Jisoo kabur ke kamar mandi, dia memasuki kamar mandi untuk merapikan penampilannya meskipun penampilannya masih sangat rapi. Dia merapikan rambutnya sedikit lalu menghembuskan nafasnya jengah. Ada dengan Ayahnya itu, kenapa tiba-tiba menerima lamaran keluarga Lee tanpa persetujuan Jisoo? Memangnya yang mau menikah itu siapa, Hoseok atau Jisoo.
Jisoo tentu saja ingin menolak lamaran itu, tapi Hoseok justru malah berkata.
"Selama ini sudah cukup Daddy mengalah padamu. Daddy mengizinkan kamu menjadi dokter meskipun Daddy ingin kamu meneruskan perusahaan. Daddy bahkan sudah berkorban banyak untuk kuliahmu di luar negeri. Sekarang saatnya kau menuruti keinginan Daddy."
Jisoo memang awalnya tak diizinkan oleh Hoseok untuk menjadi dokter, sebab yang Hoseok ingin Jisoo mengambil sekolah bisnis lalu meneruskan usaha keluarga mereka. Namun sayang, putri sematawayangnya itu keras kepala dan keukeuh ingin sekolah dokter.
Gadis itu menatap wajah menyedihkannya, padahal dia bermimpi untuk menikahi pangeran tampannya, tapi nyatanya justru dia dijodohkan dengan paman tua cerewet menyebalkan Itu. Tapi tunggu, dengan siapa Jisoo akan dijodohkan? Seokmin atau Seokjin? Atau putra Lee yang lainnya?
Hah, semoga bukan Lee Seokjin si paman menyebalkan itu. Tak apa dengan Seokmin, toh Jisoo bisa menyentuh abs pria itu sepuasnya. Ups.
Jisoo tak mau kembali ke aula hotel, dia memilih berjalan menuju area belakang hotel, lebih tepatnya area kolam renang. Gadis itu berjalan menyusuri pinggiran kolam renang sambil melamun. Sepatu hak tingginya beradu dengan lantai terdengar nyaring. Sepi, mungkin sekarang hanya ada dia disini. Beruntung arena ini diterangi dengan terang, jadi Jisoo tidak terlalu takut.
Bolehkah Jisoo berharap sekarang bahwa pria yang melamarnya adalah Lee Seokmin? Meskipun keduanya sama saja, tapi bagi Jisoo, Seokmin satu taraf diatas menyebalkannya Seokjin. Seokmin juga terlihat lebih muda, dan tentu saja absnya yang belum sempat Jisoo sentuh.
"Dor!"
"Aaa." Jisoo teriak kaget ketika seseorang berteriak tepat di telinganya.
Jisoo limbung, kakinya menghentak hingga heelsnya patah, dia hampir terjatuh ke kolam renang jika tidak orang itu tahan.
Mata Jisoo memejam erat takut, tangannya refleks memegang erat baju orang yang menahannya. Merasa tak ada pergerakan apapun apalagi tubuhnya yang dirasa tertahan, Jisoo membuka matanya dan lagi terkejut ketika rupanya, pria didepannya adalah Lee Seokmin.
Seokmin terkekeh menyeringai melihat ekspresi ketakutan Jisoo. Kemudian terlintas ide jahil di kepalanya. Posisinya sangat dekat sekarang, Mungkin Seokmin bisa mencuri kesempatan.
Seokmin mendekatkan wajah mereka, tapi Jisoo yang tersadar dia segera berontak. Namun, berontakan Jisoo justru membuat keseimbangan Seokmin hilang lalu keduanya limbung hingga
Byurrr
Kedua manusia itu terjatuh ke dalam kolam renang secara bersamaan. Jisoo maupun Seokmin langsung berenang ketepian dan menggapai pinggiran kolam.
Seokmin menolong Jisoo dengan mengangkat tubuhnya supaya bisa naik ke pinggiran kolam, setelahnya Seokmin ikut naik.
Jisoo duduk sambil memeluk dirinya sendiri merasakan kedinginan yang hebat. Seokmin berdiri di depan Jisoo sambil mengusak rambutnya ke belakang.
"Kenapa kau berontak? Kita jadi basah kan." seru Seokmin.
"Aku berontak karena kau mencoba untuk mencuri kesempatan. Dasar pria lift mesum." jawab Jisoo sambil berdiri meskipun badannya gemetar kedinginan.
Seokmin melepaskan jas basahnya lalu menyampirkannya dibahu Jisoo.
"Aku rasa percuma, karena jas mu pun basah." ejek Jisoo yang semakin menggigil kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Flower
RomansaSiapa yang tak kenal dengan Serenity? Sebuah nama grup dari 6 CEO tampan, kaya tentunya, dan berkarisma. Mereka adalah pemimpin big 6 perusahaan terbesar di Korea Selatan. Namun jangan berharap bisa jadi sugar baby/pasangan hidup untuk mereka. Seba...