan memilih pergi dari sana. Moodnya seketika memburuk saat melihat Vernon, apalagi jika mengingat perbuatan pria itu kemarin.

"Kau mau kemana?" Vernon menghentikan Seungkwan yang hendak pergi dari kedai es krim itu.

"Kemana pun bukan urusanmu, lebih baik kau pergi sana bermain bersama para jalangmu itu!" Seungkwan menepis lengan Vernon lalu melanjutkan langkahnya.

Vernon tak menyerah begitu saja, dia tetap mengikuti istrinya. Dia tak mungkin membiarkan wanita yang sedang hamil anaknya itu pergi sendirian. Sudah cukup kelabakan kemarin Vernon mencari Seungkwan saat anak buahnya mengabarkan istrinya itu kabur dari rumah.

Vernon bahkan hampir menghabisi asistennya yang telah membuat Seungkwan salah paham. Vernon membatalkan janji dengan koleganya dan memilih kembali pulang ke Korea setelah mendapat kabar kaburnya Seungkwan.

Dia tidak bermain dengan pramugari itu, sungguh Vernon jujur ketika mengatakan pada Seungcheol bahwa dia tidak bermain jalang lagi sejak bersama Seungkwan. Vernon kini hanya menyentuh istrinya saja, tidak ada lagi wanita lain, hanya Seungkwan satu-satunya.

"Berhenti mengikutiku?! Atau aku akan berteriak bahwa kau adalah penguntit!" ancam Seungkwan yang mulai risih terus dibuntuti oleh Vernon.

Namun Vernon tak peduli itu. "Silakan, tak akan ada yang berani menangkapku, sayang."

Sial, Seungkwan lupa bahwa Vernon adalah anggota Serenity yang tentu saja memiliki koneksi dan kekuasaan yang luas dan tinggi. Bahkan jaksa saja tak akan bisa menuntut mereka. Oh Tuhan, dimana keadilan dimuka bumi ini?

"Pulanglah, kasihan anakku kau ajak jalan terus." ucap Vernon tapi Seungkwan tak memedulikan itu.

"Seungkwan Chwe?!" panggil Vernon.

"Seungkwan Chwe?!" panggil Vernon kedua kalinya tapi tetap tak ada gubrisan dari sang pemilik nama.

"Seungkwan Chwe?!"
Oke ini yang ketiga jadi Vernon tak bisa mentolerir lagi.

"Yak! Apa yang kau lakukan?! Turunkan aku!" Seungkwan berontak memukuli dada Vernon ketika pria itu menggendongnya dihadapan umum.

"Berhenti berontak atau kau akan jatuh, dan bayi kita akan terluka." Vernon berkata dengan nada yang rendah membuat Seungkwan seketika terdiam.

Dia menunduk malu menyembunyikan wajahnya dibahu Vernon. Sedangkan pria itu tampak cuek dan bodo amat dengan bisikan orang-orang disekitarnya. Dia tetap berjalan santai menggendong istrinya menuju tempat dimana dia memarkirkan mobilnya.

Dangerous FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang